Program Hibah Riset RI-Australia Tahap 2 Diluncurkan, Terbuka untuk Semua Kalangan

Reporter

Antara

Editor

Devy Ernis

Senin, 13 November 2023 19:55 WIB

Kepala BRIN Laksana Tri Handoko pada peluncuran Pusat Kolaborasi Riset di Padang, Kamis, 3 November 2022. (Antara/Ikhwan Wahyudi)

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) memastikan semua skema riset RI-Australia tahap kedua bersifat terbuka bagi semua kalangan. Skema itu tak hanya bagi periset BRIN, melainkan termasuk perguruan tinggi, lembaga riset, komunitas ilmiah, maupun masyarakat akademis.

“Bahkan periset BRIN kami perlakukan sebagai periset luar juga, sama persis, jadi tidak boleh di salah pahami,” kata Kepala BRIN Laksana Tri Handoko dalam acara peluncuran program kemitraan kolaborasi pengetahuan dan inovasi Australia-Indonesia (Koneksi) di Jakarta, Senin, 13 November 2023.

Meski dibuat dalam skema terbuka, namun dirinya mengatakan bahwa program riset yang dilaksanakan tetap menerapkan prinsip top down. Proses pengambilan keputusan terjadi di tingkat teratas kemudian dikomunikasikan ke seluruh tim.

Ia mengatakan bahwa 50 persen dari program besar riset dan inovasi di top down atau ditentukan dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN), Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas), serta dari presiden secara khusus terkait pangan dan kesehatan.

Sejumlah program riset prioritas dan khusus, ujarnya, dipastikan akan dilaksanakan dan dilakukan oleh orang-orang periset terbaik dan memiliki proposal yang baik.

Advertising
Advertising

“Jadi proposalnya excellent, dia mempunyai rekam jejak terbaik dan kuat di bidangnya. Itu kami lihat, dari dua sisi ini kami lihat,”ujarnya.

Dalam pengambilan keputusan siapa yang akan melakukan riset-riset program khusus, kata dia, akan ditentukan langsung oleh BRIN bersama mitra terkait lainnya.

“Ketika banyak yang mempertanyakan kenapa yang dikasih orang luar, dan bukan orang BRIN aja yang dikasih, ya, kami hanya bisa menjawab bahwa sebagian dari mereka memang masih ada belum bagus jadi perlu dicoba lagi risetnya,” ucapnya.

Dirinya juga memastikan bahwa Australia sebagai mitra global peluncuran "Koneksi" tahap kedua akan mendapatkan proposal terbaik dan dieksekusi oleh tim periset yang juga memiliki rekam jejak kuat sesuai bidangnya.

Utamanya di bidang transformasi digital, kesehatan, ketahanan pangan, dan energi yang berkelanjutan untuk pemulihan ekonomi di kedua negara pasca terjadinya pandemi Covid-19.

“Dengan itu kami mengundang seluruh periset di Indonesia baik itu di kampus, di industri, periset di BRIN juga bisa mengajukan proposal, dan kami tetap menerima proposal sepanjang tahun tanpa batasan waktu, karena anggaran yang ada juga bersifat multi years,” kata Laksana.

Pilihan Editor: Mahasiswa Unpad Bikin Produk EasyBath, Bisa Mandi Tanpa Bilas

Berita terkait

Ekspedisi Jalur Sesar Baribis, BPBD Jabar Sosialisasi Bahaya Gempa

8 jam lalu

Ekspedisi Jalur Sesar Baribis, BPBD Jabar Sosialisasi Bahaya Gempa

Ekspedisi Sesar Baribis akan tersebar ke beberapa titik untuk sosialisasi dan upaya mitigasi bahaya gempa.

Baca Selengkapnya

Australia Siapkan 20 Program Beasiswa untuk Indonesia Timur

11 jam lalu

Australia Siapkan 20 Program Beasiswa untuk Indonesia Timur

Pemerintah Australia menyiapkan 20 program beasiswa untuk Indonesia Timur pada tahun ini guna memperkuat hubungan diplomatik.

Baca Selengkapnya

Potensi Gempa Sesar Lembang, Peneliti BRIN Sebut Tingkat Ancaman Besar Karena Dangkal

13 jam lalu

Potensi Gempa Sesar Lembang, Peneliti BRIN Sebut Tingkat Ancaman Besar Karena Dangkal

Sampai kedalaman 4,5 meter tanah ditemukan empat kejadian gempa yang berkaitan dengan Sesar Lembang

Baca Selengkapnya

Pemugaran Situs Candi di Jambi Ungkap 5 Lapisan Tanah Purba, Kota Besar yang Runtuh oleh Banjir?

22 jam lalu

Pemugaran Situs Candi di Jambi Ungkap 5 Lapisan Tanah Purba, Kota Besar yang Runtuh oleh Banjir?

Pemugaran situs Candi Parit Duku di Jambi mengungkap lima lapisan tanah purba atau lapisan budaya dalam istilah arkeologi.

Baca Selengkapnya

Australia dan Selandia Baru Dukung Palestina dalam Keanggotan Penuh PBB

1 hari lalu

Australia dan Selandia Baru Dukung Palestina dalam Keanggotan Penuh PBB

Australia dan Selandia Baru pada Jumat bergabung dengan 141 negara lain untuk mendukung negara Palestina dalam pemungutan suara keanggotaan PBB

Baca Selengkapnya

Harga Jual Maksimal Rp 1 Juta, Meteran Air Sistem Token Ala Telkom University Siap Menyaingi Produk Swasta

2 hari lalu

Harga Jual Maksimal Rp 1 Juta, Meteran Air Sistem Token Ala Telkom University Siap Menyaingi Produk Swasta

Alat dan perangkat lunak meteran air bersistem token yang dikembangkan Telkom University direncanakan masuk ke pasaran.

Baca Selengkapnya

Antisipasi Bencana Geologi, BRIN Teliti Sebaran Sesar Pemicu Gempa

2 hari lalu

Antisipasi Bencana Geologi, BRIN Teliti Sebaran Sesar Pemicu Gempa

Tim BRIN meneliti sejumlah kondisi geologi yang bisa memicu gempa bumi di Indonesia. Salah satunya soal Sesar Lembang dan sesar lain di sekitarnya.

Baca Selengkapnya

Terdapat 24.000 Sampah Antariksa, Ini Studi BRIN soal Potensi Jatuhnya ke Wilayah Indonesia

2 hari lalu

Terdapat 24.000 Sampah Antariksa, Ini Studi BRIN soal Potensi Jatuhnya ke Wilayah Indonesia

Sampah antariksa saat ini sekitar 24.000. Peneliti BRIN melakukan studi soal potensi jatuhnya ke wilayah Indonesia.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Sebut Pernyataan Oposisi Ganjar Berpotensi Jadi Arah PDIP, Ini Alasannya

2 hari lalu

Peneliti BRIN Sebut Pernyataan Oposisi Ganjar Berpotensi Jadi Arah PDIP, Ini Alasannya

Deklarasi Ganjar menjadi oposisi di pemerintahan Prabowo bisa jadi merupakan penegasan arah politik PDIP.

Baca Selengkapnya

Inovasi Meteran Air Sistem Token dari Tim Peneliti di Telkom University

3 hari lalu

Inovasi Meteran Air Sistem Token dari Tim Peneliti di Telkom University

Tim peneliti di Telkom University mengembangkan sistem perangkat lunak dan alat pencatat meteran air bagi kalangan pelanggan perusahaan air minum.

Baca Selengkapnya