Guru Besar UI Beri Solusi Fenomena Makanan Tersisa di Indonesia

Reporter

Antara

Editor

Erwin Prima

Minggu, 3 Desember 2023 11:39 WIB

Volunteers collect leftover pastries that are still edible so they can be distributed to those in need. (Garda Pangan)Credits Garda Pangan / Instagram CC by 2.0

TEMPO.CO, Depok - Dewan Guru Besar Universitas Indonesia (UI) memberikan solusi penanganan yang tepat dalam fenomena food waste (makanan tersisa) di Indonesia.

Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat UI Prof Bambang Wispriyono mengatakan food waste terbagi menjadi tiga, yakni not avoidable waste (tidak dapat dihindari dari rantai konsumsi), facultative avoidable waste (terjadi karena kebiasaan konsumen yang berbeda), serta avoidable waste (bisa dihindari melalui pengolahan food waste, seperti program komposisasi).

"Dibutuhkan pemahaman lebih lanjut mengenai pengelolaan berbagai jenis food waste," ujar Prof Bambang sebagaimana dikutip Antara, Minggu, 3 Desember 2023.

Sementara Guru Besar Fakultas Teknik UI Prof Paramita Atmodiwirjo menyebutkan beberapa langkah yang dapat diterapkan. Ia mengutip penjelasan The Urban Food System Approach tentang bagaimana makanan melewati tahap panjang, mulai dari produksi, distribusi, konsumsi, hingga sisa makanan dibuang.

"Food waste dapat dicegah jika konsumen mempertimbangkan beberapa hal sebelum membelinya, seperti berapa lama makanan dapat disimpan, berapa porsi makanan yang dibutuhkan, serta apakah kemasan dapat didaur ulang. Selain itu, konsumen harus memanajemen penyimpanan makanan agar tidak menjadi limbah," katanya.

Advertising
Advertising

Dosen Fakultas Psikologi UI Dr Ratna Djuwita mengatakan food waste merupakan akibat dari perilaku manusia, sehingga masuk dalam ruang lingkup psikologi lingkungan.

Perilaku food waste berpotensi membuat sisa makanan menjadi tumpukan sampah atau limbah makanan. Berdasarkan Theory of Planned Behavior, jika ingin mengubah perilaku food waste dapat dilihat dari intensi atau niat untuk menguranginya.

Hal tersebut didorong oleh adanya sikap terhadap intensi, norma diri atau harapan sosial, serta persepsi terhadap kemampuan mencegah food wast.

Menurut dia, terdapat berbagai kegiatan yang dapat dilakukan untuk menjaga keberlanjutan pencegahan food waste, seperti sosialisasi, serta pengaturan kebijakan dengan menyediakan mini food bank, yakni kegiatan mengumpulkan dan mendistribusikan makanan untuk mencegah kesenjangan pangan. "Upaya tersebut diharapkan dapat mengurangi limbah makanan, terutama yang dihasilkan di lingkungan kampus," ujar Ratna.

Sedangkan Founder Food Bank of Indonesia Muhammad Hendro Utomo menyatakan Organisasi Bank Pangan yang dipimpinnya menjadi salah satu elemen sosial yang mendukung sistem pangan berkelanjutan.

Menurutnya, ada triple win dalam komunitas mereka, yaitu mengurangi pemborosan makanan dan melindungi lingkungan; memberikan bantuan makanan kepada orang yang kelaparan dan memperkuat masyarakat melalui dukungan lembaga kemanusiaan setempat.

Meski demikian, masyarakat harus lebih teliti dalam kegiatan konsumsi karena food waste tidak hanya berkaitan dengan produk makanan, tetapi juga produk non-makanan seperti kemasan produk yang sulit didaur ulang.

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Vokasi UI Gandeng EVOS Kenalkan Industri eSports kepada Mahasiswanya di Prodi Ini

18 jam lalu

Vokasi UI Gandeng EVOS Kenalkan Industri eSports kepada Mahasiswanya di Prodi Ini

Universitas Indonesia (UI) melalui Program Studi Produksi Media, Program Pendidikan Vokasi, membangun kolaborasi strategis dengan EVOS.

Baca Selengkapnya

Studi HAM Universitas di Banjarmasin: Proyek IKN Tak Koheren dan Gagal Uji Legitimasi

3 hari lalu

Studi HAM Universitas di Banjarmasin: Proyek IKN Tak Koheren dan Gagal Uji Legitimasi

Tim peneliti di Pusat Studi HAM Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin mengkaji proses Ibu Kota Negara (IKN): sama saja dengan PSN lainnya.

Baca Selengkapnya

Novel Baswedan Sebut Pansel KPK 2019 Hasilkan Pimpinan yang Justru Merusak Badan Antirasuah, Siapa Mereka?

3 hari lalu

Novel Baswedan Sebut Pansel KPK 2019 Hasilkan Pimpinan yang Justru Merusak Badan Antirasuah, Siapa Mereka?

Menurut Novel Baswedan Pansel KPK 2019 disebut menghasilkan pimpinan yang justru merusak KPK. Siapa saja anggota Pansel saat itu?

Baca Selengkapnya

UTBK SNBT 2024 Gelombang ke-2 Dimulai, Begini Persiapan UI

4 hari lalu

UTBK SNBT 2024 Gelombang ke-2 Dimulai, Begini Persiapan UI

Universitas Indonesia menyiapkan seluruh perangkat tes dan sumber daya manusia untuk menjamin kelancaran UTBK SNBT 2024.

Baca Selengkapnya

Guru Besar Unair Ungkap Pentingnya Deteksi Dini Pendengaran pada Bayi

4 hari lalu

Guru Besar Unair Ungkap Pentingnya Deteksi Dini Pendengaran pada Bayi

Deteksi dini pada bayi baru lahir bisa menggunakan alat bernama auditory brainstem response (ABR).

Baca Selengkapnya

Besaran UKT dan IPI Universitas Indonesia Mempertimbangkan Sosio Ekonomi Calon Mahasiswa

4 hari lalu

Besaran UKT dan IPI Universitas Indonesia Mempertimbangkan Sosio Ekonomi Calon Mahasiswa

Universitas Indonesia menetapkan Uang Kuliah Tunggal (UKT) dan IPI mempertimbangkan kondisi sosio ekonomi calon mahasiswa.

Baca Selengkapnya

BEM UI Sebut Perubahan Kebijakan Kelompok UKT Bikin Biaya Kuliah Alami Kenaikan

4 hari lalu

BEM UI Sebut Perubahan Kebijakan Kelompok UKT Bikin Biaya Kuliah Alami Kenaikan

BEM UI mengatakan perubahan kelompok UKT mengakibatkan biaya kuliah alami kenaikan.

Baca Selengkapnya

Definisi PTNBH, Gempa di Balik Banjir Sumbar, dan Daftar Game Mei 2024 Mengisi Top 3 Tekno Terkini

5 hari lalu

Definisi PTNBH, Gempa di Balik Banjir Sumbar, dan Daftar Game Mei 2024 Mengisi Top 3 Tekno Terkini

Konsep kelola PTNBH menjadi artikel terpopuler dalam Top 3 Tekno Berita Terkini, Senin, 13 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Pengukuhan Edi Suharyadi sebagai Guru Besar FMIPA UGM, Paparkan Hipertermia Magnetik untuk Penyakit Kanker

6 hari lalu

Pengukuhan Edi Suharyadi sebagai Guru Besar FMIPA UGM, Paparkan Hipertermia Magnetik untuk Penyakit Kanker

UGM mengukuhkan Edi Suharyadi sebagai guru besar aktif FMIPA UGM ke-42.Ini profil dan pidato pengukuhannya soal perkembangan riset bidang nanomaterial

Baca Selengkapnya

UIN Jakarta Jadi Kampus Islam Negeri dengan Guru Besar Terbanyak, Berapa Jumlahnya?

7 hari lalu

UIN Jakarta Jadi Kampus Islam Negeri dengan Guru Besar Terbanyak, Berapa Jumlahnya?

UIN Jakarta jadi PTKIN dengan guru besar terbanyak.

Baca Selengkapnya