BRIN Kembangkan Teknologi Membrane Atasi Polusi Udara dan Air

Reporter

Antara

Editor

Devy Ernis

Kamis, 19 Oktober 2023 14:31 WIB

Sebuah lampu merah terlihat diselimuti kabut dan asap polusi di Jakarta, 27 Juli 2018. REUTERS/Beawiharta

TEMPO.CO, Jakarta - - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melalui Pusat Riset Lingkungan dan Teknologi Bersih mengembangkan teknologi membrane yang memanfaatkan nanoteknologi untuk memisahkan udara dan air dari polusi.

"Teknologi membrane memiliki potensi untuk digunakan untuk menjernihkan air dan polusi udara yang mengandung partikel, bioaerosol, dan racun," kata Periset Lingkungan dan Teknologi Bersih BRIN Muhammad Nasir dalam keterangan persnya pada Kamis, 19 Oktober 2023.

Teknologi membrane memanfaatkan nanoteknologi yang terdiri dari nanofiber dengan orde di bawah 100 nanometer dan membrane yang merupakan lapisan selektif untuk mengatasi polusi air dan udara.

Komponen nanomaterial pada komposit dapat didesain sedemikian rupa, sehingga nanofiber membrane dapat diaplikasikan sesuai dengan fungsi tertentu.

United Nations Environment Programme mengungkapkan saat ini terdapat beberapa permasalahan lingkungan yang terjadi di dunia mulai dari pemanasan global, polusi udara, limbah pertanian serta polusi air.

Nasir menjelaskan nanoteknologi yang memanfaatkan nanofiber membrane dapat digunakan untuk mengurangi dampak dari polusi udara dan air.

Menurutnya, nanoteknologi terdiri dari nanofiber dengan orde di bawah 100 nanometer dan membrane yang merupakan lapisan selektif untuk memisahkan media udara dan air dari polusi.

“Nanofiber komposit membrane memiliki potensi untuk digunakan untuk menjernihkan air dan polusi udara yang mengandung partikel, bioaerosol, dan racun," kata Nasir.

Guru Besar Universitas Syiah Kuala Banda Aceh, Profesor Saiful, mengatakan teknologi membrane merupakan teknologi yang sangat menarik untuk dikembangkan. Membran yang merupakan semi permeable material dapat diatur sifatnya sesuai dengan keinginan pengguna.

Bahkan, teknologi membrane juga dapat digunakan untuk mengatasi permasalahan kontaminan logam berat dalam air yang jika dikonsumsi oleh masyarakat dapat menyebabkan terjadinya gangguan kesehatan bahkan kematian.

"Penggunaan membrane pada bidang sains lingkungan dan kesehatan sendiri telah banyak dilakukan seperti penggunaan untuk menjernihkan air, pendukung organ dalam manusia, hingga pembuatan masker," papar Saiful.

Pilihan Editor: Kisah Mahasiswa UM Surabaya Asal Gaza Alami Trauma Konflik Palestina-Israel

Berita terkait

Revisi UU Polri, Peneliti BRIN Soroti Potensi Kecemburuan di Internal Polisi

1 hari lalu

Revisi UU Polri, Peneliti BRIN Soroti Potensi Kecemburuan di Internal Polisi

Peneliti BRIN Sarah Nuraini Siregar menanggapi potensi kecemburuan di internal polisi akibat revisi UU Polri yang dapat memperpanjang masa jabatan aparat penegak hukum tersebut.

Baca Selengkapnya

Revisi UU Polri Perpanjang Usia Pensiun Polisi, Ini Kata Peneliti BRIN

1 hari lalu

Revisi UU Polri Perpanjang Usia Pensiun Polisi, Ini Kata Peneliti BRIN

Peneliti BRIN menanggapi mengenai revisi UU Polri yang bisa memperpanjang jabatan polisi.

Baca Selengkapnya

Perangkat Portabel Buatan BRIN Ini Bisa Deteksi Penyakit Tanaman Teh

2 hari lalu

Perangkat Portabel Buatan BRIN Ini Bisa Deteksi Penyakit Tanaman Teh

Pusat Riset Kecerdasan Artifisial dan Keamanan Siber BRIN mengembangkan alat deteksi dini penyakit tanaman teh berbasis pembelajaran mesin.

Baca Selengkapnya

BRIN Kembangkan Sensor Pendeteksi Kecemasan dan Stres Pegawai

3 hari lalu

BRIN Kembangkan Sensor Pendeteksi Kecemasan dan Stres Pegawai

Riset ini berpeluang untuk membuat pemetaan sensor yang bisa mendeteksi kecemasan dan tingkat stres pada pegawai.

Baca Selengkapnya

Studi HAM Universitas di Banjarmasin: Proyek IKN Tak Koheren dan Gagal Uji Legitimasi

4 hari lalu

Studi HAM Universitas di Banjarmasin: Proyek IKN Tak Koheren dan Gagal Uji Legitimasi

Tim peneliti di Pusat Studi HAM Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin mengkaji proses Ibu Kota Negara (IKN): sama saja dengan PSN lainnya.

Baca Selengkapnya

Pemprov DKI Jakarta Gencarkan Edukasi Polusi Udara

4 hari lalu

Pemprov DKI Jakarta Gencarkan Edukasi Polusi Udara

Dinas Kesehatan dan Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta melakukan kampanye edukasi dengan tema 'Udara Bersih Untuk Jakarta', di Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Pandawa Tanah Tinggi.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Sebut Awan Lindungi Indonesia dari Gelombang Panas, Bagaimana Mekanismenya?

4 hari lalu

Peneliti BRIN Sebut Awan Lindungi Indonesia dari Gelombang Panas, Bagaimana Mekanismenya?

Indonesia relatif terlindungi dari heatwave mayoritas areanya adalah laut dan terdiri dari banyak pulau. Awan juga mengurangi dampak paparan surya.

Baca Selengkapnya

Badai Geomagnetik Picu Gangguan Sinyal di Indonesia dan Dunia, Begini Kata Peneliti BRIN

5 hari lalu

Badai Geomagnetik Picu Gangguan Sinyal di Indonesia dan Dunia, Begini Kata Peneliti BRIN

Ilmuwan NOAA mendeteksi badai geomagnetik terbaru yang terjadi pada 11 Maret 2024 dan dampaknya diperkirakan berlanjut hingga Mei ini.

Baca Selengkapnya

DBD Masalah Kesehatan Dunia, BRIN Temukan Metode Pengendalian

5 hari lalu

DBD Masalah Kesehatan Dunia, BRIN Temukan Metode Pengendalian

Demam berdarah dengue (DBD) menjadi masalah bagi negara-negara tropis di dunia. Acapkali dibawa oleh nyamuk Aedes aegypti.

Baca Selengkapnya

Seberapa Ekstrem Dampak Badai Matahari Pekan Ini? Simak Penjelasan Peneliti Antariksa BRIN

6 hari lalu

Seberapa Ekstrem Dampak Badai Matahari Pekan Ini? Simak Penjelasan Peneliti Antariksa BRIN

Badai matahari memicu paparan elektromagnetik yang mempengaruhi sejumlah alat komunikasi dan navigasi di bumi. Fenomena langka dari siklus surya.

Baca Selengkapnya