Cerita Masyarakat Menjaga Hutan Mangrove di Pesisir Utara Jakarta

Jumat, 2 Februari 2024 21:31 WIB

Pengunjung menaiki perahu saat menyusuri Hutan Mangrove di Taman Wisata Alam Mangrove Angke Kapuk, Jakarta, Sabtu 24 September 2022. Pemprov DKI Jakarta mencatat hingga Juni 2022 realisasi penanaman mangrove mencapai 38 ribu atau 54,28 persen dari target 70 ribu pohon mangrove. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar

TEMPO.CO, Jakarta - Rahmat Zainal mengenang sekitar 15 tahun lalu wilayahnya di pesisir utara Jakarta dipenuhi oleh sampah. Sekretaris Ecomarine Tourism Mangrove (KOMMA) itu pun tergerak bersama kawan-kawannya untuk kembali menghijaukan kawasan tempa tinggalnya di Kelurahan Pluit, Kecamatan Penjaringan.

"Sekitar 2009 itu pertama kami memulai membentuk komunitas Mangrove Muara Angke," kata Rahmat dalam diskusi dengan tema “Lahan Basah Indonesia untuk Kesejahteraan Masyarakat” di Gedung Manggala Wanabakti, Jumat, 2 Februari 2024.

Tahun 2010, Rahmat bersama-sama kawan-kawannya pun tergerak untuk melakukan penanaman mangrove pertama. Ia mencari bibit secara swadaya di hutan mangrove yang ada di Pantai Indah Kapuk. "Dari 100 pohon yang kami tanam, hanya 30 yang bertahan hidup sampai sekarang, penyebab gagalnya yang lain karena cuaca panas dan air pasang," ungkap dia.

Tinggi abrasi di Muara Angke, menurut Rahmat, menyebabkan air pasang bisa menggenangi rumah warga. Namun, setelah mangrove mula banyak yang tumbuh, problem itu sudah mulai berangsur teratasi. "Walaupun belum maksimal, tapi kondisi sekarang sudah mulai tumbuh mangrove dan hijau kembali," kata Rahmat.

Salah satu permasalahan yang belum teratasi, kata Rahmat, yakni timbunan sampah. Menurut dia, sampah yang berada di lokasinya mencapai ketebalan dua meter. "Dulu Pak Anies pas gubernur di tahun 2017 sempat menggali, tapi sampai sekarang belum juga bisa teratasi."

Advertising
Advertising

Meski belum bisa berbuat maksimal, Rahmat masih yakin inisiasinya dan kawan-kawan bisa memberi dampak kepada warga sekitar. Salah satunya dengan memanfaatkan lahan mangrove untuk meningkat kesejahteraan warga. "Kami sudah pernah mencoba membuat tambak, tapi limbahnya yang jadi tantangan," kata dia.

Tambak ikan yang coba diinisiasi Rahmat dengan menggunakan konsep Silvofishery. Ia memanfaatkan hutan mangrove sebagai lokasi budidaya ikan nila dan bandeng. Usaha itu diinisiasi tahun 2017, tapi tidak berlanjut karena pencemaran yang terjadi. "Kami sudah pernah 2-3 kali panen, tapi karena adanya limbah oli dari perahu yang lalu-lalang di pesisir jadi ikut berdampak kepada hasil panen," katanya.

Rahmat dan kawan tidak menyerah. Ia mencoba pemanfaatan lain dengan mengolah buah mangrove sebagai dodol dan sirup. Komunitasnya pun mengajak warga sekitar untuk belajar mengolah mangrove sebagai bahan baku batik. "Lumayan karena warga sudah bisa buat pola batik dasar, kami belum berani membesar pemanfaatan karen masih terkendala bahan baku."

Langkah memanfaatkan mangrove sebagai sumber ekonomi dan menjaga alam juga dilakukan di Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat. Amin Abdullah lebih memilih aktivitas kesehariannya sebagai petambak udang tradisional di Kecamatan Jerowaru. Ia memanfaatkan lahan seluas 4 hektare dengan membagi menjadi 40 persen tetap sebagai mangrove.

"Mangrove itu nanti bakal menjadi sumber pakan bagi ikan nila, udang, dan kepiting," ujarnya melalui sambungan telepon dengan Tempo, Selasa, 30 Januari 2024.

Ia membagi tambaknya menjadi empat petak. Setiap petak bakal berisi udang dengan ikan nila, udang dengan ikan bandeng, petak lainnya bakal diisi dengan kepiting. "Hasil lumayan buat biaya sekolah anak-anak," ujarnya.

Langkah Rahmat dan Amin ini menjadi salah satu contoh menyelamat hutan mangrove di Indoneaia. Merujuk lada MapBiomas, platform analisis transisi tutupan dan fungsi lahan berbasis citra satelit yang dikembangkan Auriga, dalam 22 tahun terakhir hutan mangrove seluas 87,88 ribu hektare - hampir setara 1,5 kali luas wilayah DKI Jakarta - bersalin rupa menjadi tambak.

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

PNM Peduli Serahkan Sumur Bor untuk Warga Indramayu

1 hari lalu

PNM Peduli Serahkan Sumur Bor untuk Warga Indramayu

PT Permodalan Nasional Madani (PNM) melalui aksi PNM Peduli kembali menggelar kegiatan sebagai bentuk tanggung jawan sosial dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

BMKG: Waspada Gelombang Tinggi 2,5 Meter di Selat Sunda Hingga Selat Bali

4 hari lalu

BMKG: Waspada Gelombang Tinggi 2,5 Meter di Selat Sunda Hingga Selat Bali

Masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada

Baca Selengkapnya

Kemenhub: Jakarta Masuk Daftar 50 Kota Maritim Terkemuka di Dunia

4 hari lalu

Kemenhub: Jakarta Masuk Daftar 50 Kota Maritim Terkemuka di Dunia

Jakarta masuk dalam daftar 50 kota maritim terkemuka di dunia, peringkat satu sebagai kota dengan kantor pusat perusahaan pelayaran terbanyak di dunia

Baca Selengkapnya

BMKG Perkirakan Sebagian Jakarta Hujan Siang Nanti, Suhu Udara Bisa Tembus 31 Derajat Celcius

5 hari lalu

BMKG Perkirakan Sebagian Jakarta Hujan Siang Nanti, Suhu Udara Bisa Tembus 31 Derajat Celcius

BMKG memperkirakan Jakarta berawan hari ini, Selasa, 14 Mei 2024, dengan sedikit potensi hujan pada siang nanti.

Baca Selengkapnya

Hutan Mangrove Lebih Efektif Menyerap Emisi Karbon, Ini Penjelasannya

6 hari lalu

Hutan Mangrove Lebih Efektif Menyerap Emisi Karbon, Ini Penjelasannya

Hutan mangrove memiliki segudang manfaat terutama efektif menyerap emisi karbon. Begini penjelasannya .

Baca Selengkapnya

BMKG Prakirakan Jakarta Cerah Hingga Siang, Beberapa Area Bahkan Minim Awan

6 hari lalu

BMKG Prakirakan Jakarta Cerah Hingga Siang, Beberapa Area Bahkan Minim Awan

BMKG memperkirakan Jakarta cerah sepanjang hari ini, Senin, 13 Mei 2024. Tak ada potensi hujan hingga esok dinihari.

Baca Selengkapnya

Tidak Sehat, Kualitas Udara Jakarta Terburuk Kedua di Dunia pada Minggu Pagi

7 hari lalu

Tidak Sehat, Kualitas Udara Jakarta Terburuk Kedua di Dunia pada Minggu Pagi

Jakarta hanya satu level di bawah Delhi (India).

Baca Selengkapnya

BMKG Prakirakan Jakarta Selatan dan Jakarta Timur Hujan Ringan

8 hari lalu

BMKG Prakirakan Jakarta Selatan dan Jakarta Timur Hujan Ringan

BMKG memprakirakan cuaca di Jakarta Selatan dan Jakarta Timur akan hujan ringan siang ini.

Baca Selengkapnya

Joging Weekend Tak akan Terganggu, BMKG Perkirakan Mayoritas Area Jakarta Bebas Hujan Hari Ini

8 hari lalu

Joging Weekend Tak akan Terganggu, BMKG Perkirakan Mayoritas Area Jakarta Bebas Hujan Hari Ini

BMKG perkirakan cuaca Jakarta cenderung cerah berawan sepanjang hari ini, Sabtu, 11 Mei 2024. Hanya ada sedikit potensi hujan ringan siang nanti.

Baca Selengkapnya

Jakarta dan Makassar Catat Pemesanan Tertinggi di Hotel OYO pada Lebaran 2024

9 hari lalu

Jakarta dan Makassar Catat Pemesanan Tertinggi di Hotel OYO pada Lebaran 2024

Platform akomodasi OYO mencatat Jakarta dan Makassar adalah dua kota tertinggi pemesanan akomodasi selama Lebaran 2024

Baca Selengkapnya