Profil Koesnadi Hardjasoemantri, Rektor UGM Saat Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo Berkuliah

Kamis, 8 Februari 2024 10:20 WIB

Rektor UGM Koesnadi Hardjosoemantri. Foto : UGM

TEMPO.CO, Jakarta - Calon presiden nomor urut 1 dan 3, Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo merupakan alumni Universitas Gadjah Mada (UGM). Dalam masa studi, mereka berada di bawah pimpinan rektor yang sama, yaitu Prof Koesnadi Hardjasoemantri.

Koesnadi disebut-sebut memiliki peran penting dalam membebaskan mahasiswanya berpendapat. Ia pun dikenal sebagai penggagas Kuliah Kerja Nyata (KKN). Almarhum dikukuhkan sebagai Guru Besar dalam hukum Lingkungan pada Fakultas Hukum UGM pada tanggal 15 April 1985. Berikut profilnya.

Koesnadi Hardjasoemantri merupakan guru besar hukum di Indonesia. Ia merupakan rektor UGM ke-8. Koesnadi kelahiran 9 Desember 1926 di Manonjaya, Tasikmalaya. Dikutip dari sukasejarah.org, Ia dilahirkan sebagai anak pertama dari lima bersaudara dari pasangan R. Gaos Hardjasoemantri, seorang pegawai tinggi di Departemen Sosial, dengan R.H.E. Basriah.

Koesnadi memulai pendidikannya di HIS di Bandoeng. Setelah menyelesaikan pendidikan SMA-nya, ia melanjutkan ke Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada (UGM), dan lulus dengan gelar sarjana hukum pada 1964. Ia memperoleh kesempatan untuk memperdalam ilmunya, dan lulus dengan gelar Master Hukum (ML) (1969) dari Universitas Purdue di Indiana, Amerika Serikat.

Pada 1969 sampai 1974, Koesnadi menjabat sebagai Kepala Direktorar Pendidikan Tinggi dan Kebudayaan. Setelah itu, ia menjabat Atase Pendidikan dan Kebudayaan di Kedutaan Besar RI di Den Haag, Belanda sampai 1980. Ia menyambi kuliah Doktor ilmu hukum di Fakultas Hukum Universitas Leiden, Belanda (1981).

Advertising
Advertising

Setelah pulang ke Indonesia, Koesnadi berkontribusi dalam mencetuskan dan mendorong diterbitkannya Undang-undang Nomor 4 Tahun 1982 tentang Pokok-pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup. Ia juga giat menjadi aktivis lingkungan hidup dan sempat menjadi Sekretaris Menteri Negara PPLH/KLH periode 1980-1986.

Pada 1986, Koesnadi diangkat menjadi rektor UGM. Dilansir dari identitasunhas.com, saat menjadi rektor, Koesnadi memperkenalkan kelompok “Forum Wartawan Kampus UGM” (Fortagma) yang dilengkapi dengan tanda pengenal mirip kartu pers untuk pertama kalinya. Dengan sistem tersebut, seluruh dosen dan lembaga UGM terbuka bagi pers.

Sebagai Rektor UGM, Koesnadi dikenal dengan kedekatanya kepada mahasiswa. Ketika banyak pimpinan perguruan tinggi mengalami desakan dari pemerintah orde baru untuk menekan mahasiswa, Koesnadi malah terkesan banyak memberi angin bagi semangat demokrasi di kampus UGM.

Pada1988, Koesnadi yang juga merupakan mantan Kepala Staf I Tentara Pelajar Batalyon 500 Banjarnegara dan pencetus Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Indonesia, bersama dengan lima ketua senat fakultas mengantar mahasiswa untuk menyampaikan gagasan mengenai dampak DSDB ke pemerintah daerah setempat.

Koesnadi juga sempat menjabat sebagai Kepala Direktorat Pendidikan Tinggi dan Kebudayaan, Atase Pendidikan Tinggi dan Kebudayaan di Kedutaan Besar RI Den Haag Belanda, serta Direktur Pascasarjana Universitas Padjadjaran.

Koesnadi juga pernah menjabat sebagai Ketua Umum PP Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (KAGAMA) selama tiga periode. Pada masa kepemimpinannya, KAGAMA memantapkan diri sebagai organisasi alumni yang besar dan berpengaruh di Indonesia.

Setelah pensiun dari UGM, Koesnadi tetap mengabdi pada dunia pendidikan dengan menjadi rektor Institut Sains dan Teknologi Nasional (ISTN) Jakarta. Namun, pada 7 Maret 2007 Koesnadi meninggal akibat kecelakaan pesawat di Bandar Udara Adisutjipto Yogyakarta setelah kembali dari tugas rutinnya menjadi rektor ISTN.

Pada Mei 2007, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memberi penghargaan Satyalancana Sewaka Wiraya Roha kepada Koesnadi Hardjasoemantri atas jasanya senagai pejuang pendidikan.

ANANDA RIDHO SULISTYA | NINIS CHAIRUNNISA

Pilihan Editor: Wawancara Prof Koentjoro: Lahirnya Petisi Bulaksumur UGM, Jokowi Mencla-mencle, Tak Rela Dibodohi, Apa Langkah Selanjutnya?

Berita terkait

Pesan Prabowo untuk Mereka yang Tak Mau Diajak Bekerja Sama di Pemerintahannya

1 jam lalu

Pesan Prabowo untuk Mereka yang Tak Mau Diajak Bekerja Sama di Pemerintahannya

Prabowo mengatakan kerja sama adalah kunci kemajuan Indonesia.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Sebut Pernyataan Oposisi Ganjar Berpotensi Jadi Arah PDIP, Ini Alasannya

19 jam lalu

Peneliti BRIN Sebut Pernyataan Oposisi Ganjar Berpotensi Jadi Arah PDIP, Ini Alasannya

Deklarasi Ganjar menjadi oposisi di pemerintahan Prabowo bisa jadi merupakan penegasan arah politik PDIP.

Baca Selengkapnya

Gerindra Jawab Kritik Ganjar Soal Politik Akomodasi dalam Wacana Penambahan Kementerian

19 jam lalu

Gerindra Jawab Kritik Ganjar Soal Politik Akomodasi dalam Wacana Penambahan Kementerian

Gerindra menanggapi kritik Ganjar Pranowo soal adanya politik akomodasi jika kabinet Prabowo-Gibran menambah jumlah kementerian.

Baca Selengkapnya

Pendaftaran Seleksi Mandiri UGM 2024 Diperpanjang, Sediakan Kuota 40 Persen

22 jam lalu

Pendaftaran Seleksi Mandiri UGM 2024 Diperpanjang, Sediakan Kuota 40 Persen

UGM mengubah waktu pendaftaran untuk semua lokasi tes seleksi mandiri (UM UGM CBT) kecuali di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Sumbu Filosofi Yogyakarta Diakui UNESCO, Makna Garis Imajiner Gunung Merapi ke Laut Selatan

1 hari lalu

Sumbu Filosofi Yogyakarta Diakui UNESCO, Makna Garis Imajiner Gunung Merapi ke Laut Selatan

UNESCO akui Sumbu Filosofi Yogyakarta, garis imajiner dari Gunung Merapi, Tugu, Keraton Yogyakarta, Panggung Krapyak, dan bermuara di Laut Selatan.

Baca Selengkapnya

Peristiwa Gejayan dan Kematian Moses Gatutkaca 26 Tahun Lalu, Siapa Tanggung Jawab?

1 hari lalu

Peristiwa Gejayan dan Kematian Moses Gatutkaca 26 Tahun Lalu, Siapa Tanggung Jawab?

Puncak aksi mahasiswa di Gejayan terjadi pada 8 Mei 1998 setelah salat Jumat. Moses Gatutkaca menjadi korban dengan luka parah. Siapa tanggung jawab?

Baca Selengkapnya

Demokrat Klaim Ide Presidential Club Sudah Ada Sejak era SBY

1 hari lalu

Demokrat Klaim Ide Presidential Club Sudah Ada Sejak era SBY

Demokrat menyatakan ide pembentukan presidential club sebetulnya sudah tercetus sejak 2014.

Baca Selengkapnya

Ganjar Pranowo: Jadi Oposisi Prabowo Sikap Pribadi, Bukan Partai

1 hari lalu

Ganjar Pranowo: Jadi Oposisi Prabowo Sikap Pribadi, Bukan Partai

Ganjar Pranowo menyatakan pernyataan bakal menjadi oposisi Prabowo tidak mewakili PDIP yang menaungi dirinya.

Baca Selengkapnya

Beda Sikap Soal Wacana Penambahan Jumlah Kementerian di Kabinet Prabowo

1 hari lalu

Beda Sikap Soal Wacana Penambahan Jumlah Kementerian di Kabinet Prabowo

Wacana penambahan jumlah kementerian di kabinet Prabowo perlu kajian ilmiah.

Baca Selengkapnya

Kata Pakar Soal Posisi Koalisi dan Oposisi dalam Pemerintahan Prabowo

1 hari lalu

Kata Pakar Soal Posisi Koalisi dan Oposisi dalam Pemerintahan Prabowo

Prabowo diharapkan tidak terjebak dalam politik merangkul yang berlebihan.

Baca Selengkapnya