Potensi Gempa dari Sesar Cileunyi-Tanjungsari Dekat Jatinangor, Bagaimana Mitigasi Unpad dan ITB?

Selasa, 9 Januari 2024 06:46 WIB

Gedung Rektorat Universitas Padjadjaran, Jatinangor. Doc: Unpad.

TEMPO.CO, Bandung - Kawasan perguruan tinggi di Jatinangor Kabupaten Sumedang berpotensi terdampak gempa dari pergerakan Sesar Cileunyi-Tanjungsari segmen barat. Menurut Kepala Kantor Pusat Keselamatan, Keamanan, dan Ketertiban Lingkungan Universitas Padjadjaran (Unpad) Teguh Husodo, kawasan kampus telah dilakukan studi mitigasi risiko bencana, termasuk bencana gempa yang dilakukan oleh tim Geologi dari Fakultas Teknik Geologi.

“Hasil kajian para peneliti Geologi Unpad memberikan data atau informasi bahwa kawasan Unpad relatif aman dari dampak gempa tektonik Sesar Lembang dan sesar lainnya,” kata Teguh, Senin, 8 Januari 2024.

Kajian studi itu tertuang dalam Dokumen Evaluasi Lingkungan Hidup Unpad pada 2015. Sebelumnya para peneliti Unpad sudah memberikan masukan ke dalam dokumen kelayakan pembangunan kampus di kawasan Jatinangor, Sumedang, yang berkaitan dengan struktur bawah dan struktur atas bangunan di lingkungan kampus.

“Mengacu kepada hasil kajian-kajian yang telah dilakukan, besarnya kekuatan gempa yang terjadi memliki peluang hingga 8 magnitudo,” ujar Teguh.

Jaminan keselamatan bagi sivitas akademika Unpad pada saat terjadi bencana, termasuk gempa, melalui mekanisme pelaksanaan keamanan dan keselamatan kerja yang diterapkan di lingkungan Unpad. Jumlah populasi warga kampus Unpad Jatinangor berkisar 20-25 ribu orang per hari.

Advertising
Advertising

Beberapa upaya mitigasi yang dilakukan, seperti kelayakan bangunan dari Sistem Informasi Manajemen Bangunan Gedung dan izin Persetujuan Bangunan Gedung. Kemudian melakukan kajian dan sertifikasi layak operasi (SLO) dan sertifikasi layak fungsi (SLF) bangunan dan diaudit oleh dinas terkait, serta memiliki dokumen Keselamatan, Keamanan, dan Ketertiban Lingkungan.

Selain itu membuat fasilitas atau rambu evakuasi di setiap gedung ke lokasi aman, pelatihan berkala kepada manajer gedung atau fakultas, pelatihan keselamatan dan kesehatan kerja atau safety induction dan secara berkala melakukan simulasi.

Mitigasi itu, menurut Teguh, tidak hanya untuk mengantisipasi bencana gempa namun juga potensi bencana lain seperti kebakaran, banjir dan kecelakaan kerja. “Pelaksanaan dilakukan sekurang-kurangnya dua kali dalam satu tahun secara bergantian pada gedung-gedung lebih dari dua lantai,” ujarnya.

Sementara di kampus Institut Teknologi Bandung (ITB) Jatinangor, lokasi titik kumpul jika terjadi bencana sudah ditetapkan. Latihan kondisi evakuasi bencana dilakukan minimal satu kali per tahun dan dipasang juga alat seismograf.

Lokasi kampus ITB Jatinangor memakai bekas gedung Universitas Winaya Mukti. “Kalau gedung baru yang dibangun ITB atau pihak ketiga lebih tahan gempa,” kata Kepala Biro Komunikasi dan Hubungan Masyarakat ITB Naomi Haswanto, Senin.

Di hari kerja, saat jam puncak penghuni kampus itu bisa mencapai 5.000 orang per hari.

Sebelumnya diberitakan, gempa merusak di sekitar Kota Sumedang, Jawa Barat, sejak 31 Desember 2023 mencuatkan dugaan Sesar Cileunyi-Tanjungsari sebagai penyebabnya. Terbagi menjadi dua segmen, yaitu barat dan timur, pergerakan sesar di bagian barat itu juga berpotensi mengguncang daerah kampus dan pemukiman warga di Jatinangor, Kabupaten Sumedang.

“Guncangannya pasti berdampak karena jaraknya relatif dekat dengan sesar,” kata Supartoyo, peneliti gempa dan periset Sesar Cileunyi-Tanjungsari dari Pusat Vulkanologi Mitigasi dan Bencana Geologi atau PVMBG Badan Geologi, Jumat, 5 Januari 2024.

Segmen barat dari hasil penelitiannya bersama tim yang dipublikasi di jurnal ilmiah Bulletin of Volcanology and Geological Hazard pada 2020 sepanjang 6,69 kilometer. Potensi gempanya secara maksimum hingga bermagnitudo 6,08.

Ujung sesar pada segmen barat mulai dari sekitar Gunung Bukit Jarian di daerah Cinanjung, Kecamatan Tanjungsari, Sumedang hingga utara Gunung Kareumbi. “Kalau kekuatan gempa bermagnitudo 6 itu lumayan guncangan bisa sampai VII MMI,” ujar Supartoyo.

Intensitas gempa berskala VII MMI bisa membuat setiap orang berlarian ke luar rumah dan menimbulkan kerusakan ringan pada rumah-rumah dengan bangunan dan konstruksi yang baik. Sedangkan pada bangunan yang konstruksinya kurang baik dapat terjadi retak-retak bahkan hancur, hingga cerobong asap pecah. Gempanya juga terasa oleh orang yang naik kendaraan.

Pilihan Editor: BMKG Menyimpulkan Sesar Sumedang Penyebab Gempa Merusak 31 Desember 2023

Berita terkait

Penelusuran ICW: 174 Anggota DPR 2024-2029 Terindikasi Terhubung dengan Dinasti Politik

29 menit lalu

Penelusuran ICW: 174 Anggota DPR 2024-2029 Terindikasi Terhubung dengan Dinasti Politik

Temuan tersebut merujuk pada jabatan-jabatan oleh para keluarga anggota DPR yang diperoleh melalui proses pemilihan.

Baca Selengkapnya

Dirut Pertamina Nicke Widyawati Masuk Daftar Fortune's Most Powerful Women 2024, Apa Pencapaiannya?

3 jam lalu

Dirut Pertamina Nicke Widyawati Masuk Daftar Fortune's Most Powerful Women 2024, Apa Pencapaiannya?

Diirut Pertamina Nicke Widyawati kembali tercatat dalam Fortune's Most Powerful Women 2024 dengan menempati posisi ke-47. Ini pencapaiannya.

Baca Selengkapnya

Gempa Goyang Cianjur Dinihari dari Kedalaman 2 Kilometer, Ini Data BMKG

5 jam lalu

Gempa Goyang Cianjur Dinihari dari Kedalaman 2 Kilometer, Ini Data BMKG

Gempa dari Sesar Cugenang kembali menggoyang Cianjur, Jawa Barat, pada Sabtu dinihari, 5 Oktober 2024.

Baca Selengkapnya

Unpad Buka Program Studi S1 Double Degree Bareng Binus, Pertama di Indonesia

1 hari lalu

Unpad Buka Program Studi S1 Double Degree Bareng Binus, Pertama di Indonesia

Unpad dan Binus University memberi kolaborasi pertama perguruan tinggi negeri dan swasta di Indonesia. Apa kedua program studi itu?

Baca Selengkapnya

Mahasiswi ITB Ditemukan Meninggal di Kos, Ini Penjelasan Kampus

1 hari lalu

Mahasiswi ITB Ditemukan Meninggal di Kos, Ini Penjelasan Kampus

Kimberly Tanus, mahasiswi ITB ditemukan meninggal di tempat kosnya, Selasa, 1 Oktober 2024.

Baca Selengkapnya

BMKG: Kota Cirebon Digoyang Gempa Bermagnitudo 2,5 dari Sesar Aktif

1 hari lalu

BMKG: Kota Cirebon Digoyang Gempa Bermagnitudo 2,5 dari Sesar Aktif

BMKG menyatakan, gempa tektonik bermagnitudo 2,5 menggoyang wilayah Kota Cirebon, Jawa Barat. Kamis, 3 Oktober 2024, pukul 16.04 WIB.

Baca Selengkapnya

Hadapi Puluhan Laporan Kasus Kekerasan Seksual, Satgas PPKS Unpad Tambah Personel

1 hari lalu

Hadapi Puluhan Laporan Kasus Kekerasan Seksual, Satgas PPKS Unpad Tambah Personel

Personel Satgas PPKS Unpad berasal dari kalangan mahasiswa, dosen, dan tenaga pendidikan.

Baca Selengkapnya

Kominfo Luncurkan SNPDK, Notifikasi Gempa Akan Muncul Lewat SMS hingga Siaran TV

2 hari lalu

Kominfo Luncurkan SNPDK, Notifikasi Gempa Akan Muncul Lewat SMS hingga Siaran TV

Kominfo telah melakukan serangkaian uji coba bersama penyelenggara multipleksing (mux) beserta vendor TV dan STB terkait implementasi EWS TV digital.

Baca Selengkapnya

Unpad Kembangkan Portal Parent Website, Orang Tua Mahasiswa Bisa Pantau Jadwal dan Absensi Kuliah

2 hari lalu

Unpad Kembangkan Portal Parent Website, Orang Tua Mahasiswa Bisa Pantau Jadwal dan Absensi Kuliah

Portal Parent Website, dibuat untuk orang tua atau wali yang ingin ikut memantau aktivitas kuliah mahasiswa. Transkrip nilainya juga ada.

Baca Selengkapnya

Gempa Guncang Sukabumi dari Sesar Aktif, Ini Data dan Penjelasan BMKG

3 hari lalu

Gempa Guncang Sukabumi dari Sesar Aktif, Ini Data dan Penjelasan BMKG

Gempa di Sukabumi adalah gempa kedua yang bisa dirasakan guncangannya pagi ini.

Baca Selengkapnya