Mengapa Musim Hujan yang Baru Masuk Jakarta Langsung Bikin Banjir, Ini Penjelasan BRIN

Reporter

Magang KJI

Editor

Sunu Dyantoro

Selasa, 7 November 2023 12:09 WIB

Warga menerobos banjir yang merendam rumah di kawasan Kampung Melayu, Jakarta, Ahad, 5 November 2023. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta menyebut sebanyak 54 RT di Jakarta seperti Cawang dan Kampung Melayu tergenang banjir setelah hujan mengguyur beberapa wilayah Jakarta pada Sabtu, 4 November 2023. ANTARA /Rifqi Raihan Firdaus

TEMPO.CO, Jakarta - Peneliti Pusat Riset Iklim dan Atmosfer Badan Riset dan Inovasi Nasional atau BRIN Didi Satiadi menjelaskan mengapa hujan yang baru tiba di Jakarta dan sekitarnya langsung mengakibatkan banjir. Bahkan, hujan deras beberapa hari ini mengakibatkan pohon tumbang di Tangerang, dan daerah lain.

“Banjir itu akibat hujan yang cukup deras, yang terjadi sejak sehari sebelumnya. Ada juga kemungkinan limpasan air dari Bogor,” kata Didi Satiadi, Selasa 7 November 2023.

Didi menyatakan, berdasarkan hasil penelitian BRIN, saat ini wilayah Pulau Jawa umumnya sedang mengalami masa peralihan musim, dari musim kemarau ke musim hujan. Peralihan ini dikenal sebagai musim pancaroba.

Menurut dia, pada musim pancaroba, angin monsun Australia yang kering biasanya mulai melemah, sementara angin monsun Asia yang basah baru saja mulai menguat. Pertemuan antara angin monsun Asia dan Australia itu dapat menimbulkan perlambatan angin dan arah angin yang cenderung berubah-ubah.

Dalam kondisi itu, kata dia, pemanasan lokal pada siang hari biasanya menjadi lebih dominan. Inilah yang mendorong proses konveksi yang kuat, pertumbuhan awan yang cepat, dan hujan yang cukup intens pada sore hari. Bahkan, kata dia, kadang-kadang dalam kondisi yang ekstrem dapat disertai terjadinya petir, hujan es, dan angin kencang atau puting beliung.

Advertising
Advertising

Dengan demikian, musim pancaroba biasanya ditandai dengan menguatnya siklus harian dan perubahan cuaca yang cepat. Misalnya, cuaca cenderung panas pada siang hari, kemudian hujan deras pada sore hari apabila tersedia uap air yang cukup.

“Pada masa pancaroba, potensi kejadian ekstrem juga meningkat, termasuk angin kencang yang dapat menumbangkan pepohonan,” ujar Didi Setiadi.

Perihal banjir di wilayah sekitar Jakarta dan Bekasi pada tanggal 5 November 2023, Didi menjelaskan bahwa pada sore hari sebelumnya terjadi konvergensi angin laut yang kuat di atas wilayah sekitar Bogor. "Ini menimbulkan pertumbuhan awan yang sangat cepat," katanya.

Selain itu, Didi Satiadi memaparkan beberapa faktor penyebab banjir di suatu tempat, seperti curah hujan yang tinggi, kondisi geografis, luapan air sungai, dan kondisi lingkungan. “Karena debit air yang tinggi cenderung lebih sulit diserap lingkungan sehingga menyebabkan banjir atau banjir bandang,” kata Didi.


ADVIST KHOIRUNIKMAH

Pilihan Editor: Pembatasan X oleh Elon Musk Merugikan, Serangan Hamas & Israel Tak Bisa Diurai

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Prakiraan Cuaca Sepekan di Jawa Barat, Bogor Berpotensi Hujan Lebat Setiap Hari

10 jam lalu

Prakiraan Cuaca Sepekan di Jawa Barat, Bogor Berpotensi Hujan Lebat Setiap Hari

BMKG Stasiun Klimatologi Jawa Barat memprediksi peluang hujan di Bogor bisa terjadi setiap hari.

Baca Selengkapnya

Satgas IKN Sebut Pembangunan IKN tak Sebabkan Banjir

1 hari lalu

Satgas IKN Sebut Pembangunan IKN tak Sebabkan Banjir

Satgas Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur Ibu Kota Nusantara (IKN) mengklaim pembangunan IKN tidak menyebabkan banjir di kawasan.

Baca Selengkapnya

BMKG Prakirakan Hujan Melanda Sebagian Kota Besar, Waspadai Banjir Rob di Pesisir Jateng

1 hari lalu

BMKG Prakirakan Hujan Melanda Sebagian Kota Besar, Waspadai Banjir Rob di Pesisir Jateng

Sirkulasi siklonik membentuk daerah konvergensi yang mampu meningkatkan pertumbuhan awan hujan.

Baca Selengkapnya

Revisi UU Polri, Peneliti BRIN Soroti Potensi Kecemburuan di Internal Polisi

2 hari lalu

Revisi UU Polri, Peneliti BRIN Soroti Potensi Kecemburuan di Internal Polisi

Peneliti BRIN Sarah Nuraini Siregar menanggapi potensi kecemburuan di internal polisi akibat revisi UU Polri yang dapat memperpanjang masa jabatan aparat penegak hukum tersebut.

Baca Selengkapnya

Banjir Setinggi Rumah Tersisa di 5 Kampung di Mahakam Ulu, Banjir Susulan Menerjang

2 hari lalu

Banjir Setinggi Rumah Tersisa di 5 Kampung di Mahakam Ulu, Banjir Susulan Menerjang

Banjir melanda wilayah Kabupaten Mahakam Ulu, Kalimantan Timur, sejak Senin, 13 Mei 2024

Baca Selengkapnya

Revisi UU Polri Perpanjang Usia Pensiun Polisi, Ini Kata Peneliti BRIN

2 hari lalu

Revisi UU Polri Perpanjang Usia Pensiun Polisi, Ini Kata Peneliti BRIN

Peneliti BRIN menanggapi mengenai revisi UU Polri yang bisa memperpanjang jabatan polisi.

Baca Selengkapnya

Prediksi Cuaca Jabodetabek Hari Ini: Hujan, Suhu Udara, Kelembapan Udara

2 hari lalu

Prediksi Cuaca Jabodetabek Hari Ini: Hujan, Suhu Udara, Kelembapan Udara

Prediksi cuaca dari BMKG menyebutkan Jakarta pagi ini cerah berlanjut cerah berawan sepanjang siang dan malam nanti. Bagaimana dengan Bodetabek?

Baca Selengkapnya

Perangkat Portabel Buatan BRIN Ini Bisa Deteksi Penyakit Tanaman Teh

3 hari lalu

Perangkat Portabel Buatan BRIN Ini Bisa Deteksi Penyakit Tanaman Teh

Pusat Riset Kecerdasan Artifisial dan Keamanan Siber BRIN mengembangkan alat deteksi dini penyakit tanaman teh berbasis pembelajaran mesin.

Baca Selengkapnya

Pemprov Kaltim Sigap Respon Bencana Banjir Mahulu

3 hari lalu

Pemprov Kaltim Sigap Respon Bencana Banjir Mahulu

Curah hujan yang tinggi membuat Sungai Mahakam menuap. Akibatnya, lima kecamatan di Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu), Kalimantan Timur (Kaltim) terendam banjir.

Baca Selengkapnya

Cerita Duka Korban Banjir Bandang di Sumbar, Cucu dan 4 Anggota Keluarga Hanyut

3 hari lalu

Cerita Duka Korban Banjir Bandang di Sumbar, Cucu dan 4 Anggota Keluarga Hanyut

Banjir di Kabupaten Agam dan Tanah datar meninggal duka bagi masyarakat Sumatra Barat. 59 orang lebih dinyatakan meninggal dan ada 16 yang masih dalam pencarian.

Baca Selengkapnya