Raih Nurtanio Award 2023, Harijono Djojodihardjo: Ini Bisa Memacu Generasi Muda

Reporter

Annisa Febiola

Editor

Devy Ernis

Senin, 27 November 2023 17:32 WIB

Harijono Djojodihardjo menerima anugerah Nurtanio Award 2023 atas andilnya dalam memajukan iptek dan riset Indonesia, khususnya di bidang dirgantara. Dok: TEMPO/ANNISA FEBIOLA.

TEMPO.CO, Jakarta - Harijono Djojodihardjo menerima penghargaan Nurtanio Award tahun 2023 dari Badan Riset dan Inovasi Nasional atau BRIN. Penganugerahan ini diberikan kepada tokoh periset yang turut andil dalam memajukan Indonesia, khususnya bidang antariksa dan penerbangan nasional. Eks Guru Besar Institut Teknologi Bandung dan Universitas Al-Azhar Indonesia ini mengaku bahagia atas penghargaan tersebut.

"Penghargaan ini merupakan suatu kehormatan besar dan pengakuan nasional atas karya bakti saya selama ini," ujarnya dalam momen penganugerahan Nurtanio Award di Gedung B.J Habibie pada Senin, 27 November 2023.

Menurut Harijono, mendapatkan penghargaan bukanlah tujuan utamanya. Dia berharap anugerah ini bisa memotivasi generasi penerus untuk terus berkarya. Dia mengatakan penghargaan Nurtanio Award dan penghargaan sejenis lainnya akan merangsang serta memotivasi generasi muda untuk tekun sekalipun ada kendala dalam prosesnya.

"Jadi, kalau melakukan sesuatu dengan tekun, tidak ragu-ragu, pasti sampai sasaran yang mereka tuju. Penghargaan semacam ini akan memacu kepercayaan diri generasi bangsa dan tidak terhambat oleh kendala-kendala yang selalu akan ada," kata Harijono.

Kepala Organisasi Riset Penerbangan dan Antariksa BRIN Robertus Heru Triharjanto mengatakan penganugerahan ini sekaligus mempromosikan agar ahli dirgantara Indonesia semakin banyak. Sebab menurutnya, Indonesia sebagai negara yang luas perlu sosok-sosok yang mahir dalam teknologi ini.

Advertising
Advertising

"Kita negara kepulauan, kita perlu sekali teknologi dirgantara untuk bisa menyatukan bangsa. Pindah ke pulau lain untuk berkomunikasi perlu satelit. Sehingga, kita perlu lebih banyak ahli seperti Prof. Harijono," ucapnya.

Sebagai masyarakat yang hidup di negara kepulauan, Harijono mengatakan bahwa Indonesia memiliki kondisi geografis dan geopolitik yang strategis di dunia. Oleh sebab itu, diperlukan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, kebumian, kemaritiman serta dirgantara. Hal ini, kata Harijono, sangat penting untuk kehidupan dan kemajuan ekonomi, sosial serta budaya Indonesia.

Untuk mewujudkannya, Harijono mengungkapkan, perlunya sumber daya manusia yang mumpuni. "Upaya dasarnya adalah pendidikan secara holistik yang menjangkau seluruh lapisan masyarakat sejak usia dini dan dengan paradigma lifelong education secara formal, informal juga non-formal," kata dia.

Deputi Bidang Sumber Daya Manusia Ilmi Pengetahuan dan Teknologi BRIN Edy Giri Rachman Putra menambahkan, Nurtanio Award adalah ujung kanan dari manajemen talenta nasional. Ujung kirinya adalah bagaimana meng-engagement minat talenta muda sejak mahasiswa. Entah mereka nanti bisa bekerja sebagai dosen atau periset. Kami bekerja sama dengan kampus, industri membangun kedaulatan antariksa kita," kata Edy.

Pilihan Editor: Apa Dampak Gigitan Nyamuk Wolbachia kepada Manusia?

Berita terkait

35.887 Calon Jemaah Haji dari Jawa Tengah dan DIY Akan Terbang dari Bandara Adi Soemarmo

11 jam lalu

35.887 Calon Jemaah Haji dari Jawa Tengah dan DIY Akan Terbang dari Bandara Adi Soemarmo

Penetapan status bandara tidak berdampak pada layanan penerbangan haji melalui Bandara Adi Soemarmo.

Baca Selengkapnya

Kata Pakar Soal Posisi Koalisi dan Oposisi dalam Pemerintahan Prabowo

11 jam lalu

Kata Pakar Soal Posisi Koalisi dan Oposisi dalam Pemerintahan Prabowo

Prabowo diharapkan tidak terjebak dalam politik merangkul yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Pembangunan Capai 20 Persen, Bandara VVIP IKN Berpotensi Layani Penerbangan Komersial

16 jam lalu

Pembangunan Capai 20 Persen, Bandara VVIP IKN Berpotensi Layani Penerbangan Komersial

Kementerian PUPR menggarap runaway, sedangkan Kemenhub menggarap gedung terminal bandara VVIP IKN.

Baca Selengkapnya

Kaji Efek Heatwave Asia, Peneliti BRIN Temukan Hot Spell 40 Derajat di Bekasi

1 hari lalu

Kaji Efek Heatwave Asia, Peneliti BRIN Temukan Hot Spell 40 Derajat di Bekasi

Bukan heatwave yang mengancam wilayah Indonesia. Simak hasil kajian tim peneliti BRIN berikut.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Studi Lutesium-177-PSMA untuk Obat Nuklir Kanker Prostat

1 hari lalu

Peneliti BRIN Studi Lutesium-177-PSMA untuk Obat Nuklir Kanker Prostat

Peneliti BRIN Rien Ritawidya mengembangkan studi Lutesium-177-PSMA untuk obat nuklir kanker prostat

Baca Selengkapnya

Satelit NEO-1 Karya BRIN Masuki Tahap Penyelesaian, Diluncurkan Akhir 2024 atau Awal 2025

1 hari lalu

Satelit NEO-1 Karya BRIN Masuki Tahap Penyelesaian, Diluncurkan Akhir 2024 atau Awal 2025

BRIN mengembangkan konstelasi satelit untuk observasi bumi. Satelit NEO-1 kini memasuki tahap penyelesaian akhir.

Baca Selengkapnya

Profil Kawasan Wallacea, Surga Biodiversitas yang Diintai Ancaman Kerusakan Lingkungan

2 hari lalu

Profil Kawasan Wallacea, Surga Biodiversitas yang Diintai Ancaman Kerusakan Lingkungan

Kawasan Wallacea seluas 347 ribu kilometer persegi diisi 10 ribu spesies tumbuhan. Sebagian kecil dari jumlah tersebut sudah terancam punah.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Identifikasi Indikator Potensi Gempa Bumi di Sumatera Paling Selatan

2 hari lalu

Peneliti BRIN Identifikasi Indikator Potensi Gempa Bumi di Sumatera Paling Selatan

Pusat Riset Kebencanaan Geologi BRIN melakukan penelitian untuk mengidentifikasi indikator potensi gempa bumi di Sumatera bagian paling selatan.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN: Suhu Panas Akhir-akhir ini Bentuk Suhu Tinggi, Bukan Heatwave

2 hari lalu

Peneliti BRIN: Suhu Panas Akhir-akhir ini Bentuk Suhu Tinggi, Bukan Heatwave

Menurut peneliti BRIN, suhu panas yang terjadi di Indonesia akhir-akhir ini kategorinya suhu tinggi, bukan gelombang panas atau heatwave.

Baca Selengkapnya

'Bintang Jatuh' Terlihat di Yogyakarta dan Sekitarnya, Astronom BRIN: Itu Meteor Sporadis

2 hari lalu

'Bintang Jatuh' Terlihat di Yogyakarta dan Sekitarnya, Astronom BRIN: Itu Meteor Sporadis

Aastronom BRIN menyebut fenomena adanya bintang jatuh di Yogyakarta dan sekitarnya itu sebagai meteor sporadis.

Baca Selengkapnya