Teliti Teh Hijau Bebas Kafein, Dosen Undip Raih Penghargaan Kemendikbudristek

Senin, 19 Februari 2024 18:14 WIB

Dosen Program Studi Teknologi Rekayasa Kimia Industri (TRKI) Vokasi Universitas Dipenegoro Vita Paramita. Dok. Humas Undip

TEMPO.CO, Jakarta - Dosen Program Studi Teknologi Rekayasa Kimia Industri (TRKI) Vokasi Universitas Dipenegoro (Undip) Vita Paramita menerima penghargaan dari Direktorat Akademik Pendidikan Tinggi Vokasi untuk katagori Kekayaan Intelektual (KI) atas penelitian yang menghasilkan inovasi produksi teh hijau bebas kafein.

Direktur Jenderal Pendidikan Advokasi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Kiki Yuliati menyampaikan bahwa pemberian penghargaan itu atas dedikasi dan kontribusi kinerja dosen.

Apresiasi ini sebagai langkah untuk memotivasi dan mendorong perguruan tinggi vokasi untuk terus meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan. "Salah satu aspek kinerja dosen berupa KI yang merupakan capaian luaran kegiatan penelitian dan pengabdian masyarakat," ujar Kiki melalui keterangan tertulis, Senin, 19 Februari 2024.

Vita menyampaikan bahwa riset hilirisasi bersama tim peneliti Mohamad Endy Yulianto, Eflita Yohana, Indah Hartati, Dadan Rosdiana, Didik Ariwibowo, dan D. Sutrisno, dengan skema Penelitian Pengembangan Unggulan Perguruan Tinggi (PPUPT) itu didanai oleh Kemendikbudristek.

Penelitian yang bertemakan “Komersialisasi Produk Nanopolifenol Teh Hijau Bebas Kafein sebagai Inkoporasi Functional Food melalui Teknik Inaktivasi Enzimatis“ itu merupakan inovasi produksi teh hijau bebas kafein. Penelitian dengan TKT (Tingkat Kesiapan Teknologi) 7 – 8 saat ini diimplementasikan di mitra industri teh hijau PPTK Gambung Bandung dan siap diproduksi secara masal.

Advertising
Advertising

Vita mengatakan latar belakang penelitian bahwa teh hijau yang mengandung senyawa polifenol seperti catechin, epicatechin, epigallo catechin, epicatechin gallate, epigallo catehchin gallat dan asam gallat dinyatakan memiliki aktivitas antikanker, mencegah penyakit kardiovaskular, obesitas dan penyakit degeneratif lainnya.

Keluasan spektrum aktivitas farmakologi polifenol teh hijau mendorong proses inkorporasinya pada berbagai produk pangan, seperti bakery, biskuit, donat, cookies, bakpia, puding, bakpao, es krim, keju dan pangan fungsional lainnya.

Akan tetapi, industri pangan mensyaratkan inkorporasi bubuk teh hijau bebas kafein memiliki efek kesehatan sangat tinggi. Oleh karenanya, dibutuhkan proses untuk menyingkirkan kafein dari bubuk teh hijau melalui proses blancing yang bertujuan menginaktifkan enzim polifenol oksidase dan hidroperoksidase serta mengekstrak kafein.

Inkorporasi bubuk teh hijau untuk produk pangan dan nutrasetikal dibatasi oleh rasa pahit polifenol dan epimerisasinya pada temperatur tinggi dengan pH basa yang berdampak pada turunnya aktivitas polifenol.

“Untuk itu, perlu diterapkan produksi bubuk bioaktif dengan teknik enkapsulasi polifenol menggunakan biopolimer liposom yang mampu melindungi senyawa bioaktif terhadap tahanan kimia dan fisik, meningkatkan biovailabilitas, memberikan produk dengan kestabilan tinggi, dan memberikan peluang pengontrolan pelepasan senyawa inti material pada target tujuan,” kata Vita.

Vita juga menambahkan bahwa liposom merupakan surfaktan bermolekul kecil dan terdiri dari fosfolipid amfifilik yang efektif untuk fabrikasi nanoemulsi menggunakan pendekatan energi rendah karena strukturnya yang cenderung membentuk bilayer dan membentuk vesikel tertutup, serta memiliki sifat spesifik sedikit larut dalam air dengan nilai konsentrasi misel kritis (CMC) antara 10-8–10-12 M. Liposom telah banyak diterapkan sebagai bahan enkapsulasi obat-obatan dan nutrisi gizi dikarenakan stabilitas dan keamanannya dalam aplikasi untuk makanan dan obat-obatan.

Tim saat ini telah bekerja sama dengan industri teh hijau Pusat Penelitian Teh dan Kina (PPTK) Gambung di Bandung Selatan dan berbagai industri-industri teh hijau untuk pengembangan produk komersial bubuk teh hijau bebas kafein.

"Komersialiasi nanopolifenol akan memiliki potensi yang tinggi mengingat nilai pasar global produk material nano dan produk inkorporasinya diperkirakan akan meningkat hingga 50 persen, sehingga hasil riset komersial ini bisa bermanfaat untuk masyarakat yang mengkonsumsi makanan atau minuman substitusi sebagai imbangan diet kaya lemak dan kolesterol,” ujar Vita.

Sementara itu Dekan Sekolah Vokasi Undip, Budiyono, mengaku bersyukur atas capaian prestasi yang diraih dosen Sekolah Vokasi Undip dan menambah daftar prestasi dosen Sekolah Vokasi Undip. Prestasi tersebut merupakan bukti bagaimana kinerja dari sivitas akademika sekolah vokasi diakui di tingkat nasional.

“Kami berharap bahwa kegiatan riset di Sekolah Vokasi Undip terus berinovasi dan berkembang, serta secara berdampingan menjawab permasalahan di masyarakat dan pada akhirnya menghasilkan solusi secara bersama-sama,” kata dia.

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

KIP Kuliah Jalur Aspirasi Anggota DPR Dinilai Tak Tepat, Stafsus Presiden Sarankan Ini

1 hari lalu

KIP Kuliah Jalur Aspirasi Anggota DPR Dinilai Tak Tepat, Stafsus Presiden Sarankan Ini

Stafsus Presiden Billy Mambrasar menyarankan sejumlah hal ini guna perbaikan tata kelola KIP Kuliah jalur aspirasi anggota DPR.

Baca Selengkapnya

Stafsus Presiden Minta Hentikan Program KIP Kuliah Jalur Aspirasi Anggota DPR

1 hari lalu

Stafsus Presiden Minta Hentikan Program KIP Kuliah Jalur Aspirasi Anggota DPR

Menurut Billy Mambrasar, DPR sebagai lembaga legislatif seharusnya tidak boleh mengeksekusi program KIP Kuliah.

Baca Selengkapnya

Ratusan Daerah Belum Salurkan Tunjangan Profesi Guru

2 hari lalu

Ratusan Daerah Belum Salurkan Tunjangan Profesi Guru

Hingga pekan kedua Mei 2024, hanya 26 pemerintah daerah yang menyalurkan tunjangan profesi guru (TPG) ke rekening para guru.

Baca Selengkapnya

Menuai Protes dan Kritik dari Mahasiswa, Ini Kilas Balik Penerapan UKT

2 hari lalu

Menuai Protes dan Kritik dari Mahasiswa, Ini Kilas Balik Penerapan UKT

Seluruh Perguruan Tinggi Negeri (PTN) di Indonesia sudah menerapkan sistem UKT ini sejak 2013.

Baca Selengkapnya

Komitmen Penuh Bank Mandiri terhadap Prinsip ESG

3 hari lalu

Komitmen Penuh Bank Mandiri terhadap Prinsip ESG

Bank Mandiri telah menegaskan komitmennya untuk menerapkan prinsip-prinsip lingkungan, sosial, dan tata kelola Environment, Social, and Governance (ESG) dalam setiap aspek operasional perusahaannya

Baca Selengkapnya

Komitmen Penuh Bank Mandiri terhadap Prinsip ESG

3 hari lalu

Komitmen Penuh Bank Mandiri terhadap Prinsip ESG

Bank Mandiri telah menegaskan komitmennya untuk menerapkan prinsip-prinsip lingkungan, sosial, dan tata kelola Environment, Social, and Governance (ESG) dalam setiap aspek operasional perusahaannya.

Baca Selengkapnya

Penghargaan Daesang untuk Moving, Serial Fantasi Laga Korea

3 hari lalu

Penghargaan Daesang untuk Moving, Serial Fantasi Laga Korea

Drakor Moving mendapat Daesang atau Grand Prize dan menjadikannya sebagai penerima penghargaan tertinggi dalam kategori tersebut

Baca Selengkapnya

Skor Literasi Anjlok, Kemendikbudristek Sebar 4 Juta Eksemplar Buku ke Sekolah di Indonesia

3 hari lalu

Skor Literasi Anjlok, Kemendikbudristek Sebar 4 Juta Eksemplar Buku ke Sekolah di Indonesia

Kemendikbudristek menyebar jutaan buku pengayaan ke sekolah di berbagai daerah. Upaya mengatasi pelemahan literasi membaca.

Baca Selengkapnya

Kapolri Beri Penghargaan bagi Polisi yang Bertugas di Papua Pegunungan: Dari Pin Emas hingga Kenaikan Pangkat

4 hari lalu

Kapolri Beri Penghargaan bagi Polisi yang Bertugas di Papua Pegunungan: Dari Pin Emas hingga Kenaikan Pangkat

Kapolri memberikan kenaikan pangkat luar biasa kepada lima polisi di Papua, yaitu KPLB satu tingkat lebih tinggi dari pangkat lama.

Baca Selengkapnya

Yusril Sebut Prabowo Bisa Tambah Nomenklatur Kementerian: Lewat Revisi UU atau Keluarkan Perpu

4 hari lalu

Yusril Sebut Prabowo Bisa Tambah Nomenklatur Kementerian: Lewat Revisi UU atau Keluarkan Perpu

Yusril mengatakan, Prabowo bisa menambah nomenklatur kementerian dengan melakukan revisi Undang-Undang Kementerian Negera.

Baca Selengkapnya