Guru Besar UNS Soroti Konflik Palestina Israel Lewat Pementasan Wayang

Reporter

Antara

Editor

Devy Ernis

Kamis, 30 November 2023 11:20 WIB

Gus Pur pentas pada kegiatan The 5th ICIR 2023 di Kampus UNS Solo, Jawa Tengah, Kamis 30 November 2023. ANTARA/HO-Humas UNS

TEMPO.CO, Jakarta - Guru Besar Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) Universitas Sebelas Maret atau UNS Surakarta, Agus Purwantoro, menyoroti konflik yang terjadi di Palestina melalui pementasan Wayang Godhong.

"Melihat banyaknya daun yang tumbuh sama seperti banyaknya manusia yang hidup. Daun yang menguning dan jatuh gugur menggambarkan kematian manusia di penghujung hidupnya," kata Agus Purwantoro yang akrab disapa Gus Pur itu di Solo, Jawa Tengah, Kamis, 30 November 2023.

Ia mengatakan masalah yang terjadi saat ini adalah manusia kerap menebang pohon dan memotong tanaman dengan daun yang masih hijau. Hal itu, kata dia, dilakukan hanya untuk kepentingan pribadi dan berpotensi menciptakan kerugian alam. "Dedaunan ini terpaksa jatuh di saat warna mereka masih hijau," katanya.

Penjelasannya itu ibarat menggambarkan kondisi Palestina. Ia mengatakan dedaunan hijau yang gugur ibarat anak-anak Palestina yang menjadi korban konflik.

"Banyaknya daun seperti manusia. Apabila daun menguning maka akan gugur. Namun, kita melihat daun yang masih hijau dipotong. Sama seperti di Gaza, Palestina. Anak-anak terpaksa menjadi korban konflik di sana," katanya.

Advertising
Advertising

Sementara itu, pementasan tersebut juga dilakukannya pada acara The 5th Intersectoral Collaboration for Indigenous Religions (ICIR) 2023 di Kampus UNS, beberapa waktu lalu.

Ia mengatakan pementasan Wayang Godhong yang dilakukan itu berbeda dengan pentas pewayangan lainnya. Ia mengaku tidak mengubah daun menjadi tokoh-tokoh wayang dan mengambil cerita pewayangan tertentu.

"Saya lebih memilih isu-isu terkini dan menyesuaikannya dengan karakter setiap daun serta terbiasa membuat satu cerita baru untuk setiap pentas," katanya.

Sebelumnya, terkait ICIR, UNS berkesempatan menjadi tuan rumah The 5th ICIR 2023. Kegiatan tersebut mengangkat tema Democracy of the Vulnerable.

Sementara itu, Ketua Program Studi (Prodi) Agama dan Lintas Budaya atau Center for Religious and Cross-Cultural Studies (CRCS) Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta Samsul Maarif mengatakan tema tersebut merupakan kelanjutan dari tema-tema ICIR sebelumnya. Tema tersebut diambil guna terus mendiskursuskan demokrasi secara kritis dan berkelanjutan.

"ICIR ke-5 ini berfokus pada suara-suara kelompok rentan yang hak, kepentingan, dan aspirasi kewargaannya jarang dibicarakan, apalagi diperhitungkan," katanya.

Ia mengatakan tujuan kegiatan tersebut untuk membuka ruang bagi penghayat kepercayaan, komunitas adat, penganut agama leluhur, minoritas agama dan gender, kelompok disabilitas, dan kelompok muda serta anak agar ide dan pengalaman mereka terkait demokrasi terwacanakan.

Pilihan Editor: Zizi Jadi Wisudawan Termuda di ITB, Sempat Alami Impostor Syndrome

Berita terkait

Bertahan selama Perang Gaza, Yahya Sinwar Menjadi Simbol Kegagalan Israel

41 menit lalu

Bertahan selama Perang Gaza, Yahya Sinwar Menjadi Simbol Kegagalan Israel

Menurut lawan dan musuhnya, Yahya Sinwar telah muncul tidak hanya sebagai pemimpin yang berkemauan keras, namun juga sebagai negosiator yang cerdik.

Baca Selengkapnya

Recep Tayyip Erdogan Menilai Amerika Serikat dan Eropa Masih Kurang Tegas terhadap Israel

46 menit lalu

Recep Tayyip Erdogan Menilai Amerika Serikat dan Eropa Masih Kurang Tegas terhadap Israel

Presiden Turkiye Recep Tayyip Erdogan mengkritik respons Amerika Serikat dan Eropa masih kurang tegas terhadap Israel.

Baca Selengkapnya

Israel Serang Kamp Pengungsi Jabalia di Gaza

2 jam lalu

Israel Serang Kamp Pengungsi Jabalia di Gaza

Israel mengirimkan sejumlah tank ke wilayah timur Jabalia di utara Jalur Gaza setelah semalaman menjatuhkan bom hingga menewaskan 19 orang

Baca Selengkapnya

UEA Murka Namanya Dicatut Netanyahu untuk Kelola Gaza

4 jam lalu

UEA Murka Namanya Dicatut Netanyahu untuk Kelola Gaza

Israel menyebut nama UEA untuk mengelola Gaza setelah perang selesai dengan Hamas.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Israel Ingin Kosongkan Rafah, Tawon Serang Tentara IDF

6 jam lalu

Top 3 Dunia: Israel Ingin Kosongkan Rafah, Tawon Serang Tentara IDF

Top 3 dunia adalah Israel meminta warga Palestina kosongkan Rafah, ratusan tawon menyerang tentara Israel hingga Biden desak Hamas bebaskan sandera.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Majelis Umum PBB Dukung Keanggotaan Penuh Negara Palestina

18 jam lalu

5 Fakta Majelis Umum PBB Dukung Keanggotaan Penuh Negara Palestina

Ada 143 anggota PBB menyatakan dukungan resolusi yang menyerukan Palestina memenuhi syarat menjadi anggota penuh PBB ke-194 sebagai negara Palestina.

Baca Selengkapnya

Brigade Al Qassam Klaim Selamatkan Sandera Israel yang Mencoba Bunuh Diri

18 jam lalu

Brigade Al Qassam Klaim Selamatkan Sandera Israel yang Mencoba Bunuh Diri

Brigade Al Qassam menyatakan seorang sandera Israel berniat bunuh diri karena depresi.

Baca Selengkapnya

Israel Bersiap Serang Rafah Lagi, Warga Palestina Diperintahkan Mengungsi Besar-besaran

23 jam lalu

Israel Bersiap Serang Rafah Lagi, Warga Palestina Diperintahkan Mengungsi Besar-besaran

Israel menyiapkan serangan besar-besaran di Rafah, perintahkan warga Palestina mengungsi.

Baca Selengkapnya

Ratusan Tawon Serang Tentara Israel di Gaza Selatan, 12 Orang Masuk RS

1 hari lalu

Ratusan Tawon Serang Tentara Israel di Gaza Selatan, 12 Orang Masuk RS

Tentara Israel diserang ratusan tawon saat melintasi Gaza Selatan. Satu tentara dirawat di ICU.

Baca Selengkapnya

Daftar 9 Negara yang Menolak Palestina Jadi Anggota PBB, Ada Tetangga Indonesia

1 hari lalu

Daftar 9 Negara yang Menolak Palestina Jadi Anggota PBB, Ada Tetangga Indonesia

Sebanyak 143 negara mendukung Palestina menjadi anggota penuh PBB, 9 negara menolak dan 25 negara abstain.

Baca Selengkapnya