Status Gunung Marapi Naik Menjadi Siaga, Dilarang Berada dalam Radius 4,5 Kilometer dari Puncak

Selasa, 9 Januari 2024 21:09 WIB

Gunung Marapi mengeluarkan abu vulkanik tinggi terlihat dari Nagari Bukik Batabuah, Agam, Sumatera Barat, Senin malam, 8 Januari 2024. Gunung setinggi 2.892 mdpl tersebut kembali erupsi dan mengeluarkan abu vulkanik yang membumbung tinggi ke langit, sementara pemerintah melarang masyarakat dan wisatawan mendekat dalam radius 3 kilometer dari kawah Verbeek. ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra

TEMPO.CO, Jakarta - Gunung Marapi di Sumatera Barat mengalami peningkatan status menjadi Level III atau siaga. Peningkatan status ini akibat semakin parahnya tingkat erupsi dan risiko bahaya di gunung tersebut.

Berdasarkan data Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), sejak 1 hingga 8 Januari 2024 visual Gunung Marapi terlihat jelas dan tertutup kabut. Asap kawah utama berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal.

Tinggi asap kawah terpantau sekitar 150 hingga 700 meter di atas puncak. Sementara tinggi kolom abu erupsi teramati hingga 700 meter di atas puncak dengan kolom erupsi berwarna kelabu.

Cuaca di Gunung Marapi sejak 1 hingga 8 Januari 2024 cerah dan hujan, angin lemah ke arah utara, timur laut, selatan dan barat daya. Suhu udara di sekitar Gunung Marapi pada periode ini tercatat 19-27,5 derajat celcius.

Akibat peningkatan dan situasi erupsi di Gunung Marapi, Badan Geologi menetapkan kenaikan statusnya menjadi Level III atau siaga. Sebelumnya, status Gunung Marapi berada di Level II sejak tahun 2011. Kenaikan status secara resmi terjadi pada Selasa 9 Januari 2024 pada pukul 18.00 WIB.

Advertising
Advertising

Kepala Pos Pengamatan Gunung Api atau PGA Marapi, Teguh Purnomo, mengatakan kondisi terkini di Gunung Marapi masih terjadi erupsi pada pukul 19.43 WIB tadi. Namun tinggi kolom abu tidak teramati. Erupsi terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 27.3 mm.

"Erupsi masih berlangsung saat laporan dibuat, saat ini Gunung Marapi berada pada status Level III atau siaga," kata Teguh melalui keterangannya.

Teguh mengatakan, akibat kenaikan status dari Level II menjadi Level III di Gunung Marapi, masyarakat diminta untuk tidak melakukan kegiatan di radius 4,5 kilometer dari pusat erupsi Kawah Verbeek.

Dia mengimbau masyarakat yang tinggal di pemukiman sekitar lembah dan aliran bantaran sungai sekitar Gunung Marapi untuk waspada terhadap potensi ancaman lahar, terutama yang dapat terjadi di saat musim hujan.

"Jika terjadi hujan abu, maka masyarakat diimbau menggunakan masker penutup hidung dan mulut serta perlengkapan lain untuk melindungi mata dan kulit. Selain itu, sarana air bersih dan atap rumah dibersihkan dari abu vulkanik agar tidak roboh," ujar Teguh.

Teguh berharap seluruh pihak bisa berkoordinasi untuk saling menjaga kondusifitas dan suasana di masyarakat. Salah satunya dengan tidak terpancing isu yang tak bisa dipertanggungjawabkan atau tidak jelas sumbernya.

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Gunung Semeru Erupsi Lontarkan Abu Vulkanik Setinggi 800 Meter

1 hari lalu

Gunung Semeru Erupsi Lontarkan Abu Vulkanik Setinggi 800 Meter

Gunung Semeru kembali erupsi dan melontarkan abu vulkanik setinggi 800 meter. Dua hari berturut-turut Semeru juga berkali-kali erupsi.

Baca Selengkapnya

Badan Geologi Catat Gempa Tremor Menerus Gunung Ile Lewotolok

1 hari lalu

Badan Geologi Catat Gempa Tremor Menerus Gunung Ile Lewotolok

Badan Geologi merekam kejadian gempa tremor menerus pada Gunung Ile Lewotolok. Status gunung masih pada level siaga.

Baca Selengkapnya

Gunung Marapi Belum Punya Sabo Dam, Bandingkan dengan 272 di Lereng Merapi

1 hari lalu

Gunung Marapi Belum Punya Sabo Dam, Bandingkan dengan 272 di Lereng Merapi

Sumatera Barat membutuhkan sedikitnya 150 unit sabo dam untuk mengantisipasi potensi banjir lahar dan banjir bandang dari lereng Gunung Marapi.

Baca Selengkapnya

Letusan Gunung Ibu Merusak Peralatan Pemantau Gempa Vulkanik

1 hari lalu

Letusan Gunung Ibu Merusak Peralatan Pemantau Gempa Vulkanik

Pemantauan rekaman aktivitas gempa vulkanik Gunung Ibu selanjutnya akan menggunakan peralatan yang dipasang di stasiun baru.

Baca Selengkapnya

Gunung Ibu Kembali Erupsi, Warga di Tujuh Desa Dievakuasi

2 hari lalu

Gunung Ibu Kembali Erupsi, Warga di Tujuh Desa Dievakuasi

Warga yang tinggal di tujuh desa dievakuasi setelah Gunung Ibu dua kali meletus pada Sabtu, 18 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Erupsi Gunung Ibu dan Gunung Semeru Bersautan, Begini Rincian Daerah Berbahaya Rekomendasi Badan Geologi

2 hari lalu

Erupsi Gunung Ibu dan Gunung Semeru Bersautan, Begini Rincian Daerah Berbahaya Rekomendasi Badan Geologi

Dalam semalam, Gunung Ibu dan Gunung Semeru bergantian mengalami erupsi. Badan Geologi, melalui PVBMG, merekomendasikan penetapan daerah berbahaya.

Baca Selengkapnya

Rentetan Erupsi Gunung Semeru Hari Ini: Kolom Abu Sampai 800 Meter, Awan Panas 3 Kilometer

2 hari lalu

Rentetan Erupsi Gunung Semeru Hari Ini: Kolom Abu Sampai 800 Meter, Awan Panas 3 Kilometer

Gunung Semeru dilaporkan erupsi sepanjang Sabtu, 18 Mei 2024. Status masih Siaga.

Baca Selengkapnya

Gunung Semeru Enam Kali Erupsi pada Sabtu Pagi, Masyarakat Diminta Waspada

2 hari lalu

Gunung Semeru Enam Kali Erupsi pada Sabtu Pagi, Masyarakat Diminta Waspada

Erupsi Gunung Semeru pertama terjadi pada pukul 05.06 WIB dengan visual letusan tidak teramati.

Baca Selengkapnya

Benarkah Pernah Diperingatkan Berulang Akan Bencana di Lembah Anai? Ini Jawab BKSDA Sumbar

3 hari lalu

Benarkah Pernah Diperingatkan Berulang Akan Bencana di Lembah Anai? Ini Jawab BKSDA Sumbar

Terpisah, Bupati Tanah Datar Eka Putra mengaku sudah sering memberikan peringatan kepada pengusaha yang berada di kawasan Lembah Anai.

Baca Selengkapnya

Pantauan Aktivitas Vulkanik, Daerah Bahaya Gunung Slamet Diperlebar Satu Kilometer

3 hari lalu

Pantauan Aktivitas Vulkanik, Daerah Bahaya Gunung Slamet Diperlebar Satu Kilometer

Rekomendasi dikeluarkan sekalipun status aktivitas Gunung Slamet tetap pada Level II alias Waspada, tidak berubah sejak Oktober lalu.

Baca Selengkapnya