Fenomena Astronomi 2024, 5 Gerhana Bulan dan Matahari Tidak Melintasi Indonesia

Sabtu, 6 Januari 2024 07:34 WIB

Fase awal gerhana bulan sebagian (U1) di Bekasi, Jawa Barat, Minggu, 29 Oktober 2023 dinihari. Fase U1 ini terjadi saat sebagian piringan bulan masuk ke umbra Bumi. ANTARA. FOTO/Paramayuda

TEMPO.CO, Jakarta - Sepanjang 2024 Indonesia akan nihil gerhana bulan maupun matahari. Menurut peneliti di Pusat Riset Antariksa Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) Farahhati Mumtahana, ada lima gerhana bulan dan matahari yang akan terjadi pada tahun ini. “Sayang sekali untuk tahun ini tidak melintas di Indonesia,” katanya dalam diskusi daring Fenomena Astronomi 2024, Jumat, 5 Januari 2024.

Gerhana pertama, yaitu gerhana bulan penumbra pada 24-25 Maret 2024. Wilayah lintasannya kebanyakan di benua Eropa, Australia, Afrika, Amerika Utara dan Selatan, timur luat Asia, serta di Lautan Pasifik, Atlantik, hingga Antartika. Gerhana bulan penumbra tejadi ketika bulan melewati sebagian bayangan bumi. “Selama gerhana jenis ini (penumbra), bulan akan menjadi sedikit lebih gelap tetapi tidak sepenuhnya,” ujar Farahhati.

Kemudian pada 8 April 2024 akan terjadi gerhana matahari total. Jalur lintasan gerhananya akan dimulai dari Samudra Pasifik kemudian melintasi Meksiko, Amerika Serikat bagian timur, dan Nova Scotia sebuah provinsi di Kanada. Di Amerika Serikat cukup banyak daerah yang dilintasi, di antaranya negara bagian Texas, Arkansas, Missouri, Illinois, Indiana, Kentucky, Ohio, Pennsylvania, New York, Vermont, New Hampshire, dan Maine.

Pengamat atau pemburu gerhana matahari total, menurutnya, bisa menjadwalkan untuk pergi ke lokasi lintasan sambil berlibur. Cara lain yaitu dengan melihat lewat siaran langsung atau live streaming peristiwa gerhana matahari total di Amerika Serikat.

Selanjutnya gerhana bulan sebagian atau parsial pada 17-18 September 2024. Daerah lintasannya di Eropa, sebagian Asia, Afrika, Amerika Utara dan Selatan, Lautan Pasifik, Atlantik, Samudera Hindia, dan Antartika. Adapun pada 2 Oktober 2024 akan terjadi gerhana matahari cincin. Lokasi yang akan dilintasi yaitu bagian selatan Amerika Utara, sebagian besar Amerika Selatan, Atlantik, dan Antartika. Kemudian gerhana bulan 17 Oktober menjadi penutup rangkaian gerhana sepanjang 2024.

Advertising
Advertising

Menurut Farahhati, kejadian gerhana bulan dan matahari telah bisa diprediksi sejak lama dan kini bisa dihitung dengan persis terkait daerah yang akan dilintasinya. Hingga puluhan tahun ke depan kejadian dan lokasi gerhana bulan dan matahari sudah bisa diketahui dari sekarang.

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Kata Pakar Soal Posisi Koalisi dan Oposisi dalam Pemerintahan Prabowo

9 jam lalu

Kata Pakar Soal Posisi Koalisi dan Oposisi dalam Pemerintahan Prabowo

Prabowo diharapkan tidak terjebak dalam politik merangkul yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Kaji Efek Heatwave Asia, Peneliti BRIN Temukan Hot Spell 40 Derajat di Bekasi

1 hari lalu

Kaji Efek Heatwave Asia, Peneliti BRIN Temukan Hot Spell 40 Derajat di Bekasi

Bukan heatwave yang mengancam wilayah Indonesia. Simak hasil kajian tim peneliti BRIN berikut.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Studi Lutesium-177-PSMA untuk Obat Nuklir Kanker Prostat

1 hari lalu

Peneliti BRIN Studi Lutesium-177-PSMA untuk Obat Nuklir Kanker Prostat

Peneliti BRIN Rien Ritawidya mengembangkan studi Lutesium-177-PSMA untuk obat nuklir kanker prostat

Baca Selengkapnya

Satelit NEO-1 Karya BRIN Masuki Tahap Penyelesaian, Diluncurkan Akhir 2024 atau Awal 2025

1 hari lalu

Satelit NEO-1 Karya BRIN Masuki Tahap Penyelesaian, Diluncurkan Akhir 2024 atau Awal 2025

BRIN mengembangkan konstelasi satelit untuk observasi bumi. Satelit NEO-1 kini memasuki tahap penyelesaian akhir.

Baca Selengkapnya

Profil Kawasan Wallacea, Surga Biodiversitas yang Diintai Ancaman Kerusakan Lingkungan

2 hari lalu

Profil Kawasan Wallacea, Surga Biodiversitas yang Diintai Ancaman Kerusakan Lingkungan

Kawasan Wallacea seluas 347 ribu kilometer persegi diisi 10 ribu spesies tumbuhan. Sebagian kecil dari jumlah tersebut sudah terancam punah.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Identifikasi Indikator Potensi Gempa Bumi di Sumatera Paling Selatan

2 hari lalu

Peneliti BRIN Identifikasi Indikator Potensi Gempa Bumi di Sumatera Paling Selatan

Pusat Riset Kebencanaan Geologi BRIN melakukan penelitian untuk mengidentifikasi indikator potensi gempa bumi di Sumatera bagian paling selatan.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN: Suhu Panas Akhir-akhir ini Bentuk Suhu Tinggi, Bukan Heatwave

2 hari lalu

Peneliti BRIN: Suhu Panas Akhir-akhir ini Bentuk Suhu Tinggi, Bukan Heatwave

Menurut peneliti BRIN, suhu panas yang terjadi di Indonesia akhir-akhir ini kategorinya suhu tinggi, bukan gelombang panas atau heatwave.

Baca Selengkapnya

'Bintang Jatuh' Terlihat di Yogyakarta dan Sekitarnya, Astronom BRIN: Itu Meteor Sporadis

2 hari lalu

'Bintang Jatuh' Terlihat di Yogyakarta dan Sekitarnya, Astronom BRIN: Itu Meteor Sporadis

Aastronom BRIN menyebut fenomena adanya bintang jatuh di Yogyakarta dan sekitarnya itu sebagai meteor sporadis.

Baca Selengkapnya

Kaya Aktivitas Perikanan dan Tambang, Teluk Kendari Mendangkal dengan Cepat

2 hari lalu

Kaya Aktivitas Perikanan dan Tambang, Teluk Kendari Mendangkal dengan Cepat

Teluk Kendari di kota Kendari mengalami pendangkalan yang dramatis selama sekitar 20 tahun terakhir. Ini kajian sedimentasi di perairan itu oleh BRIN.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

3 hari lalu

Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

Berita tentang kenaikan UKT di ITB masih mengisi Top 3 Tekno Berita Terkini.

Baca Selengkapnya