Tiada Hari tanpa Birdstrike  

Reporter

Editor

Selasa, 16 Juni 2009 18:14 WIB

TEMPO Interaktif, New York: Tak kurang dari 20 kali dalam sehari, pilot dari berbagai penjuru Amerika Serikat melaporkan bahwa kawanan burung telah menabrak pesawat mereka. Informasi itu dikeluarkan oleh Badan Penerbangan Federal Amerika Serikat (FAA) berdasarkan database tabrakan dengan binatang liar secara nasional, April lalu.
Bandar Udara Internasional Denver melaporkan kasus tabrakan dengan burung terbanyak dalam dekade ini, tak kurang dari 2.090 kasus. Secara nasional, burung yang paling banyak bertabrakan dengan pesawat adalah mourning dove, sejenis merpati liar.
Database itu juga merekam laporan tabrakan pesawat-burung sejak Januari 1990 sampai akhir November 2008. Sedikitnya 112 ribu tabrakan dengan binatang liar terdaftar dalam database itu. Meski 97 persen laporan itu menyebut burung sebagai pelaku tubrukan tersebut, database itu juga memasukkan beragam hewan sebagai penyebab strike, seperti rubah, kelinci, anjing, kelelawar, muskrat, kura-kura, dan prairie dog, sejenis binatang pengerat.
Meski telah mencakup ribuan data, pejabat federal mengingatkan bahwa database itu belumlah komplet karena banyak pilot yang tidak mengisi laporan itu dengan lengkap. Dalam sejumlah kasus, spesies binatang yang menabrak juga tidak bisa diidentifikasi dengan benar oleh mekanik atau teknisi yang menemukan sisa bangkai binatang itu.
"Ini adalah sistem pelaporan tabrakan secara sukarela, mungkin Anda akan menemukan bandar udara dan maskapai penerbangan lain yang menerapkan prosedur pelaporan yang lebih detail," kata James R. White, deputi direktur keamanan dan standar bandara FAA.
Database itu juga memasukkan tipe pesawat, ketinggian, waktu tabrakan, dan kondisi lainnya. Informasi itu dapat membantu pengelola bandara merancang tindakan untuk mengantisipasi tabrakan pesawat dengan binatang liar, seperti menembakkan kanon udara untuk menakut-nakuti burung, melepas anjing pemburu, mengisi danau-danau di sekitarnya untuk menghalangi spesies pembawa masalah, atau memotong rerumputan dekat bandara sehingga burung yang umumnya menyukai rumput tinggi enggan datang.
Pada akhir-akhir ini, jumlah kasus tabrakan burung-pesawat tampaknya terus meningkat, tapi para pejabat pengawas penerbangan menyatakan hal itu mungkin terjadi karena sistem pelaporan yang bertambah baik, bukan peningkatan insiden.
White mengatakan database itu menunjukkan pertumbuhan populasi burung besar, sebuah tren yang mencemaskan. "Populasi burung, terutama burung besar, kian meningkat secara dramatis karena berbagai langkah di Amerika untuk menghentikan penggunaan pestisida seperti DDT dan membersihkan saluran air," katanya. "Populasi angsa Kanada tumbuh delapan persen tiap tahun selama 20 tahun terakhir."
TJANDRA | AP | MNH

Berita terkait

Prodi Biologi UGM Terbaik di Indonesia QS WUR 2024 Disusul UI, Unair, dan IPB

13 hari lalu

Prodi Biologi UGM Terbaik di Indonesia QS WUR 2024 Disusul UI, Unair, dan IPB

Kampus UGM, UI, Unair, dan IPB masuk daftar prodi biologi terbaik di dunia versi QS WUR 2024.

Baca Selengkapnya

Prodi Biologi UGM Raih Peringkat 1 Terbaik Se-Indonesia Versi QS WUR 2024, Ini Fasilitasnya

13 hari lalu

Prodi Biologi UGM Raih Peringkat 1 Terbaik Se-Indonesia Versi QS WUR 2024, Ini Fasilitasnya

Program studi Biologi di Universitas Gadjah Mada (UGM) tempati urutan 1 terbaik se-Indonesia dan masuk daftar 501-550 terbaik di dunia.

Baca Selengkapnya

Program Studi Biologi UGM Raih Peringkat 1 di Indonesia Versi QS WUR 2024, Ini Profilnya

16 hari lalu

Program Studi Biologi UGM Raih Peringkat 1 di Indonesia Versi QS WUR 2024, Ini Profilnya

Program studi Biologi UGM raih peringkat 1 di Indonesia Versu QR WUR by Subject 2024. Berikut profil prodi ini.

Baca Selengkapnya

Polusi Udara Dapat Mengubah Aroma Bunga, Membuat Bingung Serangga

20 Februari 2024

Polusi Udara Dapat Mengubah Aroma Bunga, Membuat Bingung Serangga

Polusi udara telah mendegradasi senyawa kimia di balik aroma memikat bunga-bunga. Simak hasil studi tim peneliti di Amerika Serikat ini.

Baca Selengkapnya

Katak Langka Penuh Bintik Seperti Mutiara Ditemukan di Pegunungan Sanggabuana

11 September 2023

Katak Langka Penuh Bintik Seperti Mutiara Ditemukan di Pegunungan Sanggabuana

Katak langka ini berwarna oranye kecokelatan. Tubuhnya dipenuhi bintik putih seperti mutiara dan berkilau saat disorot cahaya senter.

Baca Selengkapnya

Orca di Eropa Diduga Ajarkan Sesamanya untuk Serang Kapal Layar

23 Mei 2023

Orca di Eropa Diduga Ajarkan Sesamanya untuk Serang Kapal Layar

Laporan-laporan tentang pertemuan dengan orca yang agresif di lepas pantai Iberian mulai muncul pada Mei 2020, dan belakangan menjadi lebih sering.

Baca Selengkapnya

Bedah dan CT Scan Ungkap Ular Betina Punya 2 Klitoris

16 Desember 2022

Bedah dan CT Scan Ungkap Ular Betina Punya 2 Klitoris

Ini adalah bukti resmi pertama organ genital ular betina.

Baca Selengkapnya

Ig Nobel Bidang Fisika 2022: Penelitian Kenapa Bebek Berenang Berbaris

21 September 2022

Ig Nobel Bidang Fisika 2022: Penelitian Kenapa Bebek Berenang Berbaris

Ig Nobel diberikan kepada penelitian-penelitian yang dianggap paling aneh, konyol dan unik yang membuat 'tertawa namun kemudian berpikir'.

Baca Selengkapnya

Jeff, Peraih Medali Olimpiade Biologi di Armenia: 48 Jam Sehari Tak Cukup

23 Juli 2022

Jeff, Peraih Medali Olimpiade Biologi di Armenia: 48 Jam Sehari Tak Cukup

Jefferson peraih medali perunggu di olimpiade Biologi internasional di Armenia sudah merantau sejak SD. Memiliki segudang prestasi.

Baca Selengkapnya

3 Kampus di Indonesia Terbaik di Bidang Biologi

16 Juni 2022

3 Kampus di Indonesia Terbaik di Bidang Biologi

Di urutan ke-2 dan ke-3 ada Universitas Gadjah Mada dan Universitas Indonesia sebagai kampus terbaik di bidang Biologi. Kampus mana yang pertama?

Baca Selengkapnya