Penelitian 1000 Days Fund: Pengembangan Kader Posyandu Efektif Menekan Angka Stunting

Jumat, 20 Oktober 2023 07:27 WIB

Kader posyandu menimbang berat badan anak Suku Baduy Luar saat jemput bola imunisasi anak di Kampung Kaduketug, Lebak, Banten, Sabtu 23 Juli 2022. Upaya imunisasi jemput bola yang dilakukan Puskesmas setempat tersebut guna meningkatkan kesadaran akan kesehatan anak kepada warga Suku Baduy serta mencegah anak terjangkit berbagai penyakit. ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas

TEMPO.CO, Jakarta - Lembaga non-profit The 1000 Days Fund meneliti peningkatan kapasitas dan kesejahteraan kader pos pelayanan terpadu (posyandu) terhadap angka stunting. Hasil penelitian menunjukkan kebijakan pengembangan kader posyandu mampu menekan tingkat stunting.

Angka penurunan tercatat mencapai 11 persen. Penelitian dilakukan di Desa Bayan dan Desa Senaru, Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat rentang Februari hingga Juni 2023.

Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak bawah lima tahun atau balita akibat kurang gizi dalam jangka waktu yang lama, paparan infeksi berulang serta kurangnya stimulasi.

Peningkatan kapasitas dan kesejahteraan para kader posyandu terbukti sebagai kebijakan yang hemat dan efektif serta menguntungkan. Penelitian ini melibatkan intervensi kepada 130 kader di 26 posyandu. Intervensi yang dilakukan berupa pelatihan, penyediaan poster sebagai media edukasi stunting oleh kader kepada masyarakat, evaluasi, hingga pemberian insentif tambahan.

“Penurunan angka stunting di kedua desa tersebut juga terbukti memberi keuntungan ekonomi, dengan menekan risiko timbulnya biaya perawatan malnutrisi dan sakit. Juga, berpotensi meningkatkan pendapatan anak-anak yang lebih sehat dan kompetitif di masa mendatang,” ujar peneliti ekonomi kesehatan Antwerp University, Ryan Rachmad Nugraha yang terlibat dalam penelitian ini.

Advertising
Advertising

Di samping itu, tren kepuasan dan kepercayaan masyarakat terhadap kinerja para kader posyandu meningkat. Sedangkan dari sisi kader posyandu yang menerima pelatihan intensif, ditemukan peningkatan tingkat kepuasan. Akan tetapi, di balik perannya tersebut, kader posyandu di dua desa tersebut belum mendapatkan insentif yang memadai untuk mendukung kinerjanya.

Penelitian The 1000 Days Fund menemukan lebih dari separuh kader posyandu yang jadi subjek penelitian merasa tidak puas dengan insentif yang mereka terima selama ini. Peneliti ekonomi kesehatan, dr. Adriana Viola Miranda mengatakan, hal ini berisiko meningkatkan angka pengunduran diri kader mencapai 20 sampai 30 persen setiap tahun.

"Untuk memenuhi kebutuhan pelayanan konseling bagi masyarakat, hal ini perlu diiringi dengan peningkatan kepuasan kader posyandu,” kata Adriana yang juga ambil bagian dalam penelitian ini.

Kader posyandu sebagai ujung tombak penanganan stunting

Chief of Staff The 1000 Days Fund Maritta Rastuti mengatakan kader posyandu adalah ujung tombak penanganan stunting di Indonesia. Setidaknya, 66 persen masyarakat Indonesia bergantung konseling kesehatan kehamilan dan anak balita dari posyandu. Ia menambahkan, peningkatan kapasitas dan kesejahteraan kader posyandu adalah kebutuhan mendesak untuk memperkuat peran mereka.

Target angka stunting Indonesia yang ditetapkan oleh Presiden Joko Widodo adalah 14 persen. Angka itu dicanangkan dalam Strategi Nasional Percepatan Pencegahan Stunting 2018-2024. Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar dan Survei Status Gizi Indonesia, sejak 2018 hingga 2022, angka stunting telah menurun.

Pada 2018, tingkat stunting mencapai 30,8 persen dan turun jadi 27,6 persen pada 2019. Pada 2020, angka stunting kembali turun menjadi 26,9 persen dan turun lagi pada 2021 menjadi 24,4 persen. Sedangkan pada tahun 2022, tingkat stunting Indonesia ada pada angka 21,6 persen.

"Peningkatan kapasitas dan kesejahteraan kader posyandu akan mendukung pemerintah mencapai target penurunan angka stunting hingga di angka 14 persen di tahun 2024,” kata Maritta dalam diskusi daring pada Kamis, 19 Oktober 2023.

Kebijakan yang lebih fokus pada pemberdayaan kader posyandu dapat menjadi solusi jangka panjang untuk penurunan dan pencegahan stunting. Kebijakan ini akan melengkapi upaya jangka pendek yang selama ini telah digencarkan pemerintah. Misalnya melalui pembagian bantuan makanan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi ibu hamil dan anak balita.

“Stunting adalah masalah kompleks yang memerlukan kolaborasi pihak pemerintah, non-pemerintah, serta masyarakat, termasuk para kader posyandu. Kami mendorong pemerintah untuk segera merumuskan kebijakan-kebijakan berskala nasional yang lebih fokus pada peningkatan kapasitas dan kesejahteraan para kader posyandu,” kata Maritta.

Sejak 2019, The 1000 Days Fund menemukan, menguji, serta menerapkan solusi inovatif dan hemat biaya untuk membantu mengakhiri stunting di Indonesia. Selama empat tahun terakhir, The 1000 Days Fund telah mendistribusikan lebih dari 348 ribu Poster Pintar di 28 pulau. Selain itu, juga melatih lebih dari 54 ribu kader posyandu untuk menyelamatkan generasi-generasi penerus kehidupan.

Pilihan Editor: Dekamon Chunk, MPASI Instan Karya Mahasiswa Unpad untuk Cegah Stunting

Berita terkait

Alasan Teguh Prakosa Singgung Soal Stunting Saat Daftar ke PDIP untuk Pilkada Solo

9 jam lalu

Alasan Teguh Prakosa Singgung Soal Stunting Saat Daftar ke PDIP untuk Pilkada Solo

Teguh Prakosa mengakui mendapat dukungan penuh dari akar rumput PDIP untuk maju dalam Pilkada Solo 2024.

Baca Selengkapnya

Menkes Jelaskan Penyebab Rendahnya Penurunan Angka Prevalensi Stunting

9 hari lalu

Menkes Jelaskan Penyebab Rendahnya Penurunan Angka Prevalensi Stunting

Pemerintah menargetkan angka prevalensi stunting bisa turun hingga 14 persen pada tahun ini.

Baca Selengkapnya

Indonesia Akan Perkenalkan Program Pamsimas di World Water Forum ke-10

9 hari lalu

Indonesia Akan Perkenalkan Program Pamsimas di World Water Forum ke-10

Pamsimas dinyatakan sebagai salah satu bentuk praktik baik pada World Water Forum ke-10 yang digelar di Nusa Dua, Bali pada 18-25 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Alasan Orang Stunting Berpotensi Berpenghasilan 22 Persen Lebih Rendah Menurut Kepala BKKBN

9 hari lalu

Alasan Orang Stunting Berpotensi Berpenghasilan 22 Persen Lebih Rendah Menurut Kepala BKKBN

Kepala BKKBN mengatakan orang stunting berpotensi memiliki pendapatan 22 persen lebih rendah dari yang sehat, berikut alasannya.

Baca Selengkapnya

Menteri Budi Gunadi Cari Model Penyaluran Anggaran Cegah Stunting

10 hari lalu

Menteri Budi Gunadi Cari Model Penyaluran Anggaran Cegah Stunting

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin masih mencari model penyaluran dana pencegahan stunting.

Baca Selengkapnya

Bappenas Sebut Makan Siang Gratis Bukan untuk Atasi Stunting

10 hari lalu

Bappenas Sebut Makan Siang Gratis Bukan untuk Atasi Stunting

Menurut Bappenas indikator keberhasilan program makan siang gratis adalah peningkatan prestasi belajar

Baca Selengkapnya

Penyebab Pemerintah Sulit Capai Target Penurunan Stunting di Indonesia

12 hari lalu

Penyebab Pemerintah Sulit Capai Target Penurunan Stunting di Indonesia

Pemerintah menurunkan target penyelesaian masalah stunting dari 14 Persen menjadi 17 persen pada 2024.

Baca Selengkapnya

Kenapa Orang Suka Aroma Bayi? Ini Penjelasan Ilmiahnya

17 hari lalu

Kenapa Orang Suka Aroma Bayi? Ini Penjelasan Ilmiahnya

Cairan amnion dan substansi seperti verniks caseosa berperan dalam menciptakan aroma bayi yang khas.

Baca Selengkapnya

Asal Usul 29 April Ditetapkan sebagai Hari Posyandu Nasional

19 hari lalu

Asal Usul 29 April Ditetapkan sebagai Hari Posyandu Nasional

Presiden Soeharto menetapkan 29 April 1985 sebagai Hari Posyandu Nasional.

Baca Selengkapnya

Cegah Stunting dengan Jaga Nutrisi dan Rutin Periksa Kandungan

21 hari lalu

Cegah Stunting dengan Jaga Nutrisi dan Rutin Periksa Kandungan

Ibu hamil untuk menjaga nutrisi dan rutin memeriksakan kandungan untuk cegah stunting. Berikut saran yang perlu dilakukan.

Baca Selengkapnya