Bantah Menteri Amran, Walhi Tegaskan Food Estate di Kalteng Picu Bencana

Jumat, 26 Januari 2024 18:42 WIB

Aktivis Greenpeace, LBH Kalimantan Tengah, Save Our Borneo, dan Walhi Kalimantan Tengah meniru Presiden Joko Widodo saat berjalan di kawasan proyek food estate yang sedang dikerjakan Kementerian Pertahanan di Gunung Mas, Kalimantan Tengah. Aksi ini bertepatan dengan pertemuan COP28 di Dubai, Uni Emirat Arab yang juga dihadiri oleh Presiden Joko Widodo. Kredit: Jurnasyanto Sukarno/Greenpeace

TEMPO.CO, Jakarta - Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Kalimantan Tengah membantah klaim Kementerian Pertanian yang menyebutkan proyek food estate di provinsi berjuluk Bumi Tambun Bungai itu berhasil. Kebalikan dari klaim itu, Walhi menilai proyek food estate justru memperparah krisis ekologis serta merusak ekosistem hutan dan gambut di Kalimantan Tengah.

"Menjadi pemicu kebakaran hutan dan bencana polusi asap," kata Direktur Eksekutif Daerah Walhi Kalteng, Bayu Herinata, dalam webinar yang diselenggarakan Eksekutif Nasional Walhi, Jumat, 26 Januari 2024.

Bayu juga menegaskan bahwa food estate Kalimantan Tengah telah merampas ruang hidup dan tani masyarakat. Khusus masyarakat adat, hutan yang sebelumnya jadi sumber penghidupan dan ekonomi dan lahan pertanian pangan lokal, disebutkan Bayu, telah dikonversi jadi lahan singkong. "Menyebabkan bencana ekologi," kata Bayu menambahkan.

Sebelumnya, di tengah pro dan kontra pembangunan food estate buntut debat cawapres kedua pada Ahad, 21 Januari lalu, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengumumkan keberhasilan panen jagung di Gunung Mas, Kalimantan Tengah. Ia menyebutkan food estate tersebut sudah menghasilkan panen jagung sebanyak 6,5 ton per hektare

Menurut Amran, untuk sebuah lahan bukaan baru, lahan di Gunung Mas dipujinya sudah mampu memberikan produksi yang baik. "Kuncinya adalah penggunaan benih yang unggul, irigasi, dan pemupukan yang optimal. Kita lihat hasilnya saat ini,” kata Amran dalam keterangannya, Rabu, 24 Januari 2024.

Advertising
Advertising

Dengan keberhasilan panen jagung itu, Menteri Amran mengklaim bukti bahwa teknologi pertanian yang diterapkan pada food estate telah tepat dan sesuai dengan harapan. Dia menyampaikan itu meski sebelumnya viral di media sosial kritik bahwa penanaman jagung itu dilakukan menggunakan media tanam dalam polybag--bukan di tanah di lahan yang ada.

Di Kalimantan Tengah, Bayu menambahkan, pemerintah membuat dua proyek food estate atau kawasan lumbung pangan. Proyek pertama yakni food estate padi yang mengambil lokasi di Kabupaten Kapuas dan Kabupaten Pulang Pisau. Total lahan yang direncanakan seluas 165 ribu hektare.

"Keseluruhan lahan berada di ekosistem hutan dan gambut yang berada di kabupaten tersebut," katanya.

Selain itu, food estate singkong yang meliputi Kabupaten Gunung Mas, Kabupaten Kapuas, dan Kabupaten Pulang Pisau. Luasnya sekitar 31 ribu hektare untuk perencanaan. "Mayoritas di Gunung Mas, dialokasikan dari kawasan hutan, spesifik di kawasan hutan, beda dengan food estate padi yang sebagian besar lahan gambut," kata dia.

Dalam dua food estate itu, kata Bayu, pemerintah melalui Kementerian Pertanian mengandeng BUMN PT Rajawali Nusantara Indonesia.

Pilihan Editor: Studi 120 Mahasiswa ITB Terhambat Karena Tunggak UKT, Ini Solusi yang Ditawarkan Kampus

Berita terkait

Wagub Kalteng Edy Pratowo Bakal Maju dalam Pilkada 2024

3 hari lalu

Wagub Kalteng Edy Pratowo Bakal Maju dalam Pilkada 2024

Wakil Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) Edy Pratowo menyatakan siap maju dalam Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Auditor BPK Disebut Minta Rp 12 Miliar untuk Menerbitkan WTP Kementerian Pertanian era Syahrul Yasin Limpo

3 hari lalu

Auditor BPK Disebut Minta Rp 12 Miliar untuk Menerbitkan WTP Kementerian Pertanian era Syahrul Yasin Limpo

Permintaan itu agar Kementerian Pertanian mendapat predikat WTP dari BPK karena ada kejanggalan anggaran proyek food estate era Syahrul Yasin Limpo.

Baca Selengkapnya

Panen Jagung di Sumbawa, Presiden Tekankan Pentingnya Jaga Keseimbangan Harga

10 hari lalu

Panen Jagung di Sumbawa, Presiden Tekankan Pentingnya Jaga Keseimbangan Harga

Presiden Joko Widodo, menekankan pentingnya menjaga keseimbangan harga baik ditingkat petani, pedagang maupun peternak

Baca Selengkapnya

Ratusan Ribu Hektare Sawit Ilegal Kalimantan Tengah akan Diputihkan, Dinas Perkebunan Mengaku Tidak Dilibatkan

12 hari lalu

Ratusan Ribu Hektare Sawit Ilegal Kalimantan Tengah akan Diputihkan, Dinas Perkebunan Mengaku Tidak Dilibatkan

Lebih dari separo lahan sawit di Kalimantan Tengah diduga berada dalam kawasan hutan. Pemerintah berencana melakukan pemutihan sawit ilegal.

Baca Selengkapnya

22 Ribu Hektare Lahan Sawit PT SCP Diduga Berada dalam Kawasan Hutan, Kerap Memicu Kebakaran

12 hari lalu

22 Ribu Hektare Lahan Sawit PT SCP Diduga Berada dalam Kawasan Hutan, Kerap Memicu Kebakaran

22 ribu hektare perkebunan sawit PT Suryamas Cipta Perkasa (PT SCP) masuk kawasan hutan hidrologis gambut di Kalimantan Tengah.

Baca Selengkapnya

Walhi: Lahan yang Dikelola dengan Konsep Ekonomi Nusantara Lebih dari 1,3 Juta ha di 28 Provinsi

13 hari lalu

Walhi: Lahan yang Dikelola dengan Konsep Ekonomi Nusantara Lebih dari 1,3 Juta ha di 28 Provinsi

Walhi menggagas konsep Ekonomi Nusantara untuk membantu masyarakat lokal dalam tata kelola lahan.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: YLKI Minta Pinjol Ilegal Diberantas, Menteri Budi Arie Sebut Judi Online Hantu

14 hari lalu

Terpopuler: YLKI Minta Pinjol Ilegal Diberantas, Menteri Budi Arie Sebut Judi Online Hantu

Berita terpopuler Tempo: YLKI menuntut pemberantasan Pinjol ilegal, Menkominfo Budi Arie sebut judi online seperti hantu.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: YLKI Minta Akar Pinjol Ilegal Diberantas, Menteri Budi Arie Sebut Judi Online Hantu

14 hari lalu

Terpopuler: YLKI Minta Akar Pinjol Ilegal Diberantas, Menteri Budi Arie Sebut Judi Online Hantu

Berita terpopuler Tempo: YLKI menuntut pemberantasan Pinjol ilegal, Menkominfo Budi Arie sebut judi online seperti hantu.

Baca Selengkapnya

WALHI Tuntut Jepang Hentikan Pendanaan Proyek LNG, Termasuk di Indonesia

15 hari lalu

WALHI Tuntut Jepang Hentikan Pendanaan Proyek LNG, Termasuk di Indonesia

Walhi menuntut Jepang untuk menghentikan pendanaan publik negara tersebut untuk proyek gas dan LNG (Liquefied Natural Gas). Pasalnya, Walhi menilai proyek itu berdampak buruk pada lingkungan dan melanggar hak asasi manusia.

Baca Selengkapnya

Tanggapan Walhi Jatim Terhadap Banjir di Kota Surabaya Sepanjang 2024

16 hari lalu

Tanggapan Walhi Jatim Terhadap Banjir di Kota Surabaya Sepanjang 2024

Pada 2024, Kota Surabaya menjadi salah satu wilayah di Jawa Timur yang merasakan langsung dampak banjir. Walhi Jatim beri tanggapan.

Baca Selengkapnya