TEMPO.CO, Jakarta - Muhammad Aqsha Aufarahim Amato Rudolph menjuarai kompetisi Indonesia Sentul Series of Motorsport atau ISSOM tahun 2023. Mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FTUI) menyabet gelar juara 1 dalam kelas Indonesia Touring Car Race (ITCR) 1.200 Seri 6 2023.

ISSOM 2023 merupakan ajang balap mobil yang mencakup empat kelas kejuaraan nasional, yakni ITCR 1.200, ITCR 1.500, ITCR 1.600 MAX, dan ITCR 3.600 MAX.

Kompetisi ini telah rampung pada Ahad, 26 November 2023 sejak dimulai pada Maret lalu. Amato meraih kemenangannya setelah memulai balapan di posisi kedua dengan mobilnya Toyota All New Agya GR Sport. Pembalap muda yang tergabung dalam Tim Toyota Gazzo Racing Indonesia (TGRI) ini mampu menaklukkan tikungan-tikungan di lintasan dan berakhir sebagai juara pertama di kelas ITCR 1200.

Amato mencapai garis finish pada posisi pertama setelah melewati 12 lap balapan. Berkat kemenangan ini, Amato menyelesaikan masa training di TGRI dan siap berlaga penuh di tahun depan.

Kemenangan ini, menurut Amato, adalah buah dari konsistensinya dalam belajar dan melakukan evaluasi. Ia telah berkomitmen untuk konsisten meraih kemenangan sejak seri kedua dalam kejuaraan ini.

"Alhamdulillah, pengalaman meraih dua podium di tahun ini akan menjadi bekal berharga untuk menghadapi dan mempertahankan semangat di musim balapan mendatang,” kata Amato dilansir dari rilis UI pada Selasa, 28 November 2023.

Dalam satu tahun ini, Amato sudah dua kali naik podium alias menjuarai kompetisi. Ia mencetak sejarah dengan dua kali naik podium juara pada kelas ITCR 1200. Sebelumnya, ia juga meraih Juara 1 ITCR 1200 Seri 3 2023.

“Kejuaraan balap ini adalah yang paling bergengsi di Indonesia saat ini. Saya sangat bersyukur bisa meraih dua kali podium pertama dalam ITCR 2023. Dukungan luar biasa dari sivitas akademika FTUI memberikan dorongan positif yang luar biasa,” kata mahasiswa S1 Teknik Mesin UI angkatan 2020 itu.

Sementara itu, dukungan dan didikan orang tuanya yang mengajarkan Amato kecil menyeimbangkan studi dan hobi, menjadi pegangan Amato sampai saat ini. Oleh sebab itu, meski dirinya fokus menggeluti hobi hingga meraih prestasi, ia tidak meninggalkan kewajiban pendidikan.

Dekan FTUI Heri Hermansyah turut mengapresiasi prestasi Amato. Menurut dia, Amanto patut dicontoh oleh mahasiswa lain dalam hal ambisius dan dedikatifnya.

“Ambisi dan dedikasi Amato dalam meraih prestasi merupakan contoh yang patut diikuti oleh mahasiswa lain. Dua podium dalam satu tahun adalah bukti nyata bahwa ketekunan dan kerja kerasnya menghasilkan prestasi konsisten,” kata Heri.

Pilihan Editor: Mahasiswa Luar Daerah Bisa Ikut Pemilu 2024, Segera Urus DPTb