Microsoft Rilis Antivirus Gratis

Reporter

Editor

Jumat, 19 Juni 2009 13:05 WIB

TEMPO Interaktif, Seattle: Microsoft ikut meramaikan pasar software keamanan komputer (biasa kita sebut antivirus) gratisan. Perusahaan itu merilis Microsoft Security Essentials untuk menggantikan Windows Live OneCare pada pekan ini. Software terakhir adalah piranti keamanan dan utilitas yang dibanderol US$ 49,95 per tahun.

Live OneCare akan berhenti dijual di pasar ritel mulai akhir Juni ini. Menurut Microsoft, mereka akan menghadirkan produk yang lebih fokus ke masalah keamanan untuk melayani konsumen secara lebih baik. Security Essentials adalah jawabannya.

Microsoft Security Essentials bekerja dengan sistem operasi Windows XP, Vista, dan Windows 7. Software ini didesain ringan dan tak membutuhkan banyak ruang di memori penyimpanan komputer. Alhasil, ia bisa dipakai di komputer berspesifikasi rendah, seperti netbook itu.

Namun jangan sepelekan kemampuannya, setidaknya begitulah klaim dari Microsoft. Security Essentials akan mampu menangani berbagai virus, spyware, rootkit, dan Trojan.

Amy Barzdukas, Direktur Senior Produk Managemen bagi Divisi Online Services and Windows di Microsoft, mengatakan bahwa konsumen membutuhkan proteksi yang menyeluruh dan terus menerus terhadap ancaman. “Dan kami akan mampu meraih lebih banyak pelanggan, khususnya di pasar berkembang,” katanya.

Software gratisan juga ditawarkan oleh Panda Security dengan produk Panda Cloud Antivirus pada April lalu. AVG Technologies dan Symantec juga memiliki solusi gratisan yang sama.

J.R. Smith, CEO dari AVG, mengatakan tawaran dari Microsoft itu bagus bagi konsumen dan pasar karena akan meningkatkan perhatian bahwa produk keamanan itu sangat diperlukan. Dia yakin, AVG, Kaspersky, dan Symantec akan mencoba melahirkan produk yang lebih ekstensif dari tawaran Microsoft.

Microsoft Security Essentials didesain dan diciptakan untuk menemukan dan membunuh program jahat dan berbahaya yang bisa mencuri password atau mengubah komputer sebagai distributor spam.

Software ini akan mengunduh koleksi program jahat terbaru saban hari. Ia akan tampak seperti diam, kecuali saat ia mendeteksi adanya ancaman dari software berbahaya.

Theresa Burch, Direktur Tim Security Software, mengatakan program itu akan berupaya mengenali program jahat meski tak ada dalam daftar. Saat ini mencurigai sebuah ancaman, ia akan memeriksa server Microsoft sebelum mengizinkan program itu dijalankan.

Microsoft juga mendesain database tentang sumber software yang bisa dipercaya. Jadi, Security Essentials tidak akan memblokir toolbar dari browser Google Inc misalnya.

Security Essentials akan bersaing dengan program berlangganan seperti McAfee dan Symantec dan serta beberapa paket gratisan lainnya. Tapi Burch mengatakan Microsoft tidak akan merebut konsumen perusahaan-perusahaan itu. Sasarannya, kata Burch, adalah pengguna komputer yang belum memiliki software antivirus.

DEDDY SINAGA | AP | INFORMATIONWEEK

Berita terkait

Michael Lin, Mundur dari Netflix karena Bosan Meski Bergaji Rp 500 Juta Sebulan

17 Juni 2022

Michael Lin, Mundur dari Netflix karena Bosan Meski Bergaji Rp 500 Juta Sebulan

Michael Lin, mantan senior software engineer di Netflix, resign dari pekerjaannya karena bosan. Bergaji Rp 500 juta sebulan.

Baca Selengkapnya

Soal Antivirus dan IT DKI, Kadis Dukcapil Mau Blak-blakan di DPRD

7 Oktober 2019

Soal Antivirus dan IT DKI, Kadis Dukcapil Mau Blak-blakan di DPRD

Kepala Dinas Dukcapil DKI Jakarta Dhany Sukma tak banyak mengomentari gaduh tingginya anggaran pembelian antivirus dan software IT.

Baca Selengkapnya

Gaduh Anggaran Antivirus, IT Disdukcapil DKI, FITRA: Pemborosan

7 Oktober 2019

Gaduh Anggaran Antivirus, IT Disdukcapil DKI, FITRA: Pemborosan

Peneliti FITRA, Gunardi Ridwan, menilai anggaran Rp 12 miliar untuk pembelian lisensi, antivirus, dan server di DKI sebagai bentuk pemborosan.

Baca Selengkapnya

Januari 2018, E-Book dan Software Online Kena Bea masuk

11 Desember 2017

Januari 2018, E-Book dan Software Online Kena Bea masuk

Begitu masa moratorium WTO habis, pemerintah mengenakan bea masuk untuk intangible goods seperti e-Book dan Software yang diimpor secara online.

Baca Selengkapnya

Tawarkan Aplikasi Keamanan, CEO BlackBerry Temui Menkominfo

9 Agustus 2017

Tawarkan Aplikasi Keamanan, CEO BlackBerry Temui Menkominfo

Blackberry menjual software keamanan yang dipakai di beberapa negara.

Baca Selengkapnya

LinkedIn Lite Kini Hadir di Indonesia

5 Agustus 2017

LinkedIn Lite Kini Hadir di Indonesia

LinkedIn Lite mempermudah pengguna untuk terhubung ke berbagai peluang ekonomi dan karier dengan bandwidth internet yang rendah.

Baca Selengkapnya

Berita Teknologi: Xiaomi Resmi Luncurkan MIUI 9

26 Juli 2017

Berita Teknologi: Xiaomi Resmi Luncurkan MIUI 9

Laman berita teknologi GSM Arena mengabarkan Xiaomi resmi
meluncurkan tampilan user-interface terbaru, MIUI 9, di Beijing,
Cina.

Baca Selengkapnya

Adobe Akan Menghentikan Distribusi Flash pada 2020

26 Juli 2017

Adobe Akan Menghentikan Distribusi Flash pada 2020

Adobe mendorong pembuat konten untuk memindahkan konten flash ke
format HTML5, WebGL, dan WebAssembly.

Baca Selengkapnya

Aplikasi Mobile MySleekr Bantu Ciptakan Kenyamanan Karyawan

25 Juli 2017

Aplikasi Mobile MySleekr Bantu Ciptakan Kenyamanan Karyawan

Aplikasi MySleekr dapat digunakan untuk mengajukan cuti, klaim, reimbursement, mengakses slip gaji digital, hingga data kontak rekan kerja.

Baca Selengkapnya

Microsoft Paint Segera Berakhir dengan Pembaruan Windows 10

25 Juli 2017

Microsoft Paint Segera Berakhir dengan Pembaruan Windows 10

Paint secara resmi diklasifikasikan oleh Microsoft sebagai fitur usang dan bakal dihapus dalam pembaruan mendatang.

Baca Selengkapnya