Kampus Kritik Jokowi, UPI Bandung Bikin Petisi Bumi Siliwangi

Senin, 5 Februari 2024 12:28 WIB

Mahasiswa, dosen, dan Guru Besar di Universitas Pendidik Indonesia (UPI), Bandung, Jawa Barat, menyampaikan Petisi Bumi Siliwangi, Senin 5 Februari 2024. (ANWAR SISWADI)

TEMPO.CO, Bandung - Ratusan mahasiswa, dosen, dan guru besar di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) berkumpul untuk menyampaikan Petisi Bumi Siliwangi, Senin pagi, 5 Februari 2024. Seperti yang juga terjadi di sebagian kampus lain di Tanah Air, mereka menyuarakan keprihatinan atas kondisi kebangsaan dan sikap Presiden Joko Widodo atau Jokowi saat ini.

"Kami sivitas akademika UPI mendesak Presiden Republik Indonesia agar mencabut pernyataan yang menunjukkan keberpihakan dan keterlibatannya dalam kampanye politik pada Pemilu 2024," kata dosen Cecep Darmawan yang memulai isi petisi.

Poin berikutnya disampaikan secara bergantian oleh guru besar, dosen, dan mahasiswa. Mereka berkumpul di depan eks bangunan bersejarah Villa Isola yang digunakan sebagai Gedung Rektorat UPI.

Sivitas akademika UPI juga meminta Presiden Jokowi agar bersikap dan bertindak sebagai negarawan yang menjunjung tinggi nilai, moral, dan etika kebangsaan berdasarkan Pancasila. Jokowi juga diminta mengingat kembali sumpah dan janjinya sebagai Presiden sebagaimana amanat UUD 1945.

Seluruh lembaga negara dan para pejabat publik ikut diminta berkomitmen untuk menegakkan etika kehidupan berbangsa sesuai Ketetapan MPR. Pejabat publik juga Presiden RI didesak untuk tidak menyalahgunakan kekuasaan dan fasilitas serta sumber daya negara untuk kepentingan politik praktis saat kampanye pemilu.

Advertising
Advertising

Mereka pun mengajak masyarakat untuk mengawasi Pemilu 2024 secara berkeadilan dan berintegritas sebagai wujud pendidikan politik kebangsaan. Sivitas akademika UPI menyatakan, rentetan tindakan pengabaian etika, moral, dan nilai-nilai Pancasila serta pelanggaran norma konstitusi telah ditampilkan pejabat publik tanpa rasa malu.

Anggota Majelis Wali Amanat UPI As'ad Syamsul Arifin mengatakan, petisi bukan gerakan politik melainkan gerakan moral. Selain itu juga bagian dari kebebasan mimbar akademika. "Yang terjadi sekarang adalah pelanggaran nepotisme, yang kedua adalah keberpihakan," katanya saat orasi.

Tindakan cawe-cawe dalam Pemilu, penyalahgunaan kekuasaan, penggunaan fasilitas negara, dan politisasi bantuan sosial atau bansos untuk kepentingan elektoral serta pelanggaran netralitas oleh para pejabat publik, dinilai menjadi degradasi nilai, moral, dan etika kebangsaan.

Sivitas Akademika UPI menyayangkan sikap Presiden Jokowi yang menyatakan berpihak dan terlibat dalam kampanye politik Pemilu 2024. Jika dibiarkan, kondisi ini berpotensi memberikan ekses buruk terhadap penyelenggaraan pemilu, meningkatkan ketidak percayaan masyarakat.

Pilihan Editor: BMKG Jelaskan Sebab Gempa Magnitudo Kecil yang Guncang Kuat Cianjur

Berita terkait

Kata Gerindra soal Jokowi Bisa Jadi Penasihat Prabowo via Dewan Pertimbangan Agung

7 jam lalu

Kata Gerindra soal Jokowi Bisa Jadi Penasihat Prabowo via Dewan Pertimbangan Agung

Wacana Jokowi menjadi penasihat Prabowo sudah beberapa kali mencuat. DPA bisa jadi bentuk formal presidential club yang ingin diinisiasi Prabowo.

Baca Selengkapnya

Pendapat Pakar Soal Peluang Artis Jadi Menteri di Kabinet Prabowo

8 jam lalu

Pendapat Pakar Soal Peluang Artis Jadi Menteri di Kabinet Prabowo

Pakar memperkirakan Prabowo akan berhati-hati dalam memilih menteri agar tidak ada kesalahan saat bertugas nanti.

Baca Selengkapnya

Bertolak ke Sultra, Jokowi Bakal Resmikan Jalan hingga Bendungan

9 jam lalu

Bertolak ke Sultra, Jokowi Bakal Resmikan Jalan hingga Bendungan

Jokowi dan rombongan direncanakan mendarat di Pangkalan TNI Haluoleo, Kabupaten Konawe Selatan pada Ahad sore.

Baca Selengkapnya

Kala Jokowi Getol Gowes Sepeda di CFD Jakarta

11 jam lalu

Kala Jokowi Getol Gowes Sepeda di CFD Jakarta

Di Bundaran HI, Jokowi berhenti sejenak untuk beristirahat dan berinteraksi dengan masyarakat lainnya

Baca Selengkapnya

Ketahui Hak Prerogatif Presiden, Kapan dan untuk Kepentingan Apa Bisa Digunakan?

15 jam lalu

Ketahui Hak Prerogatif Presiden, Kapan dan untuk Kepentingan Apa Bisa Digunakan?

Presiden Jokowi sebut pemilihan menteri merupakan hak prerogatif Prabowo sebagai presiden terpilih. Apakah pengertiannya?

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Jokowi Dinilai Lemah terhadap Freeport, Keluarga Prabowo Bangun Pabrik Timah

16 jam lalu

Terpopuler: Jokowi Dinilai Lemah terhadap Freeport, Keluarga Prabowo Bangun Pabrik Timah

Terpopuler: Pemerintah Jokowi dinilai lemah terhadap Freeport, keluarga Prabowo Subianto bangun pabrik timah di Batam.

Baca Selengkapnya

Pengukuhan Edi Suharyadi sebagai Guru Besar FMIPA UGM, Paparkan Hipertermia Magnetik untuk Penyakit Kanker

1 hari lalu

Pengukuhan Edi Suharyadi sebagai Guru Besar FMIPA UGM, Paparkan Hipertermia Magnetik untuk Penyakit Kanker

UGM mengukuhkan Edi Suharyadi sebagai guru besar aktif FMIPA UGM ke-42.Ini profil dan pidato pengukuhannya soal perkembangan riset bidang nanomaterial

Baca Selengkapnya

5 Hal Menjelang Pansel KPK Diumumkan, Ujian Jokowi hingga Seleksi Anggota Panitia

1 hari lalu

5 Hal Menjelang Pansel KPK Diumumkan, Ujian Jokowi hingga Seleksi Anggota Panitia

Jokowi mulai menyusun panitia seleksi atau pansel KPK untuk menyaring pimpinan periode berikutnya

Baca Selengkapnya

Pengamat Energi UGM Kritik Perpanjangan Izin Ekspor Konsentrat Tembaga Freeport

1 hari lalu

Pengamat Energi UGM Kritik Perpanjangan Izin Ekspor Konsentrat Tembaga Freeport

Pengamat energi UGM sebut pemerintah tegas terhadap larangan ekspor mineral mentah lain tapi lembek terhadap Freeport.

Baca Selengkapnya

Prabowo Sebut Jokowi Arahkan Menterinya Beri Data ke Dirinya, Pakar Bilang Begini

1 hari lalu

Prabowo Sebut Jokowi Arahkan Menterinya Beri Data ke Dirinya, Pakar Bilang Begini

Prabowo menyebut Jokowi telah memberikan arahan kepada semua menterinya untuk memberikan data ke dirinya. Apa kata pakar?

Baca Selengkapnya