Tim Tampar Kecam Pembuangan Limbah Nuklir Fukushima ke Laut, Berdampak ke Indonesia

Senin, 15 Januari 2024 14:20 WIB

Tim Advokasi Masyarakat Perairan Anti Racun atau Tim TAMPAR melakukan somasi kepada Jepang di depan Kantor Kedutaan Besar Jepang di Indonesia, Jakarta, pada Senin 15 Januari 2024. (Alif Ilham Fajriadi)

TEMPO.CO, Jakarta - Perhimpunan Bantuan Hukum Indonesia (PBHI) dan Ekologi Maritim Indonesia (Ekomarin) melakukan aksi somasi di depan Kantor Kedutaan Besar Jepang di Indonesia, Jakarta, pada Senin, 15 Januari 2024, menyusul langkah Jepang membuang air limbah nuklir Fukushima ke laut.

PBHI dan Ekomarin yang tergabung di Tim Advokasi Masyarakat Perairan Anti Racun atau Tim Tampar, menggelar aksi somasi dengan membawa selembaran berisikan kalimat penolakan terhadap tindakan Jepang tersebut.

Sekretaris Badan Pengurus Nasional PBHI, Gina Sabrina, mengatakan pihaknya yang tergabung di Tim Tampar melayangkan somasi atau surat peringatan pertama kepada pemerintah Jepang, perihal pembuangan air limbah nuklir Fukushima ke Samudra Pasifik.

Tindakan pembuangan air limbah nuklir ke perairan ini, dinilai Gina bisa menimbulkan pencamaran hingga ke perairan Indonesia. Salah satu akibatnya berimbas pada rantai makanan dan manusia di beberapa negara, seperti Indonesia.

"Ini adalah somasi pertama, jika hingga tiga hari sejak surat somasi dilayangkan tidak ada tanggapan dari Jepang, maka kami akan mengajukan gugatan melawan hukum ke pengadilan negeri," kata Gina saat diwawancarai usai aksi somasi.

Advertising
Advertising

Berdasarkan data yang dimiliki Tim Tampar, tindakan pembuangan air limbah nuklir Fukushima ke laut oleh Jepang telah dilakukan sejak Agustus 2023 lalu. Gina membeberkan bahwa pembuangan ini tidak hanya dilakukan sekali saja, namun terdiri dari tiga gelombang. "Total pembuangannya, dari data yang kami dapat, direncanakan ada 1,2 juta ton," ucap Gina, didampingi Kuasa Hukum Annisa Azzahra.

Koordinator Nasional Ekomarin, Marthin Hadiwinata, mengatakan pihaknya mempunyai beberapa alasan terkait pengadaan aksi somasi ini. Dasar utama dari aksi tersebut adalah pencemaran lingkungan dan tindakan melanggar hukum.

"Kami punya beberapa alasan, baik dari pandangan lingkungan maupun hukum terhadap tindakan membuang air limbah nuklir Fukushima di laut," ucap Marthin. Ia menerangkan, secara teknis air limbah nuklir yang dibuang Jepang mengancam rantai pangan perikanan hingga siklus pangan manusia, khususnya di Indonesia.

Marthin menyampaikan, air limbah nuklir mengandung zat radioaktif yang berdampak buruk dalam jangka panjang. Zat ini di antaranya adalah tritium. Dampaknya ke Indonesia salah satunya adalah mencemarkan ikan yang bermigrasi, seperti yellowfin tuna, yang bermigrasi dari Samudra Pasifik dan masuk ke perairan Indonesia.

"Dalam pandangan hukum, tindakan Jepang secara tidak langsung adalah bentuk perlawanan kepada hukum. Perihal melakukan pembuangan limbah yang diduga tidak ada asas kehati-hatian. Hal ini melanggar prinsip dan berdampak buruk pada perairan di Indonesia," kata Marthin.

Terkait aksi somasi yang digelar Tim Tampar di depan Kantor Kedutaan Besar Jepang di Indonesia, perwakilan Jepang tidak bisa hadir dengan alasan tidak adanya pemberitahuan resmi sebelumnya.

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Jepang Tunda Pembangunan Penghalang Gunung Fuji

2 hari lalu

Jepang Tunda Pembangunan Penghalang Gunung Fuji

Wisatawan memiliki waktu beberapa hari lagi untuk memotret Gunung Fuji di tempat yang populer setelah pembangunan penghalang ditunda

Baca Selengkapnya

Rumah Kosong di Jepang Cetak Rekor Baru, Tembus 9 Juta Unit

3 hari lalu

Rumah Kosong di Jepang Cetak Rekor Baru, Tembus 9 Juta Unit

Jepang mencatat rekor baru rumah kosong sebanyak 9 juta unit. Angka kelahiran yang rendah menjadi pemicu banyaknya rumah kosong.

Baca Selengkapnya

Jepang Kucurkan Rp4,7 Miliar untuk Bantu Dukung Rehabilitasi dan Reintegrasi Sosial Narapidana Teroris di Nusakambangan

4 hari lalu

Jepang Kucurkan Rp4,7 Miliar untuk Bantu Dukung Rehabilitasi dan Reintegrasi Sosial Narapidana Teroris di Nusakambangan

Jepang berharap bisa memperkuat dukungan rehabilitasi yang tepat bagi para narapidana terorisme di Lapas Nusakambangan.

Baca Selengkapnya

Jangan Coba Kasih Tip ke Staf Hotel atau Restoran di Dua Negara Ini, Bisa Dianggap Tak Sopan

4 hari lalu

Jangan Coba Kasih Tip ke Staf Hotel atau Restoran di Dua Negara Ini, Bisa Dianggap Tak Sopan

Layanan kepada pelanggan di restoran dipandang sebagai bagian dari makanan yang telah dibayar, jadi tak mengharapkan tip.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia; Gedung Putih Sebut Tel Aviv Siap-siap Serang Rafah

6 hari lalu

Top 3 Dunia; Gedung Putih Sebut Tel Aviv Siap-siap Serang Rafah

Top 3 dunia, di urutan pertama berita tentang Pemerintah Israel yang bersikukuh akan menyerang Rafah.

Baca Selengkapnya

Delegasi Indonesia Partisipasi di Festival Hakata Dontaku

7 hari lalu

Delegasi Indonesia Partisipasi di Festival Hakata Dontaku

Festival Hakata Dontaku adalah festival kesenian dan budaya terbesar di Fukuoka Jepang. Indonesia menampilkan angklung, tari Bali, dan tari Saman

Baca Selengkapnya

Dubes RI Resmikan Pesantren Pertama NU di Jepang

7 hari lalu

Dubes RI Resmikan Pesantren Pertama NU di Jepang

Duta Besar Republik Indonesia untuk Jepang Heri Akhmadi meresmikan pesantren pertama Nahdlatul Ulama (NU)

Baca Selengkapnya

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

8 hari lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Fakta Bandara Internasional Kansai Jepang, Biaya Pembangunan Termahal dan Terancam Tenggelam

8 hari lalu

Fakta Bandara Internasional Kansai Jepang, Biaya Pembangunan Termahal dan Terancam Tenggelam

Mulai dari lokasi pembangunannya di pulau buatan sampai ancaman tenggelam, simak informasi menarik tentang Bandara Internasional Kansai Jepang.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

8 hari lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya