Fenomena Astronomi Desember, Hujan Meteor Geminid Sampai Malam Natal

Selasa, 5 Desember 2023 21:21 WIB

Hujan meteor Geminid. (nasa.gov)

TEMPO.CO, Jakarta - Beberapa fenomena astronomi mewarnai langit malam Desember 2023. Sebuah peristiwa langit di antaranya hujan meteor Geminid hingga malam Natal 24 Desember. “Fenomena yang menarik untuk pengamatan yaitu hujan meteor Geminid,” kata Avivah Yamani, penggiat astronomi dari Komunitas Langit Selatan di Bandung, Selasa, 5 Desember 2023.

Namun begitu, syarat pengamatan di antaranya langit malam dalam kondisi cerah. “Kalau hujan ya istirahat saja,” ujarnya. Pada akhir tahun ini, tidak semua daerah memasuki musim hujan. Di Jawa Barat misalnya, menurut BMKG, saat ini masih ada 35 persen wilayah yang masih kemarau karena curah hujannya masih kurang dari 50 milimeter per dasarian atau sepuluh hari.

Hujan meteor Geminid telah berlangsung sejak 19 November hingga 24 Desember 2023. Pada waktu puncaknya yaitu 14 Desember, diperkirakan bisa mencapai 150 meteor per jam yang melesat sekitar 35 kilometer per detik. Geminid muncul dari rasi bintang Gemini yang terbit pukul 20.03 atau 35 menit setelah bulan terbenam di arah timur laut.

Selain itu ada beberapa hujan meteor lain, yaitu Phoenicid dari 28 November – 9 Desember 2023 sejak matahari terbenam hingga pukul 02.44 WIB di arah selatan. Kemudian, ada hujan meteor Puppid-Velids dari 1 – 15 Desember yang pada waktu puncaknya 7 Desember. Sebanyak sepuluh meteor per jam dari rasi bintang Puppis mulai muncul pukul 20.27 WIB sampai fajar di arah selatan. Adapun hujan meteor Ursid pada 13 – 24 Desember yang akan muncul dari rasi Ursa Minor hanya bisa diamati di belahan bumi utara.

Dari laman Langit Selatan, pada 22 Desember pukul 10.27 WIB menjadi titik balik musim dingin bagi masyarakat di belahan bumi utara dan titik balik musim panas bagi penduduk di bumi belahan selatan. Waktu siang akan menjadi yang terpanjang bagi penduduk di belahan selatan, dan waktu malam jadi yang terlama bagi penduduk belahan utara.

Advertising
Advertising

Sementara untuk pengamatan planet, Merkurius bisa diamati setelah matahari terbenam di rasi bintang Sagitarius pada awal bulan. Venus alias Bintang Kejora bisa diamati pada waktu dini hari sebelum mtahari terbit di rasi Virgo saat awal bulan kemudian bergeser ke rasi Libra sampai akhir bulan. Sementara si Planet Merah Mars, masih sulit diamati karena berada sangat rendah ketika muncul di ufuk timur menjelang matahari terbit.

Planet terbesar Jupiter bisa diamati di rasi Aries setelah matahari terbenam hingga dini hari. Adapun Saturnus muncul di rasi Aquarius setelah matahari terbenam sampai menjelang tengah malam. Sedangkan Uranus dan Neptunus terlalu redup untuk terlihat mata secara langsung sehingga perlu bantuan teleskop.

Pilihan Editor: 8 Kampus Terbaik di Singapura Versi EduRank 2023, Ada Kampus Anaknya Jokowi

Berita terkait

Hujan Meteor dari Ekor Komet Halley, Mengenal Komet Halley

6 hari lalu

Hujan Meteor dari Ekor Komet Halley, Mengenal Komet Halley

Puncak hujan meteor adalah meteornya ini bersumber dari butir debu yang dilepaskan komet Halley

Baca Selengkapnya

Mengenal Hujan Meteor dan 5 Jenis Meteorid

6 hari lalu

Mengenal Hujan Meteor dan 5 Jenis Meteorid

Dua hari lalu terjadi hujan meteor yang bisa dilihat di langit dari Indonesia, Meteor dan Meteorid ternyata berbeda, begini selengkapnya.

Baca Selengkapnya

Viral Benda Bercahaya Hijau Melintasi Langit Yogyakarta, Meteor?

7 hari lalu

Viral Benda Bercahaya Hijau Melintasi Langit Yogyakarta, Meteor?

Meteor terang atau fireball itu bergerak dari selatan ke utara, tak hanya terpantau di langit Yogyakarta tapi juga Solo, Magelang, dan Semarang

Baca Selengkapnya

Hujan Meteor Masuk Atmosfer Bumi Malam Ini, Bisa Dilihat Tanpa Alat Khusus

8 hari lalu

Hujan Meteor Masuk Atmosfer Bumi Malam Ini, Bisa Dilihat Tanpa Alat Khusus

Keunikan malam puncak hujan meteor ini adalah meteornya bersumber dari butir debu yang dilepaskan komet Halley.

Baca Selengkapnya

Ulasan Profesor Astronomi BRIN soal Posisi Hilal dan Lebaran 10 April 2024

35 hari lalu

Ulasan Profesor Astronomi BRIN soal Posisi Hilal dan Lebaran 10 April 2024

Awal Syawal atau hari Lebaran 2024 diperkirakan akan seragam pada Rabu, 10 April 2024. Berikut ini penjelasan astronom BRIN soal posisi hilal terkini.

Baca Selengkapnya

Tak Segampang Itu Mengamati Komet Setan, Terlalu Singkat dan Berpotensi Terhalang Awan

41 hari lalu

Tak Segampang Itu Mengamati Komet Setan, Terlalu Singkat dan Berpotensi Terhalang Awan

Kondisi cuaca, polusi cahaya, dan sempitnya durasi bisa menghambat pengamatan Komet Setan.

Baca Selengkapnya

Fenomena Langka di Langit April 2024, Hujan Meteor Hingga Komet Setan

41 hari lalu

Fenomena Langka di Langit April 2024, Hujan Meteor Hingga Komet Setan

Sejumlah fenomena astronomi langka bakal terjadi sepanjang April 2024. Ada hujan meteor, gerhana matahari total, sampai okultasi bintang Antares.

Baca Selengkapnya

Kemunculan Komet Setan, Perlukah Kita Khawatir?

42 hari lalu

Kemunculan Komet Setan, Perlukah Kita Khawatir?

Komet 12P/Pons-Brooks alias komet setan menuju titik terdekatnya dengan matahari dan bumi. Pakar astronomi membantah isu tanda kiamat.

Baca Selengkapnya

Pilih 5 Program Studi Perguruan Tinggi Bagi yang Ingin Berkarier di BMKG

2 Februari 2024

Pilih 5 Program Studi Perguruan Tinggi Bagi yang Ingin Berkarier di BMKG

Ingin bekerja di Badan Meterologi, Klimatologi, dan Geofisika? Berikut 5 program studi di perguruan tinggi yang dibutuhkan BMKG.

Baca Selengkapnya

Fenomena Astronomi 2024, 5 Gerhana Bulan dan Matahari Tidak Melintasi Indonesia

6 Januari 2024

Fenomena Astronomi 2024, 5 Gerhana Bulan dan Matahari Tidak Melintasi Indonesia

Ada lima gerhana bulan dan matahari yang akan terjadi pada tahun 2024.

Baca Selengkapnya