Pendaratan Wahana Antariksa Jepang SLIM di Bulan Bermasalah

Senin, 22 Januari 2024 14:05 WIB

Seorang jurnalis yang mengenakan perangkat VR mencoba simulasi pendaratan di bulan Smart Lander for Investigating Moon (SLIM), di fasilitas Japan Aerospace Exploration Agency (JAXA), di Sagamihara, selatan Tokyo, Jepang, 19 Januari 2024. REUTERS /Kim Kyung-Hoon

TEMPO.CO, Jakarta - Wahana antariksa Jepang, Smart Lander for Investigating Moon atau SLIM, berhasil mendarat di Bulan. Mengangkasa sejak September tahun lalu, pendaratan SLIM pada Jumat lalu, 19 Januari 2024, menjadikan Jepang negara kelima di Bumi yang sampai ke Bulan.

SLIM yang dijuluki 'penembak jitu Bulan' mendarat pada jarak 100 meter dari target yang dituju di Kawah Shioli. Pendaratan yang kurang presisi ini diwarnai panel surya yang gagal terbuka dari lipatannya karena macet.

Badan Eksplorasi Dirgantara Jepang (JAXA) mengatakan, kendala yang terjadi saat pendaratan SLIM bermula dari panel surya pesawat yang macet tersebut sehingga tidak mampu menyediakan dukungan suplai listrik. JAXA menduga masalah ini disebabkan oleh pendaratan dalam posisi miring atau salah.

Kondisi itu memaksa JAXA untuk langsung transfer data SLIM ke Bumi pasca-pendaratan mengandalkan baterainya--yang berumur terbatas. "JAXA akan mempertahankan status quo daripada mengambil tindakan berisiko," kata Kepala Pusat Penelitian JAXA, Hitoshi Kuninaka.

Saat ini JAXA berharap pada pergeseran sudut sinar matahari sembari menunggu panel surya SLIM mampu mengembalikan fungsinya. Jika terjadi pergeseran sudut sinar matahari, Hitoshi menjelaskan, cahaya matahari akan bersinar ke arah pesawat dan mampu mengenai panel surya SLIM. Harapan selanjutnya, listrik bisa diproduksi untuk memberi tenaga wahana.

Advertising
Advertising

Sementara, Hitoshi belum bisa menjabarkan dengan pasti kondisi SLIM sebab terkendala dengan sinyal yang hilang. Data dari Deep Space Network NASA juga belum mencatat kondisi pasti SLIM di Bulan yang terkini.

Jepang Negara Kelima Berhasil Sampai ke Bulan

Walau pendaratan SLIM di bulan mengalami beberapa kendala, Jepang saat ini sudah menjadi negara kelima yang berhasil sampai ke Bulan setelah Uni Soviet, Amerika Serikat, Cina, dan India.

SLIM memiliki dimensi 2,4 meter X 1,7 meter X 2,7 meter. Padanya terdapat dua mesin utama dan 12 roket pendorong yang dikelilingi sel surya, antena, radar dan kamera.

Saat mendarat, SLIM berhasil melepaskan wahana pelompat sebesar microwave dan penjelajah beroda seukuran bola bisbol. Tujuannya untuk mengambil gambar-gambar wahana itu untuk dikirim ke bumi.

SLIM meluncur menumpang Roket H-IIA milik Jepang pada September 2023 lalu. Dia sengaja didesain menempuh rute melambung melambung yang panjang dengan mengitari Bumi beberapa kali demi menghemat bahan bakar.

Pada Desember, SLIM telah sampai dan mengorbit Bulan, dan sejak itu mengambil gambar-gambar permukaan Bulan dan menyiapkan pendaratannya.


Teknologi Baru

Pendaratan pada Jumat lalu juga menandai penggunaan perdana sebuah teknologi yang disebut para insinyur sebagai 'mata cerdas'. Teknologi ini seharusnya memungkinkan SLIM menarget titik pendaratannya dengan presisi yang ekstrem.

Caranya, SLIM membandingkan gambar-gambar dari kameranya sendiri dengan data dari wahana lain yang mengorbit Bulan untuk menetukan posisi dirinya, kemudian secara otomatis menavigasi ke titik pendaratannya di lereng kawah Shioli. JAXA masih bekerja untuk menganalisa seberapa baik protokol navigasi ini bekerja.

REUTERS, NEWSCIENTIST

Pilihan Editor: Hilirisasi Nikel yang Bolak Balik Disebut Gibran Dinilai Perparah Deforestasi

Berita terkait

Rumah Kosong di Jepang Cetak Rekor Baru, Tembus 9 Juta Unit

6 jam lalu

Rumah Kosong di Jepang Cetak Rekor Baru, Tembus 9 Juta Unit

Jepang mencatat rekor baru rumah kosong sebanyak 9 juta unit. Angka kelahiran yang rendah menjadi pemicu banyaknya rumah kosong.

Baca Selengkapnya

Jepang Kucurkan Rp4,7 Miliar untuk Bantu Dukung Rehabilitasi dan Reintegrasi Sosial Narapidana Teroris di Nusakambangan

1 hari lalu

Jepang Kucurkan Rp4,7 Miliar untuk Bantu Dukung Rehabilitasi dan Reintegrasi Sosial Narapidana Teroris di Nusakambangan

Jepang berharap bisa memperkuat dukungan rehabilitasi yang tepat bagi para narapidana terorisme di Lapas Nusakambangan.

Baca Selengkapnya

Jangan Coba Kasih Tip ke Staf Hotel atau Restoran di Dua Negara Ini, Bisa Dianggap Tak Sopan

1 hari lalu

Jangan Coba Kasih Tip ke Staf Hotel atau Restoran di Dua Negara Ini, Bisa Dianggap Tak Sopan

Layanan kepada pelanggan di restoran dipandang sebagai bagian dari makanan yang telah dibayar, jadi tak mengharapkan tip.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia; Gedung Putih Sebut Tel Aviv Siap-siap Serang Rafah

3 hari lalu

Top 3 Dunia; Gedung Putih Sebut Tel Aviv Siap-siap Serang Rafah

Top 3 dunia, di urutan pertama berita tentang Pemerintah Israel yang bersikukuh akan menyerang Rafah.

Baca Selengkapnya

Delegasi Indonesia Partisipasi di Festival Hakata Dontaku

4 hari lalu

Delegasi Indonesia Partisipasi di Festival Hakata Dontaku

Festival Hakata Dontaku adalah festival kesenian dan budaya terbesar di Fukuoka Jepang. Indonesia menampilkan angklung, tari Bali, dan tari Saman

Baca Selengkapnya

Dubes RI Resmikan Pesantren Pertama NU di Jepang

4 hari lalu

Dubes RI Resmikan Pesantren Pertama NU di Jepang

Duta Besar Republik Indonesia untuk Jepang Heri Akhmadi meresmikan pesantren pertama Nahdlatul Ulama (NU)

Baca Selengkapnya

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

5 hari lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Fakta Bandara Internasional Kansai Jepang, Biaya Pembangunan Termahal dan Terancam Tenggelam

5 hari lalu

Fakta Bandara Internasional Kansai Jepang, Biaya Pembangunan Termahal dan Terancam Tenggelam

Mulai dari lokasi pembangunannya di pulau buatan sampai ancaman tenggelam, simak informasi menarik tentang Bandara Internasional Kansai Jepang.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

5 hari lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Bandara di Jepang Ini Tak Pernah Kehilangan Bagasi Penumpang, Apa Rahasianya?

5 hari lalu

Bandara di Jepang Ini Tak Pernah Kehilangan Bagasi Penumpang, Apa Rahasianya?

Bandara Internasional Kansai Jepang pertama kali dibuka pada 1994, dan diperkirakan melayani 28 juta penumpang per tahun.

Baca Selengkapnya