Viral Siswa SD Bawa Bekal Ulat Sagu, Dosen UM Surabaya: Potensi Pangan Masa Depan

Reporter

Editor

Devy Ernis

Selasa, 17 Oktober 2023 09:13 WIB

Seorang warga menunjukkan ulat dari batang pohon sagu tua di Kampung Yoboi, Distrik Sentani, Kabupaten Jayapura, Sabtu 8 Oktober 2022. Ulat sagu yang dijual seharga Rp45.000-Rp50.000 per 25 ekor tersebut menjadi salah satu lauk pauk bagi masyarakat Papua karena mengandung banyak protein. ANTARA FOTO/Gusti Tanati

TEMPO.CO, Jakarta - Beberapa hari lalu media sosial dihebohkan dengan siswa SD di Bojonegoro yang membawa bekal nasi dengan lauk ulat. Hal tersebut ramai diperbincangkan oleh netizen karena ekspresi siswa dan tanggapan guru yang dinilai negatif.

Dosen Pendidikan Biologi Universitas Muhammadiyah Surabaya Nurhidayatullah Romadhon menyebut ulat sagu merupakan larva dari kumbang sagu yang bernama latin Rhynchophorus ferrugineus. Ulat sagu merupakan salah satu jenis serangga yang tidak terdengar menggiurkan sebagai makanan, tetapi makanan ini telah lama menjadi hidangan tradisional di beberapa daerah di dunia, terutama di Indonesia dan wilayah tropis lainnya.

"Ulat sagu adalah sumber pangan yang kaya akan protein, lezat, dan memiliki potensi untuk menjadi makanan alternatif yang berkelanjutan,”ujar Dayat sapaan Nurhidayatullah Senin, 16 Oktober 2023 dilansir dari situs UM Surabaya.

Dayat mengatakan ulat sagu memiliki kandungan gizi yang tinggi. Ulat sagu mengandung sejumlah nutrisi penting dan sumber protein yang baik, dengan sekitar 50 persen protein dalam bobot keringnya. Selain itu, juga mengandung lemak sehat, serat, vitamin, dan mineral seperti zat besi dan kalsium. Makanan ini rendah kalori, sehingga cocok untuk mereka yang ingin mengonsumsi makanan yang rendah lemak.

Dia menjelaskan pemeliharaan ulat sagu memiliki dampak lingkungan yang lebih rendah daripada pemeliharaan ternak besar. Ulat sagu dapat ditemukan di pohon sagu, yang tumbuh liar di hutan hujan tropis. Tidak seperti hewan ternak, pemeliharaan ulat sagu tidak memerlukan lahan yang luas, pakan tambahan, atau sumber air berlimpah. Ini membuatnya menjadi pilihan yang lebih berkelanjutan dari segi lingkungan.

Advertising
Advertising

Kemampuan beradaptasi ulat sagu cukup baik. Ulat sagu memiliki keunggulan beradaptasi terhadap perubahan iklim. Mereka mampu bertahan dalam kondisi lingkungan yang berubah-ubah dengan berbagai situasi ekologis. Ini menjadikan pilihan yang kuat dalam usaha mengatasi tantangan perubahan iklim. "Potensi sebagai pangan alternatif di masa depan," ujarnya.

Seiring dengan pertumbuhan populasi dunia yang terus meningkat dan tekanan pada sumber daya pangan konvensional seperti daging sapi dan ayam, mencari sumber pangan alternatif yang berkelanjutan adalah suatu keharusan.

Ulat sagu, menurut Dayat, adalah salah satu solusi yang menarik. Ulat sagu dapat diolah menjadi berbagai hidangan seperti keripik, bakso, atau dimasak dengan berbagai cara yang berbeda. Dengan beragam kuliner yang dapat dihasilkan dari ulat sagu, kita dapat memenuhi kebutuhan pangan secara kreatif dan bergizi.

Di beberapa daerah di Indonesia dan negara-negara tropis lainnya, ulat sagu adalah bagian dari tradisi dan budaya makanan. Makanan ini bukan hanya tentang nutrisi, tetapi juga tentang menjaga keanekaragaman makanan lokal dan mewariskan tradisi kuliner kepada generasi mendatang. Dengan memasukkan ulat sagu dalam menu, seseorang dapat melestarikan budaya dan kuliner tradisional yang berharga.

“Meskipun makan ulat sagu mungkin tidak sesuai untuk semua orang, penting untuk mempertimbangkan manfaatnya sebagai sumber pangan yang berkelanjutan dan bergizi. Dengan pertumbuhan populasi dan masalah lingkungan yang semakin kompleks, alternatif seperti ulat sagu bisa menjadi bagian dari solusi,” kata Dayat.

Pilihan Editor: Alasan Almas Mahasiswa Unsa Gugat Batas Usia Capres-Cawapres ke MK: Ngetes Ilmu

Berita terkait

Polda Metro Jaya Tembak Mati 1 Pelaku Begal terhadap Calon Siswa Bintara Polri

1 hari lalu

Polda Metro Jaya Tembak Mati 1 Pelaku Begal terhadap Calon Siswa Bintara Polri

5 orang mencoba begal calon siswa bintara Polri di Kebun Jeruk, Jakarta Barat. Para begal itu asal Pandeglang, Banten.

Baca Selengkapnya

Kapten Timnas U-23 Indonesia Rizky Ridho Akan Diberi Bonus oleh Universitas Muhammadiyah Surabaya, Lempar Kelakar Soal Wisuda

17 hari lalu

Kapten Timnas U-23 Indonesia Rizky Ridho Akan Diberi Bonus oleh Universitas Muhammadiyah Surabaya, Lempar Kelakar Soal Wisuda

Universitas Muhammadiyah Surabaya menyiapkan bonus untuk kapten Timnas U-23 Indonesia Rizky Ridho Ramadhani.

Baca Selengkapnya

Gibran Ajak Perusahaan Sepatu Lokal Bantu Siswa Kurang Mampu

22 hari lalu

Gibran Ajak Perusahaan Sepatu Lokal Bantu Siswa Kurang Mampu

Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka menggandeng perusahaan sepatu lokal membantu siswa kurang mampu dengan memberikan alas kaki sekolah.

Baca Selengkapnya

56 Siswa SMK Ini Jalani Program Backpacker dari Sekolahnya ke 20 Negara

44 hari lalu

56 Siswa SMK Ini Jalani Program Backpacker dari Sekolahnya ke 20 Negara

Selain mencari pengalaman dan ilmu di kampus-kampus tujuan, siswa santri ini juga membagikan ilmu dan pengetahuan di bidang teknologi informasi.

Baca Selengkapnya

SNBP 2024: Jumlah Pendaftar Terus Meningkat, Terbanyak dari Siswa SMA

52 hari lalu

SNBP 2024: Jumlah Pendaftar Terus Meningkat, Terbanyak dari Siswa SMA

Berikut data hasil SNBP 2024 untuk peserta yang mendaftar dan dinyatakan lulus.

Baca Selengkapnya

Soal Pencabutan KJMU dan KJP Plus, Apa Kata Pj DKI Jakarta Heru Budi?

7 Maret 2024

Soal Pencabutan KJMU dan KJP Plus, Apa Kata Pj DKI Jakarta Heru Budi?

Heru Budi mengatakan pencabutan KJMU dan KJP Plus terjadi karena adanya mekanisme baru dalam tahap pertama penerimaan.

Baca Selengkapnya

Ramai Disorot karena Disebut akan Dicabut, Apa Itu Program KJMU?

7 Maret 2024

Ramai Disorot karena Disebut akan Dicabut, Apa Itu Program KJMU?

KJMU dan KJP Plus merupakan sebuah program strategis yang diselenggarakan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk meningkatkan mutu pendidikan.

Baca Selengkapnya

2 Ribu Siswa SMA Program Double Track di Jawa Timur Dapat Pelatihan Digital

28 Februari 2024

2 Ribu Siswa SMA Program Double Track di Jawa Timur Dapat Pelatihan Digital

Ribuan peserta itu terdiri dari siswa asal 52 SMAN maupun SMA swasta, serta remaja dari 10 lembaga non formal di Jawa Timur.

Baca Selengkapnya

Dua Rombongan Siswa Bertolak ke Istanbul dan New York Hari Ini

27 Februari 2024

Dua Rombongan Siswa Bertolak ke Istanbul dan New York Hari Ini

Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Kota Malang, Jawa Timur, akan mengirim 18 siswa mengikuti Istanbul Youth Summit (IYS) 2024.

Baca Selengkapnya

Irjen Kemendikbud Bantah ABH Kasus Bullying di Binus School Serpong Dikeluarkan

27 Februari 2024

Irjen Kemendikbud Bantah ABH Kasus Bullying di Binus School Serpong Dikeluarkan

Irjen Kemendikbud menyebut jika status anak berhadapan hukum (ABH) di kasus bullying Geng Tai siswa Binus School Serpong masih sebagai pelajar.

Baca Selengkapnya