Finalis Puteri Indonesia 2023 Sindy Novela Akan Berbicara Krisis Iklim di COP28 Dubai
Reporter
Alif Ilham Fajriadi
Editor
Erwin Prima
Kamis, 7 Desember 2023 17:26 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Finalis Puteri Indonesia 2023, Sindy Novela, berangkat ke Dubai menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Perubahan Iklim COP28. Sindy berasal dari Jambi dan turut mendukung pemulihan lingkungan dari desa ke desa.
Sindy merupakan mahasiswa penerima bantuan beasiswa berprestasi di Universitas Bina Sarana Informatika. Ia juga pernah tergabung di Tim Ekspedisi Sungai Batanghari 2023. Sindy berangkat ke Dubai pada 6 Desember 2023 kemarin, dan direncanakan untuk ikut membahas krisis iklim bersama para petinggi dunia yang hadir di COP28 ini.
"Suatu perjuangan tersendiri bisa berangkat dan menghadiri berbagai forum di COP28 Uni Emirat Arab, sebagai perempuan, aktivis lingkungan dan mahasiswa," kata Sindy dari keterangan yang diterima Tempo, Kamis 7 Desember 2023.
Sindy menyampaikan, suara perempuan harus diikutsertakan dalam pembahasan krisis iklim. "Oleh karena itu, saya tergerak untuk menjadi bagian penting dari suara perempuan bagi pemulihan iklim di COP28 ini," ujar Sindy.
Menurutnya, dampak perubahan iklim yang dirasakan oleh perempuan dan pemuda di Indonesia tidak bisa diabaikan. Untuk itu, para generasi muda juga wajib memberikan kontribusi yang positif untuk mengatasi krisis iklim.
Sindy menyebut ada banyak inisiatif yang bisa dilakukan untuk mendorong pemulihan iklim, di antaranya mulai dari langkah-langkah kecil di lingkungan masyarakat. "Perubahan iklim yang dirasakan oleh perempuan dan pemuda jangan sampai membuat patah semangat," ujar Sindy.
Sebelumnya fokus untuk pemberdayaan dari desa ke desa, membuat Sindy punya bekal dan pemikiran baru, bahwa pelajaran terbaik untuk mengatasi krisis iklim bisa ditemukan di pedesaan. Ia merasa beruntung lahir dari pelosok desa di Sumatra, sehingga punya bekal bagaimana cara mengatasi krisis iklim lewat cara tradisional.
"Kerusakan lingkungan dan krisis iklim sangat dirasakan oleh masyarakat desa, kami mempelajari keadaan dan belajar membangun pertanian dan pariwisata berbasis pemulihan sungai, tanah dan air," kata Sindy.
Berangkat dari pengetahuan serta pengalaman yang dimilikinya, Sindy bertekad menyampaikan pesan-pesan pemulihan iklim dengan cara tradisional di COP28. Tujuannya, supaya dampak pemulihan iklim yang ia rasakan bisa juga turut dilakukan di level internasional.
Sindy bakal memaparkan materi khusus tentang perempuan dan pemuda menginspirasi untuk mengatasi degradasi lingkungan dan krisis iklim. Ia juga bakal mempresentasikan pembelajaran dari praktik pemulihan lingkungan di desa.
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.