Syarat Jadi Calon Taruna TNI AD, AL, dan AU Terbaru

Reporter

Andika Dwi

Editor

Devy Ernis

Senin, 4 Desember 2023 16:06 WIB

Sejumlah Taruna Akademi TNI Akmil, AAU dan AAL melakukan atraksi saat kirab drumband Akademi TNI di kawasan Bundaran HI, Jakarta, Ahad, 21 Agustus 2022. Kirab tersebut diselenggarakan dalam rangka memeriahkan HUT ke-77 Kemerdekaan RI. ANTARA/Muhammad Adimaja

TEMPO.CO, Jakarta - Bagi lulusan sekolah menengah atas (SMA) atau madrasah aliyah (MA) yang bercita-cita ingin menjadi prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI) perlu mengetahui syarat masuk dengan baik. Pendidikan tiga matra TNI yakni Akademi Militer (Akmil) Angkatan Darat (AD), Akademi Angkatan Laut (AAL), dan Akademi Angkatan Udara (AAU).

Persyaratan untuk mendaftar penerimaan taruna/taruni TNI AD, AAL, atau AAU dibagi menjadi dua jenis, yaitu umum dan khusus. Berikut rinciannya:

1. Persyaratan umum


Adapun persyaratan umum seleksi calon taruna/taruni Akmil adalah sebagai berikut.

- Warga Negara Indonesia (WNI).

Advertising
Advertising

- Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

- Setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar (UUD) Tahun 1945.

- Berusia paling rendah 17 tahun 9 bulan dan maksimal 22 tahun pada saat pembukaan pendidikan.

- Sehat jasmani dan rohani.

- Mempunyai tinggi badan minimal 163 sentimeter (pria) dan 157 sentimeter (wanita) serta berat badan seimbang sesuai ketentuan yang berlaku.

- Bersedia menandatangani surat bermeterai terkait perjanjian ikatan dinas pertama keprajuritan selama 10 tahun.

- Tidak sedang kehilangan hak prajurit berdasarkan putusan pengadilan.

- Tidak mempunyai catatan kriminal yang diterbitkan oleh Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri).

- Menunjukkan kartu Badan Penyelenggara Jaminan Sosial atau BPJS Kesehatan, Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS), atau jaminan kesehatan lainnya yang aktif dan surat keterangan bebas Covid-19 dari rumah sakit serta melampirkan sertifikat vaksin Covid-19.

2. Persyaratan khusus masuk Akmil TNI AD


Berikut ketentuan khusus penerimaan Akmil TNI AD:

- Pria dengan tinggi badan minimal 163 sentimeter atau wanita dengan tinggi badan minimal 157 sentimeter.

- Berijazah SMA/MA jurusan IPA dengan ketentuan nilai Ujian Nasional (UN) rata-rata:

a. Minimal 50,00 (lulusan 2016).

b. Minimal 47,00 (lulusan 2017).

c. Minimal 46,00 (lulusan 2018).

d. Minimal 47,50 (lulusan 2019).

e. Nilai rata-rata rapor semester 1-6 pada mata pelajaran Bahasa Indonesia, Biologi, Kimia, Matematika, Fisika, dan Bahasa Inggris minimal 70,00 dan tidak ada nilai kurang dari 60,00 (lulusan 2020).

f. Nilai rata-rata rapor semester 1-6 pada mata pelajaran Bahasa Indonesia, Biologi, Kimia, Matematika, Fisika, dan Bahasa Inggris minimal 75,00 dan tidak ada nilai kurang dari 65,00 (lulusan 2021).

g. Lulusan 2022: nilai rata-rata rapor semester 1-6 pada mata pelajaran Bahasa Indonesia, Biologi, Kimia, Matematika, Fisika, dan Bahasa Inggris minimal 75,00 dan tidak ada nilai kurang dari 65,00. Khusus calon taruna/taruni Akmil TNI AL dari Provinsi Papua/Papua Barat dengan nilai minimal 70,00.

h. Untuk lulusan 2023 ditentukan kemudian menunggu telegram dari Mabes TNI.

i. Kelas 12 dengan nilai rata-rata rapor semester 1-5 minimal 6,5 dan sudah terdaftar sebagai peserta UN.

- Belum pernah menikah dan sanggup tidak menikah selama pendidikan di Akmil TNI AD.

- Bagi yang memperoleh ijazah dari negara lain harus mendapatkan pengesahan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).

- Tidak bertato atau tidak memiliki bekas tato dan tidak ditindik atau tidak memiliki bekas tindik di telinga atau anggota badan lainnya, kecuali yang disebabkan oleh ketentuan adat/agama.

3. Persyaratan khusus masuk Akademi TNI AL


Melansir al.rekrutmen-tni.mil.id, berikut kriteria khusus penerimaan taruna/taruni Akademi TNI AL.

- Pria dengan tinggi badan minimal 163 sentimeter atau wanita dengan tinggi badan minimal 157 sentimeter.

- Berijazah SMA/MA jurusan IPA dengan ketentuan nilai UN rata-rata:

a. Minimal 50,00 (lulusan 2016).

b. Minimal 47,00 (lulusan 2017).

c. Minimal 46,00 (lulusan 2018).

d. Minimal 47,50 (lulusan 2019).

e. Nilai rata-rata rapor semester 1-6 pada mata pelajaran Bahasa Indonesia, Biologi, Kimia, Matematika, Fisika, dan Bahasa Inggris minimal 70,00 dan tidak ada nilai kurang dari 60,00 (lulusan 2020).

f. Nilai rata-rata rapor semester 1-6 pada mata pelajaran Bahasa Indonesia, Biologi, Kimia, Matematika, Fisika, dan Bahasa Inggris minimal 75,00 dan tidak ada nilai kurang dari 65,00 (lulusan 2021).

g. Lulusan 2022: nilai rata-rata rapor semester 1-6 pada mata pelajaran Bahasa Indonesia, Biologi, Kimia, Matematika, Fisika, dan Bahasa Inggris minimal 75,00 dan tidak ada nilai kurang dari 65,00. Khusus calon taruna/taruni AAL dari Provinsi Papua/Papua Barat dengan nilai minimal 70,00.

h. Untuk lulusan 2023 ditentukan kemudian menunggu telegram dari Mabes TNI.

i. Kelas 12 dengan nilai rata-rata rapor semester 1-5 minimal 6,5 dan sudah terdaftar sebagai peserta UN.

- Belum pernah menikah dan sanggup tidak menikah selama pendidikan.

- Bagi yang memperoleh ijazah dari negara lain harus mendapatkan pengesahan dari Kemendikbudristek.

- Tidak bertato atau tidak memiliki bekas tato dan tidak ditindik atau tidak memiliki bekas tindik di telinga atau anggota badan lainnya.

- Bagi yang sudah bekerja wajib melampirkan surat persetujuan dari instansi tempat bekerja dan surat pernyataan bersedia diberhentikan dari status pegawai/karyawan saat diterima menjadi Perwira Prajurit Sukarela TNI AL.

- Berdomisili minimal 12 bulan di wilayah panitia daerah atau tempat pendaftaran terdekat yang dinyatakan sah secara administrasi dan fakta terhitung dari waktu pembukaan pendaftaraan Akademi TNI AL.

4. Persyaratan khusus masuk Akademi TNI AU

<!--more-->


Berdasarkan Pengumuman TNI Mabes AU Nomor Peng/ /II/2023 tentang Pendaftaran Taruna/Taruni Akademi Angkatan Udara Tahun 2023, berikut syarat khusus masuk Akmil TNI AU.

- Pria/wanita dan bukan berstatus personel TNI/anggota Polri dan PNS.

- Lulusan SMA/MA jurusan IPA, SMK Penerbangan jurusan Airframe Powerplant dan Avionics, atau sekolah luar negeri setara SMA jurusan IPA.

- Memiliki nilai UN rata-rata:

a. Minimal 46,00 (lulusan 2018).

b. Minimal 47,50 (lulusan 2019).

c. Nilai rata-rata rapor semester 1-6 pada mata pelajaran Bahasa Indonesia, Biologi, Kimia, Matematika, Fisika, dan Bahasa Inggris minimal 70,00 dan tidak ada nilai kurang dari 60,00 (lulusan 2020).

d. Nilai rata-rata rapor semester 1-6 pada mata pelajaran Bahasa Indonesia, Biologi, Kimia, Matematika, Fisika, dan Bahasa Inggris minimal 75,00 dan tidak ada nilai kurang dari 65,00 (lulusan 2021 dan 2022).

e. Untuk lulusan 2023 ditentukan kemudian menunggu telegram dari Mabes TNI.

- Bagi lulusan sekolah luar negeri harus melakukan penyetaraan ijazah yang disahkan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah (Ditjen PAUD Dikdasmen) Kemendikbudristek melalui tautan https://ijazahln.kemdikbud.go.id/ijazahln/.

- Bagi lulusan sekolah luar negeri harus melampirkan surat keterangan domisili/tinggal di luar negeri yang diterbitkan oleh KBRI setempat,

- Bagi calon taruna/taruni yang memiliki keterampilan berbahasa asing (Inggris, Mandarin, Korea, Spanyol, Rusia, Prancis, dan bahasa asing lainnya) serta prestasi paling rendah juara tingkat nasional dapat menyertakan sertifikat/piagam penghargaan.

- Belum pernah menikah dan sanggup tidak menikah selama pendidikan.

- Harus mengantongi izin dari orang tua/wali.

- Bagi yang sudah bekerja tetap sebagai karyawan/pegawai harus menyerahkan surat persetujuan dari kepala jawatan yang bersangkutan dan bersedia diberhentikan dari status karyawan/pegawai saat diterima di AAU.

- Harus mengikuti dan lulus pemeriksaan administrasi, skrining Pom, kesehatan umum, kesehatan jiwa, psikologi, kesamaptaan jasmani, akademik, Tes Potensi Akademik (TPA), penelitian personel, serta observasi kemampuan berbahasa asing secara tertulis atau wawancara bagi lulusan sekolah luar negeri.

- Bagi orang tua/wali calon taruna/taruni Akademi TNI AU bersedia menandatangani surat bermeterai tidak melakukan penyuapan atau kolusi.

MELYNDA DWI PUSPITA

Pilihan Editor: Diselimuti Abu Gunung Marapi, Warga Setempat Pilih Bertahan di Rumah

Berita terkait

Aparat Gabungan TNI Halau Serangan TPNPB-OPM di Kampung Pogapa Intan Jaya

1 hari lalu

Aparat Gabungan TNI Halau Serangan TPNPB-OPM di Kampung Pogapa Intan Jaya

Dalam pengejaran kelompok TPNPB-OPM ini, aparat gabungan menemukan senjata anak panah dan busur, senter, beberapa foto.

Baca Selengkapnya

Jaringan Komunikasi di Pogapa Terputus, TPNPB-OPM Sebut Warga Mengungsi

2 hari lalu

Jaringan Komunikasi di Pogapa Terputus, TPNPB-OPM Sebut Warga Mengungsi

Warga Nabire tak bisa berkomunikasi dengan keluarganya di Pogapa setelah TNI-Polri datang menggunakan tiga helikopter menjemput jenazah Alexsander.

Baca Selengkapnya

TPNPB-OPM Tuding Serangan Udara Bakar 3 Rumah Warga Sipil di Kampung Pogapa, Ini Kata TNI

2 hari lalu

TPNPB-OPM Tuding Serangan Udara Bakar 3 Rumah Warga Sipil di Kampung Pogapa, Ini Kata TNI

TPNPB-OPM meminta pemerintah Indonesia bertanggung jawab atas pembakaran tiga rumah warga sipil di Kampung Pogapa itu.

Baca Selengkapnya

TNI Klaim Tembak Anggota TPNPB-OPM, Amankan Kampung Pogapa Papua Tengah

2 hari lalu

TNI Klaim Tembak Anggota TPNPB-OPM, Amankan Kampung Pogapa Papua Tengah

TNI menyatakan berhasil mereduksi kekuatan OPM kelompok Afrianus Bagubau dan Keny Tipagau.

Baca Selengkapnya

Bakar SDN Inpres Pogapa Intan Jaya, TPNPB-OPM: Merdeka Dulu Baru Sekolah

2 hari lalu

Bakar SDN Inpres Pogapa Intan Jaya, TPNPB-OPM: Merdeka Dulu Baru Sekolah

Menurut jubir TPNPB-OPM, banyak sekolah di pedalaman Papua dijadikan sebagai pos militer TNI-Polri.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Bangun Sistem Pertahanan Cerdas di IKN

2 hari lalu

Pemerintah Bangun Sistem Pertahanan Cerdas di IKN

Pemerintah tengah berupaya membangun sistem pertahanan cerdas di Ibu Kota Nusantara atau IKN.

Baca Selengkapnya

Disebut Berbaur dengan Warga Saat Kontak Senjata, TPNPB OPM: Kami Kan Perang Gerilya

2 hari lalu

Disebut Berbaur dengan Warga Saat Kontak Senjata, TPNPB OPM: Kami Kan Perang Gerilya

TPNPB-OPM, menjelaskan soal penyerangan markas Kepolisian Sektor Homeyo di Distrik Homeyo, Kampung Pogapa, Intan Jaya, Papua Tengah, sebagai perang gerilya.

Baca Selengkapnya

TPNPB OPM Ungkap Alasan Bakar SDN Inpres Pogapa Intan Jaya Saat Serang TNI-Polri

3 hari lalu

TPNPB OPM Ungkap Alasan Bakar SDN Inpres Pogapa Intan Jaya Saat Serang TNI-Polri

TPNPB-OPM menyampaikan alasan membakar gedung sekolah saat menyerang aparat militer di Distrik Homeyo, Kampung Pogapa, Intan Jaya, Papua Tengah.

Baca Selengkapnya

TPNPB-OPM Minta Pemerintah Indonesia Buka Akses Lembaga HAM ke Papua

3 hari lalu

TPNPB-OPM Minta Pemerintah Indonesia Buka Akses Lembaga HAM ke Papua

TPNPB-OPM meminta pemerintah Indonesia membuka akses bagi lembaga-lembaga HAM nasional maupun internasional ke Papua.

Baca Selengkapnya

TPNPB-OPM Sebut Warga Intan Jaya Mengungsi Akibat Serangan Udara Militer Indonesia

3 hari lalu

TPNPB-OPM Sebut Warga Intan Jaya Mengungsi Akibat Serangan Udara Militer Indonesia

TNI-Polri disebut telah mengerahkan helikopter militer sejak 4-5 Mei 2024 dalam misi pengejaran pasukan TPNPB-OPM Kodap VIII Intan Jaya.

Baca Selengkapnya