8 Fakta Nyamuk Wolbachia Bill Gates yang Diklaim Bisa Turunkan Kasus DBD
Reporter
Andika Dwi
Editor
Ninis Chairunnisa
Rabu, 22 November 2023 15:17 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Istilah nyamuk wolbachia belakangan ini banyak dibicarakan warganet di media sosial. Salah satu akun dalam X (Twitter) bahkan menyebut nyamuk wolbachia sebagai senjata baru hingga menyebarkan kabar bohong alias hoaks.
“Waspada penyebaran jutaan nyamuk wolbachia yang mengancam kesehatan manusia. Proyek ini digagas Bill Gates atas restu WHO (Organisasi Kesehatan Dunia),” tulis akun @Agenda21_Expose, Rabu, 15 November 2023.
Lantas, bagaimana fakta nyamuk wolbachia? Apakah berbahaya?
Fakta-fakta Nyamuk Wolbachia
Berikut fakta-fakta menarik terkait nyamuk wolbachia yang dianggap buatan Bill Gates:
1. Bukan nama nyamuk
Mengutip situs resmi Kementerian Kesehatan (Kemenkes), wolbachia merupakan sebutan untuk bakteri yang hanya dapat ditemui di dalam tubuh serangga, termasuk nyamuk. Wolbachia tidak mampu bertahan hidup dan tidak dapat mereplikasi diri di luar sel tubuh serangga sebagai inangnya.
2. Ditemukan pada 1924
Dilansir dari Pusat Informasi Bioteknologi Nasional Amerika Serikat (NCBI), wolbachia pertama kali ditemukan pada jaringan reproduksi nyamuk rumah (Culex pipiens) oleh Hertig dan Wolbach pada 1924. Karena hal itulah spesies bakteri tersebut diberi nama latin Wolbachia pipientis.
3. Didanai Bill & Melinda Gates Foundation
Berdasarkan rilis World Mosquito Program (WMP), penelitian terkait wolbachia dalam menekan penularan Demam Berdarah Dengue (DBD) mendapatkan pendanaan dari Bill and Melinda Gates Foundation dan Wellcome Trust sejak 2010. Total anggaran yang dikeluarkan yayasan milik bos Microsoft itu mencapai 185 juta dolar Australia atau sekitar Rp 1,8 triliun (kurs Rp 10.184).
4. Diklaim mampu memutus rantai DBD
Efektivitas teknologi wolbachia diklaim telah diteliti oleh WMP dan Universitas Gadjah Mada (UGM) sejak 2011. Wolbachia bertindak sebagai pemutus rantai replikasi virus demam berdarah di dalam tubuh nyamuk. Akibatnya, wolbachia dinilai mampu menghentikan penularan virus DBD saat nyamuk menghisap darah manusia.
5. Disebut tanpa ada rekayasa genetik
Peneliti UGM Adi Utarini mengatakan bakteri wolbachia dapat ditemukan secara alami di dalam tubuh nyamuk Harimau Asia (Aedes albopictus). “Bakteri wolbachia atau nyamuk sebagai inangnya bukanlah organisme dari hasil rekayasa genetika yang dilakukan di laboratorium,” ucapnya dalam keterangan resmi di Jakarta, Kamis, 16 November 2023.
6. Gandeng peneliti dari kampus top dunia
Melansir laman resmi Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FKKMK) UGM, riset terkait nyamuk wolbachia melibatkan sejumlah peneliti dunia, yaitu dari Monash University dan Yayasan Tahija. Teknologi wolbachia sendiri ditemukan oleh Founder dan Direktur WMP Global, Scott O’Neill pada 2008.
Salah satu peneliti teknologi wolbachia, Adi Utarini bahkan masuk dalam daftar #100TIME. “Menanggapi masuknya nama saya sebagai #100TIME, saya bersyukur, ini adalah berkah dari Allah bagi tim di WMP Yogyakarta. Ini apresiasi bagi peneliti dan semua tim yang terlibat,” kata guru besar UGM yang akrab disapa Uut itu.
7. Dilepas pertama kali pada 2017
Peneliti Pendamping WMP Yogyakarta sekaligus Direktur Pusat Kedokteran Tropis FKKMK UGM, Riris Andono Ahmad mengatakan pelepasan nyamuk mengandung wolbachia pertama kali dilakukan di Kota Yogyakarta pada 2017. Adapun metode yang digunakan adalah Randomised Controlled Trial dengan membagi wilayah menjadi 24 klaster.
“Hasil uji efikasi wolbachia menunjukkan hasil menggembirakan. Wolbachia efektif menurunkan 77 persen kasus demam berdarah dan 86 persen kasus DBD dirawat di rumah sakit,” ujar Riris.
8. Diklaim efektif dan terbukti di 13 negara
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) Kemenkes Imran Pambudi menyebut efektivitas implementasi wolbachia untuk menurunkan kejadian DBD sudah dibuktikan di 13 negara selain Indonesia. Tiga belas negara tersebut meliputi Australia, Brasil, El Salvador, Fiji, Honduras, Kiribati, Kolombia, Laos, Meksiko, New Caledonia, Meksiko, Sri Lanka, dan Vanuatu.
MELYNDA DWI PUSPITA
Pilihan Editor: Apa itu Nyamuk Wolbachia yang Disebut juga Nyamuk Bill Gates?