Sering Merasa Perjalanan Pulang Lebih Cepat daripada Saat Pergi? Ini Penjelasan Ilmiah Efek Kappa

Kamis, 18 Januari 2024 10:35 WIB

Pemudik bersepeda motor mulai terlihat melintasi jalur Nagreg, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, 18 April 2023. Nagreg jadi jalur utama mudik non tol di sisi selatan menuju Garut, Tasikmalaya, Ciamis, dan Jawa Tengah. Kementerian Perhubungan memprediksi bakal ada pergerakan sekitar 123 juta orang selama dua pekan masa angkutan mudik. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Jakarta - Ketika melakukan perjalanan, beberapa orang mestinya pernah merasa saat perjalanan pulang terasa lebih cepat daripada pergi. Walaupun, jarak yang ditempuh saat pulang dan pergi sama saja, bahkan kecepatan yang digunakan juga sama. Ternyata pandangan ini ada penjelasannya secar ilmiah.

Dalam disiplin ilmu psikologi dan neurosains, efek kappa adalah salah satu efek saat perjalanan pulang terasa lebih lebih cepat daripada saat berangkat. Padahal secara fisika, jarak yang ditempuh masih berada di jalur yang sama, tidak ada perbedaan antara pergi dan pulang. Tetapi sebagian orang pasti pernah merasa lebih cepat ketika perjalanan pulang lebih tidak terasa daripada ketika pergi.

Dalam disiplin ilmu Psikologi dan Neurosains, gejala itu dikenal sebagai efek Kappa. Efek Kappa yaitu saat lama perjalanan dari satu tempat ke tempat lain bagi sebagian orang terasa berbeda, tepatnya ketika mereka pergi dan pulang.

Seperti yang dilansir oleh Goldreich (2007) pada artikel NIH, efek kappa merupakan sebuah ilusi persepsi temporal yang dapat muncul ketika waktu yang telah berlalu dinilai oleh pengamat antara rangsangan sensorik yang diterapkan secara beruntun di lokasi berbeda.

Saat mengamati rangkaian rangsangan berurutan, pengamat cenderung melebih-lebihkan waktu yang berlalu antara dua rangsangan berurutan ketika jarak antara rangsangan tersebut cukup jauh, dan meremehkan waktu yang telah berlalu ketika jaraknya cukup kecil.

Advertising
Advertising

Ruang yang dilalui dan waktu yang berlalu dihubungkan oleh kecepatan. Oleh karena itu, terdapat beberapa teori mengenai ekspektasi otak yang dapat mengemukakan efek Kappa. Seperti ekspektasi kecepatan konstan yang disampaikan pendapatnya oleh Jones dan Huang (1982), otak mengharapkan interval waktu yang menghasilkan gerakan dengan kecepatan konstan.

Kemudian ada ekspektasi kecepatan rendah, model yang diajukan oleh Bayesian adalah harapan bahwa rangsangan cenderung bergerak lambat yang menghasilkan perkiraan waktu yang berlebihan. Sementara gerak dalam konteks berbeda, efek kappa yang disampaikan oleh Jonas dan Huang (1982) tampaknya sangat bergantung pada fenomenal dibandingkan dengan skala fisik, hal ini dikaitkan dengan perkiraan percepatan ke bawah dan perlambatan ke atas.

Hal ini disebabkan bagaimana cara kerja otak dalam mempersepsikan waktu, secara khusus terkait jangka waktu sebuah aktivitas. Efek kappa melibatkan banyak organ di otak dan menjadi persepsi jangka waktu aktivitas oleh otak. Selain itu, dalam situasi tertentu mungkin dapat melibatkan hormon.

Kembali ke persepsi waktu yang terasa lebih cepat saat pulang, diduga bahwa sedikitnya informasi mengenai tempat yang akan didatangi dan telah diketahuinya informasi terkait tempat tersebut saat pulang, menjadi salah satu yang mempengaruhi cara kerja otak dalam memandang waktu tempuh.

Ketika dalam perjalanan, biasanya kita terlalu menikmati pemandangan dan menerima segenap informasi yang baru, sehingga hal tersebut yang menjadi perjalanan terasa lebih lama. Tidak hanya itu, biasanya di saat perjalanan menuju tempat tersebut pasti sebagian orang merasa ingin segera tiba di lokasi yang akan dituju. Sementara saat pulang, kita sedikit merasa lebih santai dan tidak begitu memperdulikan waktu. Jalanan pulang akan terasa lebih familiar karena pernah dilewati saat menuju lokasi tadi.

Selain itu, biasanya saat pergi pasti sebagian orang merasa antusias untuk sampai ke tempat tujuan tepat waktu. Saat di jalan juga sering menjumpai berbagai kendala seperti terjebak pada kemacetan dan kepadatan jalan. Sehingga perkiraan waktu yang telah dibuat, mungkin agak sedikit meleset dibandingkan dengan yang sesungguhnya terjadi.

Dengan demikian, rasa antusias untuk segera pulang ke rumah juga menjadi pengaruh dari efek kappa ini. Setelah menyelesaikan kegiatan di luar, kita mungkin sudah lelah terlebih dahulu sehingga kita merasa bersemangat untuk segera menyentuh kasur dan jadinya terasa lebih cepat.

Pilihan Editor: Mengapa Orang Naik Kendaraan Mengalami Mabuk Perjalanan?

Berita terkait

6 Tips Memilih Kursi Pesawat yang Paling Nyaman untuk Perjalanan

2 hari lalu

6 Tips Memilih Kursi Pesawat yang Paling Nyaman untuk Perjalanan

Memilih kursi terbaik di pesawat dapat memberikan kenyamanan dalam perjalanan. Berikut terdapat tips memilih kursi pesawat paling nyaman.

Baca Selengkapnya

8 Cara Menahan BAB Saat Perjalanan Jauh, Salah Satunya Jangan Duduk

3 hari lalu

8 Cara Menahan BAB Saat Perjalanan Jauh, Salah Satunya Jangan Duduk

Ada beberapa cara menahan BAB saat perjalanan jauh. Sebaiknya hindari duduk karena bisa merangsang keluarnya tinja. Ini informasinya.

Baca Selengkapnya

Libur Panjang, KAI Daop 1 Jakarta Berangkatkan 34 Ribu Penumpang Hari Ini

9 hari lalu

Libur Panjang, KAI Daop 1 Jakarta Berangkatkan 34 Ribu Penumpang Hari Ini

PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI Daerah Operasional 1 Jakarta mencatat peningkatan jumlah penumpang selama periode libur panjang pada 9 hingga 12 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

5 Tips Merencakan Liburan Keluarga

12 hari lalu

5 Tips Merencakan Liburan Keluarga

Pakar perjalanan membagikan beberapa tips liburan keluarga

Baca Selengkapnya

5 Tips Agar Road Trip Lancar dan Berkesan

21 hari lalu

5 Tips Agar Road Trip Lancar dan Berkesan

Sebelum mulai road trip, buat perencanaan dengan matang agar perjalanan lancar dan berkesan

Baca Selengkapnya

KCIC Sebut Cuaca Buruk Picu Keterlambatan Perjalanan Kereta Cepat Whoosh

23 hari lalu

KCIC Sebut Cuaca Buruk Picu Keterlambatan Perjalanan Kereta Cepat Whoosh

Cuaca buruk membuat perjalanan kereta cepat Whoosh mengalami keterlambatan. PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) memberi kompensasi makanan dan minuman untuk penumpang.

Baca Selengkapnya

Daftar Pertanyaan yang Sering Diajukan saat Wawancara Visa

32 hari lalu

Daftar Pertanyaan yang Sering Diajukan saat Wawancara Visa

Biasanya petugas akan menanyakan beberapa pertanyaan untuk menentukan kelayakan mendapatkan visa

Baca Selengkapnya

Maskapai Penerbangan ini Buat Penerbangan Misterius yang Tidak Diketahui Tujuannya

32 hari lalu

Maskapai Penerbangan ini Buat Penerbangan Misterius yang Tidak Diketahui Tujuannya

Salah satu penumpang merasa antusias mengikuti penerbangan yang memberikan pengalaman unik

Baca Selengkapnya

Pentingnya Power Nap Saat Perjalanan Jauh, Ini Maksudnya

32 hari lalu

Pentingnya Power Nap Saat Perjalanan Jauh, Ini Maksudnya

Tidur singkat atau power nap dapat membantu masyarakat menjaga kesehatan fisik dan mental selama perjalanan jauh dengan kendaraan. Kenapa penting?

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Arus Balik Lebaran KAI Tawarkan Promo Tarif Spesial, Cek Titik Rawan Macet dan Kecelakaan Arus Balik Lebaran

33 hari lalu

Terpopuler: Arus Balik Lebaran KAI Tawarkan Promo Tarif Spesial, Cek Titik Rawan Macet dan Kecelakaan Arus Balik Lebaran

PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI memberikan promo tarif spesial selama masa arus balik Lebaran.

Baca Selengkapnya