5 Oktober Diperingati Sebagai Hari Guru Sedunia, Begini Sejarah Penetapannya

Kamis, 5 Oktober 2023 19:36 WIB

Ilustrasi guru. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Tepat hari ini, tiap 5 Oktober sejak 1994, umat manusia memperingatinya sebagai Hari Guru Sedunia. Hari istimewa ini dikhususkan sebagai bentuk penghormatan kepada tenaga pendidik di penjuru dunia.

Lantas bagaimana kilas balik ditetapkannya 5 Oktober sebagai Hari Guru Sedunia ini?

Penetapan tanggal Hari Guru Sedunia dicetuskan oleh International Labour Organitation atau ILO dan The United Nations Educational Scientific And Cultural Organization atau UNESCO. Tanggal 5 Oktober dipilih lantaran pada hari tersebut dilakukan konferensi antara pemerintah khusus di Paris untuk mengadopsi rekomendasi ILO dan UNESCO mengenai status guru pada 1966.

Dikutip dari laman Unesco.org, adapun rekomendasi ILO dan UNESCO pada 1966 tersebut menetapkan ihwal tolok ukur mengenai hak-hak guru, standar untuk pelatihan guru, pekerjaan, serta kondisi belajar-mengajar. Penandatanganan rekomendasi tersebut dirasa penting. Pasalnya, peran guru dibutuhkan bagi kemajuan moral dan nilai-nilai budaya serta kemajuan ekonomi dan sosial.

Terlepas dari keragaman hukum, peraturan dan kebiasaan yang berlaku untuk sekitar 16 juta guru pada 1966, ILO dan UNESCO memutuskan untuk mengusulkan kepada negara-negara tentang instrumen yang menangani semua masalah yang berkaitan dengan guru. Akhirnya pada 1967 rekomendasi tersebut diadopsi untuk membantu kesejahteraan guru sekaligus menyelesaikan permasalahan di dunia pendidikan.

Advertising
Advertising

“Kami menyerukan kepada negara-negara untuk memastikan bahwa pengajaran di mana pun diubah menjadi profesi yang lebih menarik dan bernilai di mana guru dihargai, dipercaya, dan didukung secara memadai untuk memenuhi kebutuhan setiap pelajar. Tindakan berani harus diambil jika kita ingin membalikkan penurunan yang terjadi saat ini dan berhasil meningkatkan jumlah guru,” bunyi rekomendasi tersebut.

Adapun Tema Hari Guru Sedunia pada 2023 adalah “The Teachers We Need for the Education We Want: The Global Imperative to Reverse the Teacher Shortage”. Artinya, “Guru yang Kita Butuhkan untuk Pendidikan yang Kita Inginkan: Imperatif Global untuk Mengatasi Kekurangan Guru”. Menurut UNESCO, tema tersebut bertujuan untuk mengatasi kekurangan jumlah guru dan meningkatkan kekuatan mereka secara global.

“Hal ini juga akan mengkaji bagaimana sistem pendidikan, masyarakat, komunitas, dan keluarga mengenali, menghargai, dan secara aktif mendukung guru,” bunyi pernyataan UNESCO, dikutip dari laman resmi mereka, Kamis, 5 Oktober 2023.

Menurut UNESCO, guru yang terlatih, mendapat dukungan, dan dihargai, sangat penting untuk memastikan pendidikan berkualitas bagi semua orang dan memenuhi target pendidikan Agenda 2030. Oleh karena itu, hal-hal tersebut menjadi prioritas utama UNESCO. Namun dunia kekurangan 69 juta guru. Guru yang ada pun banyak dari mereka yang bekerja, terutama di Afrika Sub-Sahara dan Asia Selatan, tidak memiliki kualifikasi dasar dan pelatihan.

“UNESCO bekerja sama dengan negara-negara untuk meningkatkan pasokan guru yang berkualitas dan termotivasi dengan meningkatkan kebijakan yang berkaitan dengan mereka dan mendukung pelatihan berkualitas yang memenuhi kebutuhan peserta didik,” demikian UNESCO dalam Hari Guru Sedunia tahun ini.

HENDRIK KHOIRUL MUHID | ZAHRANI JATI HIDAYAH
Pilihan editor: Hari Guru Sedunia. Saran Pakar Buat yang Ingin Jadi Pengajar

Berita terkait

Pemugaran Situs Candi di Jambi Ungkap 5 Lapisan Tanah Purba, Kota Besar yang Runtuh oleh Banjir?

1 hari lalu

Pemugaran Situs Candi di Jambi Ungkap 5 Lapisan Tanah Purba, Kota Besar yang Runtuh oleh Banjir?

Pemugaran situs Candi Parit Duku di Jambi mengungkap lima lapisan tanah purba atau lapisan budaya dalam istilah arkeologi.

Baca Selengkapnya

Jurus Yogyakarta Jaga Kawasan Sumbu Filosofi dari Potensi Bencana

2 hari lalu

Jurus Yogyakarta Jaga Kawasan Sumbu Filosofi dari Potensi Bencana

Kawasan Sumbu Filosofi secara khusus memiliki kondisi geografis, geologis, hidrologi dan demografis yang memungkinkan terjadinya bencana

Baca Selengkapnya

Naskah Tuanku Imam Bonjol Ditetapkan Sebagai Memory Of The World, Sempat Hilang 23 Tahun

3 hari lalu

Naskah Tuanku Imam Bonjol Ditetapkan Sebagai Memory Of The World, Sempat Hilang 23 Tahun

Naskah Tuanku Imam Bonjol pernah tidak diketahui keberadaannya selama 23 tahun, ditemukan kembali pada 2014.

Baca Selengkapnya

10 Beasiswa Luar Negeri yang Buka Pendaftaran Mei 2024

3 hari lalu

10 Beasiswa Luar Negeri yang Buka Pendaftaran Mei 2024

Deretan beasiswa luar negeri S1, S2, dan S3 yang membuka pendaftaran pada Mei 2024

Baca Selengkapnya

Sumbu Filosofi Yogyakarta Diakui UNESCO, Makna Garis Imajiner Gunung Merapi ke Laut Selatan

3 hari lalu

Sumbu Filosofi Yogyakarta Diakui UNESCO, Makna Garis Imajiner Gunung Merapi ke Laut Selatan

UNESCO akui Sumbu Filosofi Yogyakarta, garis imajiner dari Gunung Merapi, Tugu, Keraton Yogyakarta, Panggung Krapyak, dan bermuara di Laut Selatan.

Baca Selengkapnya

Setelah Hagia Sophia, Erdogan Kembali Ubah Bekas Gereja Menjadi Masjid

6 hari lalu

Setelah Hagia Sophia, Erdogan Kembali Ubah Bekas Gereja Menjadi Masjid

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada Senin meresmikan masjid yang diubah dari gereja Ortodoks Yunani kuno di Istanbul

Baca Selengkapnya

Jurnalis Palestina Peliput Perang Gaza Menangkan Penghargaan Kebebasan Pers UNESCO

9 hari lalu

Jurnalis Palestina Peliput Perang Gaza Menangkan Penghargaan Kebebasan Pers UNESCO

Kepala UNESCO menyerukan penghargaan atas keberanian jurnalis Palestina menghadapi kondisi 'sulit dan berbahaya' di Gaza.

Baca Selengkapnya

Program Pra Kerja Raih Penghargaan Wenhui Award dari UNESCO

10 hari lalu

Program Pra Kerja Raih Penghargaan Wenhui Award dari UNESCO

Program Pra Kerja meraih penghargaan dari UNESCO atas kontribusinya dalam inovasi pendidikan di kawasan Asia-Pasifik.

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap Kapal Alih Muatan Ikan Ilegal, Greenpeace Desak Pemerintah Hukum Pelaku dan Ratifikasi Konvensi ILO 188

16 hari lalu

KKP Tangkap Kapal Alih Muatan Ikan Ilegal, Greenpeace Desak Pemerintah Hukum Pelaku dan Ratifikasi Konvensi ILO 188

Greenpeace meminta KKP segera menghukum pelaku sekaligus mendesak pemerintah untuk meratifikasi Konvensi ILO 188 tentang Penangkapan Ikan.

Baca Selengkapnya

Pekan ini, Venesia Mulai Menerapkan Biaya Masuk untuk Wisatawan Harian

17 hari lalu

Pekan ini, Venesia Mulai Menerapkan Biaya Masuk untuk Wisatawan Harian

Kamis ini, yang merupakan hari libur di Italia, pengunjung Venesia diharuskan membeli tiket masuk seharga Rp87 ribu. Tidak berlaku untuk tamu hotel.

Baca Selengkapnya