Prabowo Sebut Anies Baswedan Tidak Paham Ekonomi, Ini Latar Belakang Pendidikan Anies

Senin, 8 Januari 2024 17:26 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Capres nomor urut 2 Prabowo Subianto menyatakan kesetujuannya dengan pendapat Capres nomor urut 1, Anies Baswedan mengenai utang. Hal itu disampaikan Prabowo dalam debat capres ketiga pada 7 Januari 2024.

"Saya setuju sebagian dengan apa yang disampaikan, yang terpenting utang tersebut harus bersifat produktif,” ujar Menteri Pertahanan itu.

Meskipun demikian, Prabowo menegaskan bahwa Indonesia tidak akan mengalami masalah bahkan jika utangnya mencapai 50 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB). Menurutnya, Indonesia tidak pernah mengalami kegagalan pembayaran utang dan tetap dihormati oleh dunia.

Prabowo kemudian menyebutkan bahwa Anies tidak mengerti tentang ekonomi. "Tapi Pak Anies, saya kira Pak Anies perlu belajar ekonomi lagi," ujarnya menyinggung Anies.

Sebelumnya, Anies Baswedan menjelaskan pentingnya pengelolaan utang luar negeri yang baik. Dia menekankan bahwa utang luar negeri harus digunakan untuk aktivitas yang produktif dan bukan untuk kegiatan yang non-produktif. Anies juga mencatat bahwa menggunakan utang luar negeri untuk membeli Alutsista bekas oleh Kementerian Pertahanan tidak tepat.

Advertising
Advertising

Profil dan Latar Belakang Pendidikan Anies

Anies Rasyid Baswedan lahir pada 7 Mei 1969 di Kuningan, Jawa Barat. Dia adalah cucu dari Abdurrahman Baswedan atau A.R. Baswedan, seorang pahlawan nasional yang dikenal sebagai pejuang kemerdekaan, nasionalis, jurnalis, diplomat, mubaligh, dan sastrawan Indonesia.

Pendidikan Anies berfokus pada ilmu politik dan pemerintahan. Ia pernah menjabat sebagai Rektor Universitas Paramadina selama 8 tahun dan menjadi tokoh yang menggagas program Indonesia Mengajar.

Anies Baswedan memiliki latar belakang pendidikan yang kuat dan ditanamkan sejak masa remaja. Orang tuanya, Rasyid Baswedan dan Aliyah Rasyid Baswedan merupakan pendidik. Dilansir dari aminajadulu.com, Rasyid Baswedan adalah mantan dosen di Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia, sedangkan ibunya, Aliyah Rasyid adalah guru besar di Fakultas Ilmu Sosial dan Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta.

Sejak di Sekolah Menengah Pertama (SMP), Anies aktif berorganisasi di Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) sebagai pengurus bidang humas.

Pada masa SMA, Anies terlibat dalam berbagai kegiatan organisasi, termasuk sebagai Wakil Ketua OSIS dan terpilih sebagai Ketua OSIS se-Indonesia pada 1985.

Anies sempat diterima dalam program pertukaran pelajar di Sekolah Menengah Atas (SMA) South Milwaukee, Senior High School (AFS Year Program), Wisconsin, Amerika pada 1987.

Setelah lulus dari SMA Negeri 2 Yogyakarta pada 1989, Anies melanjutkan studi di Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada (UGM). Dia kemudian melanjutkan S2 Master of Public Management dari School of Public Policy di University of Maryland, Amerika Serikat.

Setelah menempuh pendidikan di berbagai tempat, Anies meraih gelar S3 dari Northern Illinois University, Amerika Serikat pada 2005.

Pada Oktober 2013, Anies diangkat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia dalam Kabinet Kerja Presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla. Akan tetapi, masa jabatannya hanya berlangsung selama dua tahun setelah mengalami perombakan kabinet dan digantikan oleh Muhadjir Effendy.

Pada 2017, Anies Baswedan bersama Sandiaga Uno diusung oleh PKS dan Partai Gerindra untuk menjadi pasangan calon Gubernur DKI Jakarta dalam pemilihan umum periode 2017-2022. Mereka berhasil mengalahkan pesaing utama, Basuki Tjahaja Purnama, dan Anies kemudian menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta. Setelah masa jabatannya berakhir, Partai NasDem mendeklarasikan Anies sebagai calon Presiden Indonesia dalam pemilihan presiden (Pilpres) 2024.


ANANDA BINTANG I MOH. KHORY ALFARIZI

Pilihan Editor: 3 Gagasan Capres Cawapres Soal Pendidikan, Begini Kata Anies Baswedan, Prabowo, Ganjar Pranowo

Berita terkait

TKD Prabowo-Gibran Aceh Syukuran Kemenangan: Tidak Terlalu KO Kita

51 menit lalu

TKD Prabowo-Gibran Aceh Syukuran Kemenangan: Tidak Terlalu KO Kita

Pasangan Prabowo-Gibran mendapatkan 27 persen suara di Aceh, pada Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Nasdem dan Gerindra Berkoalisi Usung Petahana Aep Syaepuloh di Pilkada Karawang

1 jam lalu

Nasdem dan Gerindra Berkoalisi Usung Petahana Aep Syaepuloh di Pilkada Karawang

Bakal calon bupati pendamping Aep Syaepuloh di Pilkada Karawang akan ditentukan oleh Gerindra.

Baca Selengkapnya

Wantim Golkar Rekomendasikan Ahmed Zaki Iskandar Jadi Bakal Cagub Jakarta, Apa Alasannya?

15 jam lalu

Wantim Golkar Rekomendasikan Ahmed Zaki Iskandar Jadi Bakal Cagub Jakarta, Apa Alasannya?

Wantim Golkar mengakui popularitas Ahmed Zaki Iskandar tak setinggi kandidat lain seperti Ridwan Kamil.

Baca Selengkapnya

Youtuber Ridwan Hanif Daftar Penjaringan Bakal Calon Bupati Klaten 2024 di PKS

15 jam lalu

Youtuber Ridwan Hanif Daftar Penjaringan Bakal Calon Bupati Klaten 2024 di PKS

Youtuber, Ridwan Hanif mendaftarkan diri mengikuti penjaringan sebagai bakal calon bupati (cabup) dalam Pilkada Klaten 2024 melalui PKS

Baca Selengkapnya

Yusril Yakini Prabowo Tidak Mengulangi Kabinet 100 Menteri Era Soekarno

18 jam lalu

Yusril Yakini Prabowo Tidak Mengulangi Kabinet 100 Menteri Era Soekarno

Yusril meyakini Kabinet 100 Menteri di era Presiden Soekarno tak akan berulang dalam pemerintahan Prabowo-Gibran

Baca Selengkapnya

Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran

18 jam lalu

Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran

Satgas Pelaksana Pembangunan Infrastruktur IKN menyebut rumah dinas menteri di IKN bisa ditambah jika presiden terpilih Prabowo Subianto membentuk kementerian baru. Pengamat menilai hal ini sebagai bentuk pemborosan anggaran.

Baca Selengkapnya

3 RUU dalam Sorotan Publik: RUU Penyiaran, RUU MK, dan RUU Kementerian Negara

19 jam lalu

3 RUU dalam Sorotan Publik: RUU Penyiaran, RUU MK, dan RUU Kementerian Negara

Dalam waktu berdekatan tiga RUU DPR mendapat sorotan publik yaitu RUU Penyiaran, RUU MK, dan RUU Kementerian Negara. Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Setelah Diusung Golkar, Khofifah Berharap Dukungan Gerindra dan PAN di Pilgub Jawa Timur

19 jam lalu

Setelah Diusung Golkar, Khofifah Berharap Dukungan Gerindra dan PAN di Pilgub Jawa Timur

Wakil Ketua Umum PAN Viva Yoga Mauladi membenarkan Koalisi Indonesia Maju mendukung Khofifah-Emil di Pilgub Jawa Timur.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Disebut Dukung Ide Koalisi Gagasan untuk Bangun Bangsa

19 jam lalu

Anies Baswedan Disebut Dukung Ide Koalisi Gagasan untuk Bangun Bangsa

Co-Founder Paramadina Public Policy Institute, Wijayanto Samirin, menyebut Anies Baswedan menyetujui ide soal koalisi gagasan.

Baca Selengkapnya

Soal Isu Kementerian Bertambah Jadi 40, Yusril: Saya Belum Dengar Resmi dari Prabowo

21 jam lalu

Soal Isu Kementerian Bertambah Jadi 40, Yusril: Saya Belum Dengar Resmi dari Prabowo

Yusril Ihza Mahendra menyebut belum ada pembicaraan resmi soal wacana jumlah kementerian bertambah dalam Koalisi Indonesia Maju

Baca Selengkapnya