Paten Terbaru Huawei Dapat Deteksi Demam Lebih Akurat pada Wearable

Senin, 9 Oktober 2023 10:37 WIB

Peluncuran Huawei Watch GT 4 dan Huawei Watch Ultimate di Jakarta, 5 Oktober 2023. Foto: Tempo/Maria Fransisca Lahur

TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan Cina Huawei dikabarkan telah mematenkan metode baru untuk meningkatkan akurasi deteksi demam menggunakan perangkat wearable. Paten ini penting karena meningkatnya kebutuhan akan pemantauan kesehatan dalam berbagai situasi sehari-hari, termasuk di rumah, kantor, dan aktivitas olahraga.

Sejauh ini pada perangkat seperti jam pintar dapat mengukur beberapa hal seperti detak jantung, jumlah langkah pengguna, stress dan kalori yang dikeluarkan oleh pengguna. Di lain pihak, alat pengukur suhu tradisional mungkin tidak memberikan keakuratan secara real-time, terutama dalam mendeteksi gejala demam dini yang dapat mengindikasikan kondisi seperti flu atau pilek. Paten yang baru diumumkan Huawei mengatasi kesenjangan ini.

Perusahaan menawarkan metode yang menangkap suhu pengguna dalam jangka waktu tertentu dan kemudian menentukan adanya demam berdasarkan pola pemantauan yang dipilih. Fitur penting dari paten ini adalah fleksibilitasnya dalam beradaptasi dengan berbagai skenario.

Paten tersebut menjelaskan berbagai pola pemantauan suhu yang sesuai dengan kondisi demam yang berbeda. Pengguna memiliki opsi untuk menyesuaikan ambang demam. Misalnya, di lingkungan profesional seperti kantor, ambang demam yang lebih tinggi dapat ditetapkan untuk mendeteksi gejala demam ringan sejak dini. Sebaliknya, selama aktivitas fisik atau olahraga, pengguna mungkin memilih ambang batas yang lebih rendah untuk menghilangkan peringatan berlebihan yang mungkin timbul akibat fluktuasi suhu alami tubuh akibat berolahraga.

Pendekatan yang dilakukan Huawei menjanjikan peningkatan akurasi pendeteksian demam pada perangkat wearable, sehingga lebih praktis dan dapat diandalkan. Perkembangan teknologi terkini terutama pada pengenalan metode pemantauan biometrik yang beragam dapat secara signifikan meningkatkan kemampuan pemantauan kesehatan pada perangkat ini. Jam pintar yang menempel langsung pada pengguna, misalnya, dapat menjadi alat yang lebih efektif dalam kehidupan sehari-hari ketimbang membawa termometer di dalam tas.

Advertising
Advertising

Sebelumnya, pada bulan Agustus lalu, Huawei juga mematenkan desain ponsel lipat dengan bagian asimetris. Niatnya, paten ini akan menampilkan modul kamera di sisi kiri atas saat dibuka, yang berfungsi sebagai kamera depan dan belakang. Desain ini memungkinkan pengaturan kamera tunggal untuk meningkatkan kualitas gambar di berbagai konfigurasi ponsel. Huawei memang belum memberi konfirmasi tentang peluncuran pada produk nyata di pasaran nanti.

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Huawei MateBook X Pro 2024 dengan Prosesor Intel Meteor Lake Diluncurkan ke Pasar Global

2 hari lalu

Huawei MateBook X Pro 2024 dengan Prosesor Intel Meteor Lake Diluncurkan ke Pasar Global

MateBook X Pro 2024 dirilis awal tahun di China dan dipasarkan sebagai alternatif yang lebih murah dari Apple MacBook Air.

Baca Selengkapnya

Pakar Ingatkan Gejala Lupus pada Anak yang Bisa Lebih Parah dari Dewasa

5 hari lalu

Pakar Ingatkan Gejala Lupus pada Anak yang Bisa Lebih Parah dari Dewasa

Dokter anak menjelaskan gejala penyakit lupus pada anak umumnya lebih gawat dibanding pada orang dewasa.

Baca Selengkapnya

Huawei Luncurkan Seri Ponsel Pura 70 di Malaysia, Ini Spesifikasinya

8 hari lalu

Huawei Luncurkan Seri Ponsel Pura 70 di Malaysia, Ini Spesifikasinya

Pura 70 Ultra dan Pro dilengkapi panel LTPO OLED 6,8 inci dengan refresh rate 120Hz dan kecerahan puncak 2.500 nits.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

9 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

10 Rekomendasi Tablet untuk Menggambar dengan Fitur Menarik

10 hari lalu

10 Rekomendasi Tablet untuk Menggambar dengan Fitur Menarik

Jika Anda sedang mencari tablet untuk menggambar dengan fitur yang mumpuni, simak rekomendasi tablet untuk menggambar berikut ini.

Baca Selengkapnya

Ibu Hamil Konsumsi Paracetamol, Apa yang Perlu Jadi Perhatian?

11 hari lalu

Ibu Hamil Konsumsi Paracetamol, Apa yang Perlu Jadi Perhatian?

Ibu hamil mengonsumsi paracetamol perlu baca artikel ini. Apa saja yang harus diperhatikan?

Baca Selengkapnya

Huawei Pura 70 dan 70 Pro Disebut akan Rilis Global di Malaysia

11 hari lalu

Huawei Pura 70 dan 70 Pro Disebut akan Rilis Global di Malaysia

Meskipun Huawei belum secara resmi mengumumkan peluncuran global seri Pura 70, daftar SIRIM menunjukkan rilisnya dalam waktu dekat di Malaysia.

Baca Selengkapnya

Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

12 hari lalu

Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

Masih ada warga yang menganggap vaksinasi dapat menyebabkan kematian sehingga pelaksanaannya masih sering menemui kendala.

Baca Selengkapnya

Jangan Beri Anak Parasetamol setelah Imunisasi, Ini Alasannya

12 hari lalu

Jangan Beri Anak Parasetamol setelah Imunisasi, Ini Alasannya

Jangan memberi obat penurun demam seperti parasetamol saat anak mengalami demam usai imunisasi. Dokter anak sebut alasannya.

Baca Selengkapnya

PLN dan Huawei Bekerja Sama dalam Proyek JIC, Dukung Transformasi Energi

13 hari lalu

PLN dan Huawei Bekerja Sama dalam Proyek JIC, Dukung Transformasi Energi

PT PLN (Persero) dan PT Huawei Tech Investment berkolaborasi dalam Joint Innovation Center (JIC). Proyek itu untuk memperkuat transformasi digital.

Baca Selengkapnya