Ironis, 'Semua' Kripto Anak Presiden Bank Sentral Lenyap Entah ke Mana

Reporter

Editor

Sunu Dyantoro

Jumat, 24 November 2023 20:54 WIB

Presiden Bank Sentral Eropa Christine Lagarde (kanan) dan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam pertemuan di Washington, AS, 22 April 2017. Sri berada di posisi ke-66 dan Lagarde di posisi ketiga dalam daftar 100 wanita paling berpengaruh di dunia versi Forbes 2021.REUTERS/Mike Theiler

TEMPO.CO, Jakarta - Tidak ada seorang pun yang bisa menjadi nabi di negaranya sendiri, termasuk Presiden Bank Sentral Eropa Christine Lagarde. Ia mengakui pada hari Jumat, 24 November 2024, putranya kehilangan "hampir semua" investasinya dalam aset kripto. Padahal, sebelumnya ia banyak memperingatkannya.

Lagarde telah lama mencela mata uang kripto. Ia menyebutnya spekulatif, tidak berharga, dan merupakan alat yang sering digunakan oleh penjahat untuk melakukan aktivitas terlarang.

“Dia mengabaikan saya secara terhormat, yang merupakan hak istimewanya,” kata Lagarde di balai kota yang dipenuhi mahasiswa di Frankfurt. “Dan dia kehilangan hampir seluruh uang yang telah dia investasikan.”

“Tidak banyak tapi dia kehilangan semuanya, dia kehilangan sekitar 60%,” tambah Lagarde. "Jadi ketika saya berbicara lagi dengannya tentang hal itu, dia dengan enggan menerima bahwa saya benar."

Ketua ECB ini memiliki dua anak laki-laki berusia pertengahan 30-an tetapi tidak mengatakan siapa yang ia maksud.

Advertising
Advertising

ECB telah menyerukan regulasi global terhadap aset kripto untuk melindungi konsumen yang tidak menyadari risikonya. Ini juga untuk menutup celah yang dapat digunakan untuk menyalurkan dana kepada teroris atau memungkinkan penjahat mencuci uang tunai.

Kekhawatiran bahwa mata uang yang diterbitkan swasta dapat menggantikan uang pemerintah adalah salah satu alasan ECB meluncurkan proyek euro digitala sendiri. Namun bank itu masih membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk menerbitkan uang digital.

Bulan lalu bank itu memulai “tahap persiapan” untuk euro digital. Namun, ia mengatakan akan memerlukan dua tahun lagi sebelum dapat memutuskan apakah akan meluncurkannya atau tidak.

“Saya, seperti yang Anda tahu, memiliki opini yang sangat buruk tentang kripto,” kata Christine Lagarde. “Masyarakat bebas menginvestasikan uang mereka di mana pun mereka mau, masyarakat bebas berspekulasi sebanyak yang mereka mau, (tetapi) masyarakat tidak boleh bebas berpartisipasi dalam perdagangan dan bisnis yang dikenai sanksi pidana.”

Pilihan Editor: Mahasiswa ITS Ciptakan Aplikasi Point of Sale and Marketing Bernama WarungKu

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

9 hari lalu

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

Terkini: Presiden Jokowi dorong penghiliran industri jagung, Uni Eropa jajaki peluang investasi di IKN.

Baca Selengkapnya

Delegasi Uni Eropa Kunjungi IKN untuk Jajaki Peluang Investasi

9 hari lalu

Delegasi Uni Eropa Kunjungi IKN untuk Jajaki Peluang Investasi

Delegasi Uni Eropa mengunjungi Ibu Kota Nusantara (IKN) untuk penjajakan peluang investasi.

Baca Selengkapnya

Uni Eropa Cemas TikTok Lakukan Pelanggaran

11 hari lalu

Uni Eropa Cemas TikTok Lakukan Pelanggaran

Ursula von der Leyen mengakui TikTok telah menimbulkan ancaman, namun dia tidak menjelaskan lebih detail.

Baca Selengkapnya

Invasi Rusia di Ukraina Dorong Kemungkinan Ekspansi Uni Eropa

12 hari lalu

Invasi Rusia di Ukraina Dorong Kemungkinan Ekspansi Uni Eropa

Presiden Dewan Eropa mengatakan invasi Rusia ke Ukraina akan memberi dorongan bagi upaya Uni Eropa untuk menerima lebih banyak anggota.

Baca Selengkapnya

Airlangga Klaim Amerika Dukung Penundaan UU Anti Deforestasi Uni Eropa

15 hari lalu

Airlangga Klaim Amerika Dukung Penundaan UU Anti Deforestasi Uni Eropa

Amerika Serikat diklaim mendukung penundaan kebijakan UU Anti Deforestasi Uni Eropa yang dianggap merugikan sawit Indonesia.

Baca Selengkapnya

Eks Ketua HRW: Israel Halangi Penyelidikan Internasional terhadap Kuburan Massal di Gaza

16 hari lalu

Eks Ketua HRW: Israel Halangi Penyelidikan Internasional terhadap Kuburan Massal di Gaza

Pemblokiran Israel terhadap penyelidik internasional memasuki Jalur Gaza menghambat penyelidikan independen atas kuburan massal yang baru ditemukan

Baca Selengkapnya

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

16 hari lalu

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

Menteri Pertanian Ukraina Mykola Solsky ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka resmi dalam penyelidikan korupsi bernilai jutaan dolar

Baca Selengkapnya

BNPT Apresiasi Kerja Sama Penanggulangan Terorisme dengan Uni Eropa

17 hari lalu

BNPT Apresiasi Kerja Sama Penanggulangan Terorisme dengan Uni Eropa

Indonesia menjadi role model upaya penanggulangan terorisme. Uni Eropa sangat ingin belajar dari Indonesia.

Baca Selengkapnya

Seorang Pria Bakar Diri di Luar Gedung Pengadilan Saat Trump Disidang

22 hari lalu

Seorang Pria Bakar Diri di Luar Gedung Pengadilan Saat Trump Disidang

Seorang pria membakar dirinya di luar gedung pengadilan New York tempat persidangan uang tutup mulut bersejarah Donald Trump.

Baca Selengkapnya

Dimulai Hampir Setengah Abad Lalu, Ini 4 Fakta di Balik Sanksi Terhadap Iran

23 hari lalu

Dimulai Hampir Setengah Abad Lalu, Ini 4 Fakta di Balik Sanksi Terhadap Iran

Sanksi ekonomi Iran telah dimulai hampir setengah abad lalu.

Baca Selengkapnya