Usul Penambahan Fakultas Kedokteran oleh Prabowo Dinilai Tidak Tepat, Dekan FKUI Sebut Ada Masalah Distribusi

Senin, 5 Februari 2024 16:18 WIB

Gedung Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dan IMERI-FKUI. Kredit: FKUI

TEMPO.CO, Jakarta - Dalam Debat Capres 2024 kelima calon presiden Prabowo Subianto menyinggung soal kekurangan dokter di Indonesia dan mengusulkan solusi penambahan fakultas kedokteran di Indonesia.

Menteri Pertahanan ini menyebut bakal membangun 300 fakultas kedokteran, dari jumlah sekarang yang hanya 92. Lalu ia juga menjanjikan bakal membangun rumah sakit yang modern. "Kita akan membangun rumah sakit modern di setiap kabupaten dan kota, dan puskesmas modern di setiap desa di seluruh Indonesia," kata Prabowo.

Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Ari Fahrial Syam menilai usulan penambahan fakultas kedokteran itu tidak tepat. Dia juga menyatakan jumlah fakultas kedokteran yang disampaikan oleh Prabowo keliru.

Menurut Ari, di Indonesia saat ini sudah berdiri lebih dari 100 Fakultas Kedokteran. "Perlu saya sampaikan, sebenarnya memang ada informasi yang kurang tepat oleh salah satu paslon (pasangan calon) kemarin, bahwa jumlah fakultas kedokteran yang ada saat ini 92. Pada kenyataannya sekarang ini lebih dari 100 ya," kata Ari saat dihubungi Tempo, Senin, 5 Februari 2024.

Sementara terkait usulan penambahan fakultas kedokteran untuk menambah jumlah dokter di Indonesia, Ari mengakui bahwa di Indonesia saat ini mengalami penurunan jumlah dokter. Namun, menurutnya, poin utamanya bukanlah di perkara jumlah. Ari menilai ada masalah di distribusinya, yang tidak mendukung untuk tersalurkannya para dokter yang ada ke daerah-daerah terpecil di Indonesia.

Advertising
Advertising

Salah satu upaya untuk bisa mencapai distribusi yang maksimal ini, kata Ari, dengan pemberian insentif yang layak, supaya para dokter bisa secara aman dan mau untuk pergi mengabdi ke daerah-daerah terpencil. Selain itu, Ari juga menilai perlu pembinaan lebih lanjut dari fakultas kedokteran yang sudah berdiri, dibanding membangun yang baru dari tahap awal.

"Justru yang terpenting sekarang adalah membina fakultas kedokteran yang ada, memperkuatnya dan mempersiapkan dosen-dosennya," ujar Ari. Lebih lanjut, menurut Ari langkah awal yang bisa dilakukan dengan penyaluran insentif yang layak, supaya para dosen bisa mengajar ke daerah-daerah terpencil di Indonesia, seperti Indonesia Timur.

Ari meminta kepada para paslon yang akan terpilih menjadi presiden kelak, untuk mengkaji kembali soal penambahan fakultas kedokteran ini. Menurut dia kalau urusan di hilirnya tidak diurus dengan baik, semisal distribusinya, maka jumlah dosen ataupun dokter yang banyak nantinya hanya akan berkumpul di kota-kota besar.

Selanjutnya, menurut Ari juga perlu ditingkatkan mutu pendidikannya, jangan sampai Indonesia memiliki banyak dokter dan dosen, tapi sumber daya manusia dan kualitasnya kurang atau tidak sesuai dengan yang diharapkan.

Dokter sekaligus epidemiolog Dicky Budiman juga menilai usul Prabowo untuk menambah fakultas kedokteran sebagai sesuatu yang keliru dan bukan solusi mengatasi persoalan kesehatan di Indonesia.

"Menambah jumlah dokter dan fakultas kedokteran saja, kalau insentifnya tidak memadai dan lapangan kerja tak ditambah, ini percuma juga. Kemudian kesejahteraannya kurang, ini yang kemudian (membuat) anak muda menjadi tidak termotivasi," kata Dicky Budiman, Minggu malam.

Sementara itu, Plt. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Nizam menyampaikan bahwa data final untuk Fakultas Kedokteran di Indonesia saat ini sudah berdiri sekitar 115. Sedangkan beberapa lainnya juga sedang menyusul dan proses penyiapan berkas administrasi pendirian.

"Setelah moratorium FK dibuka, banyak sekali pengajuan FK baru. Sampai saat sudah ada tambahan 23 FK baru, jadi totalnya sudah ada 115 FK," kata Nizam saat dikonfirmasi Tempo. Bahkan menurut dia, fakultas kedokteran baru yang berdiri ini, telah menerima mahasiswa baru sejak 2023 lalu.

Berita terkait

Gerindra Usung Empat Nama untuk Pilkada Jakarta 2024, Siapa Saja?

5 jam lalu

Gerindra Usung Empat Nama untuk Pilkada Jakarta 2024, Siapa Saja?

Prabowo telah mengantongi sejumlah nama yang akan maju dari Gerindra di Pilkada 2024 hasil kompromi dengan partai-partai koalisi.

Baca Selengkapnya

Wakil Ketua TKN Sebut Ada Orang yang Klaim Kerja Relawan Prabowo-Gibran untuk Minta Jabatan

6 jam lalu

Wakil Ketua TKN Sebut Ada Orang yang Klaim Kerja Relawan Prabowo-Gibran untuk Minta Jabatan

Ketua Umum Solidaritas Merah Putih (Solmet) Silfester Matutina mengungkapkan bahwa ada pihak yang berusaha mengklaim kerja-kerja relawan dalam pemenangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di Pilpres 2024. Menurut Silfester, klaim-klaim itu dilakukan untuk meminta jabatan di kabinet Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Prabowo Sesumbar Hanya Butuh 4 Tahun untuk Sejahterakan Indonesia, 5 Tahun Swasembada Pangan

7 jam lalu

Prabowo Sesumbar Hanya Butuh 4 Tahun untuk Sejahterakan Indonesia, 5 Tahun Swasembada Pangan

Prabowo menyatakan bakal memberi makan untuk semua anak-anak Indonesia dari daerah mana pun.

Baca Selengkapnya

Zulhas Ajak Calon Kepala Daerah Usungan PAN Tiru Sikap Jokowi-Prabowo

7 jam lalu

Zulhas Ajak Calon Kepala Daerah Usungan PAN Tiru Sikap Jokowi-Prabowo

Zulhas berpesan kepada calon kepala daerah usungan PAN untuk meniru hubungan politik Presiden Jokowi dan Prabowo.

Baca Selengkapnya

Zulhas Soal PAN Disebut Cuma Bisa Joget: Yang Menang Capres Bisa Joget

8 jam lalu

Zulhas Soal PAN Disebut Cuma Bisa Joget: Yang Menang Capres Bisa Joget

Ketum PAN Zulkifli Hasan menyindir sebutan partainya yang sering disebut hanya bisa berjoget.

Baca Selengkapnya

Terkini: Keluarga Prabowo Subianto Bangun Pabrik Timah di Batam, Republika Berhentikan 60 Karyawan

8 jam lalu

Terkini: Keluarga Prabowo Subianto Bangun Pabrik Timah di Batam, Republika Berhentikan 60 Karyawan

Adik kandung presiden terpilih Prabowo Subianto, Hashim Djojohadikusumo, meresmikan perusahaan produksi solder dari timah di Kota Batam.

Baca Selengkapnya

Soal Peluang Jadi Menteri ESDM di Kabinet Prabowo, Eddy Soeparno Ikut Arahan Zulhas

8 jam lalu

Soal Peluang Jadi Menteri ESDM di Kabinet Prabowo, Eddy Soeparno Ikut Arahan Zulhas

Sekretaris Jenderal PAN Eddy Soeparno akan mengikuti arahan ketua umumnya Zulkifli Hasan untuk peluang menjadi menteri di kabinet Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya

Cerita Zulhas Soal Hubungan Jokowi-Prabowo yang Semakin Dekat

8 jam lalu

Cerita Zulhas Soal Hubungan Jokowi-Prabowo yang Semakin Dekat

Zulhas menyebut hubungan Jokowi dan Prabowo kini makin dekat dan harmonis.

Baca Selengkapnya

Prabowo Ingatkan Pihak yang Ogah Kerja Sama Jangan Ganggu, Ganjar: Yang Bekerjasama Saja Bisa Ganggu

8 jam lalu

Prabowo Ingatkan Pihak yang Ogah Kerja Sama Jangan Ganggu, Ganjar: Yang Bekerjasama Saja Bisa Ganggu

Mantan capres nomor urut 03 Ganjar Pranowo menanggapi pernyataan presiden terpilih Prabowo Subianto agar pihak yang tak ingin bekerjasama tidak menggangu.

Baca Selengkapnya

Kata Zulhas Soal Pernyataan Prabowo Minta Oposisi Jangan Ganggu: Dia Pejuang Sejati

9 jam lalu

Kata Zulhas Soal Pernyataan Prabowo Minta Oposisi Jangan Ganggu: Dia Pejuang Sejati

Ketum PAN Zulkifli Hasan menanggapi pernyataan Prabowo agar pihak oposisi tak mengganggu pemerintahan nantinya.

Baca Selengkapnya