Penjahat Siber Gunakan Konflik Israel-Hamas untuk Menipu Lewat Email dan Situs Web Palsu

Senin, 23 Oktober 2023 17:41 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Kaspersky melaporkan adanya usaha penipuan oleh penjahat siber yang mengeksploitasi konflik Israel-Hamas. Pada laporan tersebut dijelaskan bahwa para penyerang berusaha memanfaatkan kesediaan masyarakat untuk membantu mereka yang terkena dampak dengan menipu calon korban agar memberikan donasi, yang pada akhirnya berujung pada pencurian uang.

Berdasarkan data hingga saat ini, penjahat siber telah menyebarkan lebih dari 500 email penipuan dan membuat situs web palsu. Kaspersky mengimbau pengguna untuk tetap waspada dan mengambil langkah proaktif untuk memverifikasi penerima donasi mereka.

Andrey Kovtun, pakar keamanan di Kaspersky, mengatakan dalam email ini penipu mencoba membuat beberapa variasi teks untuk menghindari filter spam. Misalnya, pelaku menggunakan berbagai frasa ajakan berdonasi seperti 'kami menyerukan belas kasih dan kebajikan Anda' atau 'kami menyerukan empati dan kemurahan hati Anda,' dan mengganti kata-kata seperti 'bantuan' dengan sinonim seperti 'dukungan', 'bantuan'.

“Selain itu, mereka mengubah tautan dan alamat pengirim. Solusi keamanan siber yang kuat dapat mencegah taktik ini,” kata Andrey lewat rilis yang dibagikan 23 Oktober 2023.

Penipuan amal palsu sering terjadi dengan mengeksploitasi bencana atau keadaan darurat yang nyata. Konflik Israel-Hamas juga menjadi alasan yang baik untuk melakukan niat jahat. Pakar Kaspersky mengamati lonjakan email penipuan yang ditulis dalam bahasa Inggris, yang secara palsu meminta sumbangan bagi mereka yang terkena dampak konflik. Solusi keamanan perusahaan mendeteksi lebih dari 540 email semacam itu.

Advertising
Advertising

Penyerang menggunakan teknik rekayasa sosial canggih untuk mengeksploitasi keinginan masyarakat untuk membantu dan mencoba memikat calon korban agar memberikan donasi palsu. Penyerang menyamar sebagai organisasi amal dan menggunakan bahasa emosional untuk membujuk pengguna agar mengklik tautan situs web penipuan, dan kemudian mereka akan diminta untuk berkontribusi. Email penipuan ini datang dari berbagai alamat.

Tautan yang digunakan dalam email mengarah ke situs web penipuan. Situs web ini memberikan konteks kepada pengguna tentang konflik, menampilkan foto, dan mendorong mereka untuk memberikan donasi. Penipu memfasilitasi transfer uang dengan mudah, menawarkan opsi untuk berbagai transaksi mata uang kripto – Bitcoin, Ethereum, Tether, hingga Litecoin.

Dengan menggunakan alamat dompet, para ahli Kaspersky menemukan halaman web palsu lainnya, yang mengklaim mengumpulkan bantuan untuk berbagai kelompok lain di wilayah konflik.

Patut diketahui, halaman penipuan seperti ini dapat berkembang dengan cepat, berubah desainnya, dan menargetkan berbagai kelompok. "Untuk menghindari penipuan, ada baiknya untuk memeriksa halaman secara menyeluruh sebelum berdonasi. Situs palsu sering kali tidak memiliki informasi utama tentang penyelenggara amal, penerima, dokumentasi legitimasi, atau kurang transparan mengenai penggunaan dana," ujar Kaspersky.

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Tentara Israel dan Hamas Baku Tembak di Jabalia

10 jam lalu

Tentara Israel dan Hamas Baku Tembak di Jabalia

Tentara Israel baku tembak dengan anggota Hamas di gang-gang sempit di Jabalia pada Jumat, 17 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Militer Israel Temukan Jenazah 3 Sandera dari Jalur Gaza

17 jam lalu

Militer Israel Temukan Jenazah 3 Sandera dari Jalur Gaza

Kepala juru bicara militer Israel mengatakan mereka menemukan jenazah tiga orang yang disandera Hamas di Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya

13 Negara Layangkan Surat Pernyataan Bersama untuk Israel soal Risiko Serangan ke Rafah

20 jam lalu

13 Negara Layangkan Surat Pernyataan Bersama untuk Israel soal Risiko Serangan ke Rafah

Sebanyak 13 negara melayangkan surat pernyataan bersama untuk Israel yang berisi peringatan jika nekat menyerang Rafah.

Baca Selengkapnya

DPR Amerika Serikat Minta Joe Biden Kirim Senjata ke Israel

1 hari lalu

DPR Amerika Serikat Minta Joe Biden Kirim Senjata ke Israel

DPR AS meloloskan RUU yang akan mendesak Joe Biden untuk memulai lagi pengiriman senjata ke Isreal.

Baca Selengkapnya

PBB: Dermaga Bantuan Terapung Buatan AS di Gaza Kurang Layak

1 hari lalu

PBB: Dermaga Bantuan Terapung Buatan AS di Gaza Kurang Layak

PBB menyebut dermaga terapung yang baru saja selesai dibangun di Gaza untuk pengiriman bantuan dinilai kurang layak dibandingkan jalur darat

Baca Selengkapnya

Daftar Negara yang Mendukung Palestina, Ada Indonesia

1 hari lalu

Daftar Negara yang Mendukung Palestina, Ada Indonesia

Mulai dari Indonesia hingga Afrika Selatan, berikut ini adalah negara yang mendukung Palestina melawan agresi Israel

Baca Selengkapnya

DPR AS Loloskan RUU yang Mendorong Biden Kirim Senjata ke Israel

1 hari lalu

DPR AS Loloskan RUU yang Mendorong Biden Kirim Senjata ke Israel

RUU tersebut diperkirakan tidak akan menjadi undang-undang, tetapi lolosnya beleid itu di DPR AS menunjukkan kesenjangan pada tahun pemilu soal Israel

Baca Selengkapnya

Menlu Retno: Ada Upaya Sistematis Hambat Bantuan ke Gaza!

1 hari lalu

Menlu Retno: Ada Upaya Sistematis Hambat Bantuan ke Gaza!

Menlu Retno Marsudi menilai bantuan kemanusiaan ini sangat diperlukan masyarakat Gaza saat ini.

Baca Selengkapnya

Sidang Kedua di ICJ, Afrika Selatan: Serangan Israel di Rafah Harus Dihentikan!

1 hari lalu

Sidang Kedua di ICJ, Afrika Selatan: Serangan Israel di Rafah Harus Dihentikan!

Afrika Selatan meminta ICJ untuk mendesak Israel agar segera menarik pasukannya dan menghentikan serangan militer mereka di Kota Rafah, Gaza

Baca Selengkapnya

Setelah Perang Gaza Usai, Apa Sebenarnya Rencana Netanyahu?

1 hari lalu

Setelah Perang Gaza Usai, Apa Sebenarnya Rencana Netanyahu?

Ketika Israel terus mengebom Gaza, banyak pertanyaan tentang kapan Israel akan berhenti dan apa yang akan dilakukan Netanyahu selanjutnya.

Baca Selengkapnya