Kehutanan Digital, Peneliti Simulasikan Pertumbuhan Pohon Pakai AI

Selasa, 23 Januari 2024 20:59 WIB

Ilustrasi Kecerdasan Buatan (Yandex)

TEMPO.CO, Jakarta - Tim peneliti dari Departemen Ilmu Komputer dan Institut Kehutanan Digital Universitas Purdeu Amerika Serikat dan Universitas Kiel di Jerman memanfaatkan artificial intelligence atau AI untuk melihat pertumbuhan pohon. Penelitian ini bisa dikatakan sebagai perpaduan antara teknologi dan alam, melalui pemodelan digital.

Penelitian ini diklaim menjadi lompatan yang signifikan dari pemanfaatan teknologi kecerdasan buatan, khususnya untuk melihat pertumbuhan dan bentuk pohon dengan cara-cara yang lebih modern.

Profesor di Universitas Purdeu, Bedrich Benes, mengatakan bahwa penelitian terinspirasi dari fenomena alam untuk membuat model AI yang inovatif. Data-data yang telah dikumpulkan bakal diberikan ke model AI untuk ditinjau perilaku intrinsik yang ditemukan.

Pemanfaatan AI untuk simulasi pertumbuhan dan bentuk pohon ini, dinilai Benes, sangat luar biasa dan efisien. Pasalnya, dengan AI, seluruh informasi yang diberikan bisa disaring secara kompleks untuk mereplikasi bentuk pohon menjadi model saraf yang berukuran hampir satu megabita.

"Model AI belajar dari kumpulan data besar untuk meniru perilaku yang ditemukan," kata Benes dikutip dari laporan EARTH, Rabu 23 Januari 2024. Ditambahkannya, "Ini adalah tindakan yang kompleks, namun telah dikompresi menjadi sejumlah kecil data."


Habiskan Satu Dekade Penelitian

Advertising
Advertising

Penerapan praktis model AI sangatlah besar. Namun, teknologi ini harus menjalani serangkaian pelatihan yang ketat untuk mampu mencatat dan memberi kode pada perkembangan pohon lokal. Bila sudah berhasil, kemampuan AI sangat memungkinkan untuk pendataan pohon yang rumit dengan geometri terperinci.

Benes mengaku sudah mempelajari model AI selama satu dekade. Hasilnya dirinci dalam dua makalah yang diterbitkan ACM Transactions on Graphics dan IEEE Transactions on Visualizations and Computer Graphics.

Pemanfaatan AI untuk melihat simulasi pertumbuhan dan bentuk pohon diriset dengan sangat mendalam oleh para peneliti di Jerman. Mereka berpendapat bahwa penelitian tersebut menggunakan pembelajaran AI tingkat lanjut, tujuannya untuk mengembangkan model pertumbuhan berbagai spesies pohon, misalnya pinus, kenari, oak, dan pohon tanpa daun.

Benes menjelaskan, penelitian tersebut menggunakan tahapan yang cukup rumit, salah satunya dengan pemodelan vegetasi 3D untuk bentuk grafik komputer. "Meskipun AI tampaknya telah menyebar luas, namun belum ada bukti pemodelan geometri 3D AI yang berhubungan dengan alam," ujar Benes.

Situasi tersebut dinilai Benes adalah hal yang wajar, melihat sebelumnya tidak ada pakar teknologi diajak untuk fokus meneliti pohon. Sedangkan upaya peneliti untuk mengungkap kompleksitas pertumbuhan pohon mengalami beberapa kendala. Penyebabnya, ada ribuan data yang harus mereka rangkum sebelum menarik kesimpulan.

Akibat masalah itu, para peneliti beralih ke AI dengan memasukan data ribuan pohon ke program pemodelan. Tindakan ini dikatakan Benes sebagai upaya untuk mengumpulkan data final yang sudah disortir oleh kemampuan AI, lalu secara langsung pengenalan mengenai pohon dan bentuk pertumbuhannya bisa tergambarkan dengan jelas.

Benes membayangkan kondisi masa depan bila penelitian tersebut lebih dikembangkan. Menurut dia, pada masa depan nanti ketika seseorang memotret sebuah pohon maka akan muncul geometri 3D di perangkat yang mereka gunakan. Sehingga pengalaman ini bisa disebut sebagai perspektif baru, serta memungkinkan untuk munculnya interaksi yang unik.

Visi penelitian ini selaras dengan misi kehutanan digital yang ditandai dengan era baru integrasi teknologi dan alam. Singkatnya, Benes berpendapat bahwa karya yang dirintisnya ini bisa dijadikan sebagai tonggak penting antara kecerdasan buatan dan pemodelan alami.

Pilihan Editor: Cawapres Cak Imin Dinilai Hanya Membual Jika Ajakan Tobat Ekologis Tak Disertai Konsep Operasional

Berita terkait

Temuan Peneliti MIT Mengklaim AI Telah Mempelajari Cara Menipu Manusia

2 jam lalu

Temuan Peneliti MIT Mengklaim AI Telah Mempelajari Cara Menipu Manusia

Kemampuan sistem AI ini dapat melakukan hal-hal seperti membodohi pemain game online atau melewati captcha.

Baca Selengkapnya

Badai Geomagnetik Picu Gangguan Sinyal di Indonesia dan Dunia, Begini Kata Peneliti BRIN

4 jam lalu

Badai Geomagnetik Picu Gangguan Sinyal di Indonesia dan Dunia, Begini Kata Peneliti BRIN

Ilmuwan NOAA mendeteksi badai geomagnetik terbaru yang terjadi pada 23 Maret 2024 dan dampaknya diperkirakan berlanjut hingga Mei ini.

Baca Selengkapnya

Survei Microsoft dan LinkedIn: Perusahaan Lebih Tertarik pada Karyawan dengan Keterampilan AI

7 jam lalu

Survei Microsoft dan LinkedIn: Perusahaan Lebih Tertarik pada Karyawan dengan Keterampilan AI

Penelitian Microsoft dan LinkedIn membuktikan korporasi kini lebih menginginkan pekerja dengan kemampuan AI. Budaya AI terus berkembang di kantoran.

Baca Selengkapnya

Pohon Jacaranda Berbunga di Islamabad Pakistan

20 jam lalu

Pohon Jacaranda Berbunga di Islamabad Pakistan

Warga Islamabad menikmati waktu luangnya di sekitar deretan pohon-pohon jacaranda yang berbunga

Baca Selengkapnya

Potensi Gempa Sesar Lembang, Peneliti BRIN Sebut Tingkat Ancaman Besar Karena Dangkal

1 hari lalu

Potensi Gempa Sesar Lembang, Peneliti BRIN Sebut Tingkat Ancaman Besar Karena Dangkal

Sampai kedalaman 4,5 meter tanah ditemukan empat kejadian gempa yang berkaitan dengan Sesar Lembang

Baca Selengkapnya

Gelar Kompetisi Drone Tempur Loyal Wingman, Angkatan Udara Amerika Pilih 2 Finalis Ini

1 hari lalu

Gelar Kompetisi Drone Tempur Loyal Wingman, Angkatan Udara Amerika Pilih 2 Finalis Ini

Kompetisi drone tempur ini telah menyisihkan tiga perusahaan teknologi militer dirgantara raksasa--Boeing, Lockheed-Martin, dan Northrup-Grumman.

Baca Selengkapnya

Serba-serbi Wonderland yang akan Tayang 5 Juni 2024

2 hari lalu

Serba-serbi Wonderland yang akan Tayang 5 Juni 2024

Setelah pertama kali diumumkan pada 2020, jadwal tayang film Wonderland garapan sutradara Kim Tae Yon akhirnya rilis

Baca Selengkapnya

Seberapa Bergantung China Terhadap Teknologi Kecerdasan Buatan Amerika Serikat?

2 hari lalu

Seberapa Bergantung China Terhadap Teknologi Kecerdasan Buatan Amerika Serikat?

Langkah Departemen Perdagangan AS ditujukan untuk mengekspor model kecerdasan buatan atau AI berpemilik ataukah sumber tertutup?

Baca Selengkapnya

Samsung Beberkan Rahasia Dapur Pengembangan Galaxy AI, Ternyata Begini Prosesnya

3 hari lalu

Samsung Beberkan Rahasia Dapur Pengembangan Galaxy AI, Ternyata Begini Prosesnya

Debut Samsung Galaxy AI sukses membuat perusahaan teknologi global berlomba-lomba mengembangkan perangkat berbasis kecerdasan buatan

Baca Selengkapnya

Cocok untuk Syuting Video Ekstrem, Segini Harga Gimbal Feiyu Scrop Mini 2 yang Baru Debut di Pasaran

3 hari lalu

Cocok untuk Syuting Video Ekstrem, Segini Harga Gimbal Feiyu Scrop Mini 2 yang Baru Debut di Pasaran

Gimbal Feiyu Scrop Mini 2 diklaim cocok untuk syuting video dengan gerakan ekstre. Perangkat penyeimbang yang dilengkapi pelacakan objek berbasis AI.

Baca Selengkapnya