UB Telurkan 358 Profesor, dari Bidang Ekonomi hingga Perikanan
Reporter
Antara
Editor
Devy Ernis
Senin, 11 Desember 2023 15:30 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Universitas Brawijaya (UB) mengukuhkan empat profesor yakni profesor ke-355 hingga ke-358 di Gedung Samantha Krida kampus setempat, Senin, 11 Desember 2023.
Keempat guru besar tersebut adalah Erwin Saraswati sebagai profesor aktif ke-27 di Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) dan profesor ke-355 yang dihasilkan UB. Selanjutnya, Hardoko sebagai profesor aktif ke-21 di Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) dan menjadi profesor ke-356.
Kemudian, Hari Dwi Utami sebagai profesor aktif ke-19 di Fakultas Peternakan dan profesor ke-357 UB, serta Mohamad Fadjar sebagai profesor aktif ke-22 di FPIK dan ke-358 dari seluruh profesor yang dihasilkan oleh UB.
Dalam pidato ilmiah pengukuhannya, Erwin Saraswati yang menekuni bidang ilmu akuntansi menyampaikan konsep untuk strategi corporate social responsibility (CSR) dengan modifikasi creating share value (CSV) yang bernama creating value responsibility (CVR).
CSV dinilai lebih baik daripada CSR, terutama dalam tiga hal. Pertama, CSR memberikan nilai berbuat baik (doing good). Sedangkan CSV lebih menciptakan nilai. Kedua, CSV mengintegrasikan aktivitas ekonomi perusahaan, dan ketiga, CSV merupakan bagian dari masyarakat.
Sementara, Hardoko yang konsentrasi pada bidang ilmu pangan fungsional hasil perikanan merancang minyak ikan tuna untuk kecerdasan (Mina Smart) sebagai pangan fungsional untuk meningkatkan kecerdasan.
"Minyak ikan yang dihasilkan di Indonesia merupakan hasil samping (byproduct) dari industri pengolahan ikan. Industri yang berpotensi menghasilkan byproduct minyak ikan adalah industri pengalengan ikan dan industri tepung ikan," ujarnya.
Selama ini minyak ikan dijadikan sebagai sumber gizi esensial dan pangan fungsional untuk kesehatan. Hal ini terkait dengan kandungan asam lemak esensial asam arakidonat (AA), asam eikosapentaenoat (EPA) dan dokosaheksaenoat (DHA) yang tidak ditemukan dalam minyak tumbuhan.
Hari Dwi Utami dalam pidato pengukuhan berjudul "Strategi Cerdas untuk Meningkatkan Resiliensi Manajemen Rantai Pasok UMKM Produk Susu Olahan di Era Digital" mengemukakan manajemen rantai pasok UMKM produk susu olahan kurang penerapan teknologi informasi, sehingga kinerjanya belum optimal dalam resiliensi menghadapi era digital.
Menghadapi hal tersebut, Hari Dwi Utami merumuskan strategi "cerdas", yakni collaboration, efficiency, redundancy, diversity, agility, service untuk aktivitas manajemen rantai pasok (MRP) pada usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), khususnya produk susu olahan.
"Strategi ini mengembangkan model hubungan kolaborasi hulu-hilir antar-pemangku kepentingan sepanjang rantai pasok dalam aktivitas MRP berbasis teknologi informasi secara inklusif untuk meningkatkan resiliensi UMKM produk susu olahan sebagai langkah proaktif untuk menghadapi persaingan yang ketat antar industri makanan pada era digital," ujarnya.
Sedangkan Mohamad Fadjar dalam pidato pengukuhan berjudul "Teknologi Si Hitam: Tinta Cumi-cumi (Loligo SP) untuk Kesehatan Ikan dan Udang Budi Daya" mengatakan teknologi "si hitam" ini adalah penggunaan ekstrak cumi-cumi sebagai bahan perendam benih ikan atau udang yang terkena bakteri patogen dengan dosis 265 ppm. Si hitam juga merupakan campuran pakan udang dengan dosis 500 mg ekstrak tinta cumi-cumi/kg pakan.
Pilihan Editor: 11 Panelis Debat Capres Perdana, Ada Pakar dan Guru Besar dari Sejumlah Kampus