Dampak Amukan Angin Puting Beliung di Jatinangor-Rancaekek: Ratusan Rumah Rusak Berat dan Puluhan Orang Terluka

Reporter

Aminuddin

Editor

Agoeng Wijaya

Kamis, 22 Februari 2024 12:56 WIB

Warga berdiri di antara puing rumah yang hancur akibat angin puting beliung di Desa Sukadana, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Kamis 22 Februari 2024. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi

TEMPO.CO, Jakarta - Bencana hidrometeorologi berupa angin puting beliung yang menerjang kawasan perbatasan Jatinangor, Kabupaten Sumedang dan Rancaekek, Kabupaten Bandung, pada Rabu sore, 21 Februari 2024, berdampak pada rusaknya ratusan bangunan. Puing-puing atap rumah warga berserakan hingga beberapa pohon tumbang di sekitar Jalan Raya Bandung-Garut. Lalu lintas juga sempat mengalami kemacetan pada Rabu malam.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Barat sebanyak lima kecamatan terkena amukan angin puting beliung. Dua kecamatan merupakan wilayah Kabupaten Sumedang, yakni Jatinangor dan Cimanggung. Sedangkan tiga lainnya di Kabupaten Bandung, yaitu Cileunyi, Rancaekek, dan Cicalengka.

BPBD Provinsi Jawa Barat mencatat, sedikitnya 13 unit bangunan pabrik dan 10 unit rumah mengalami kerusakan di Kabupaten Sumedang akibat hembusan angin kencang tersebut. Sementara di Kabupaten Bandung, 18 bangunan pabrik dan toko serta 151 unit rumah warga rusak berat. Adapun 223 unit rumah rusak ringan dan 119 unit rumah rusak sedang.

"Dampak rumah (terkena angin puting beliung) masih dalam pendataan," kata Kapala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Provinsi Jawa Barat, Hadi Rahmat, dalam keterangannya, Kamis, 22 Februari 2024.

Jumlah korban luka-luka dalam amukan angin puting beliung mencapai 33 orang. Mayoritas korban luka-luka, yakni sebanyak 22 orang, berasal dari Kabupaten Bandung. Sedangkan 12 korban luka-luka lainnya merupakan warga Kabupaten Sumedang. Selain itu, total keluarga yang terkena dampak angin puting beliung di Kabupaten Bandung mencapai 442 keluarga, atau sekitar 1.359 jiwa. Adapun jumlah keluarga terkena dampak di Kabupaten Sumedang tercatat sebanyak 412 keluarga.

Advertising
Advertising

"BPBD Provinsi Jawa Barat telah memberikan bantuan berupa 25 lembar terpal dan memasang satu unit tenda dari Bataliyon 330, serta 1 unit dari Kementerian Sosial untuk warga Kampung Situbuntu RT 04 RW 02 Desa Mangun Arga Kecamatan, Cimanggung," kata Hadi.

Menurut Hadi, BPBD Provinsi Jawa Barat telah berkoordinasi dengan BPBD Kabupaten Sumedang dan BPBD Kabupaten Bandung untuk melakukan peninjauan dan penilaian dampak ke lokasi kejadian. Dia memastikan petugas gabungan meliputi Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas), TNI, Polri, serta warga di sekitar lokasi kejadian mulai membersihkan puing-puing yang berserakan. Penebangan juga dilakukan pada pohon tumbang yang menghalangi jalan.

Berita terkait

Gunung Ibu Kembali Erupsi, Warga di Tujuh Desa Dievakuasi

1 jam lalu

Gunung Ibu Kembali Erupsi, Warga di Tujuh Desa Dievakuasi

Warga yang tinggal di tujuh desa dievakuasi setelah Gunung Ibu dua kali meletus pada Sabtu, 18 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Status Erupsi Gunung Ibu Naik ke Level Awas, BNPB Percepat Penanganan Darurat Bencana

1 hari lalu

Status Erupsi Gunung Ibu Naik ke Level Awas, BNPB Percepat Penanganan Darurat Bencana

BNPB mengirimkan tim dan logistik untuk penanganan darurat bencana erupsi Gunung Ibu di Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara.

Baca Selengkapnya

Banjir Setinggi Rumah Tersisa di 5 Kampung di Mahakam Ulu, Banjir Susulan Menerjang

1 hari lalu

Banjir Setinggi Rumah Tersisa di 5 Kampung di Mahakam Ulu, Banjir Susulan Menerjang

Banjir melanda wilayah Kabupaten Mahakam Ulu, Kalimantan Timur, sejak Senin, 13 Mei 2024

Baca Selengkapnya

Bima Arya Sebut Depok Panas, Mohammad Idris : Perubahan Iklim

2 hari lalu

Bima Arya Sebut Depok Panas, Mohammad Idris : Perubahan Iklim

Wali Kota Depok Mohammad Idris merespon statement kandidat calon Gubernur Jawa Barat dari PAN, Bima Arya yang mengatakan Depok panas dan kurang penghijauan.

Baca Selengkapnya

Pria yang Hilang Setelah Lompat dari Jembatan Barelang Batam Akhirnya Ditemukan

3 hari lalu

Pria yang Hilang Setelah Lompat dari Jembatan Barelang Batam Akhirnya Ditemukan

Dalam keterangan awal Basarnas, korban sempat meminjam telepon genggam seorang pengunjung sebelum meloncat dari Jembatan Barelang.

Baca Selengkapnya

Antisipasi Hujan, BNPB Lakukan Modifikasi Cuaca untuk Mendukung Tanggap Darurat Bencana Sumbar

3 hari lalu

Antisipasi Hujan, BNPB Lakukan Modifikasi Cuaca untuk Mendukung Tanggap Darurat Bencana Sumbar

Operasi TMC dilakukan sebagai upaya percepatan penanganan darurat bencana banjir bandang lahar dingin dan tanah longsor di Sumbar.

Baca Selengkapnya

Gunung Ruang Turun Level, Sebanyak 9.343 Warga Masih Mengungsi

3 hari lalu

Gunung Ruang Turun Level, Sebanyak 9.343 Warga Masih Mengungsi

Terjadi penurunan tingkat aktivitas Gunung Ruang dari Level IV (Awas) menjadi Level III (Siaga).

Baca Selengkapnya

Sederet Penanganan Banjir dan Longsor Sumbar: Rekayasa Cuaca Hingga Relokasi Rumah

3 hari lalu

Sederet Penanganan Banjir dan Longsor Sumbar: Rekayasa Cuaca Hingga Relokasi Rumah

BNPB menyiapkan berbagai solusi penanganan bencana banjir lahar dingin dan tanah longsor yang menerjang Sumatera Barat

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Gempa Lombok 2018: Rekor Gempa Paling Parah di Pulau Lombok

3 hari lalu

Kilas Balik Gempa Lombok 2018: Rekor Gempa Paling Parah di Pulau Lombok

Gempa Lombok 2018 meninggalkan duka yang mendalam di hati masyarakat.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: Risiko Bencana di Lembah Anai, Studi HAM Soal IKN, dan Korban Banjir Sumbar

4 hari lalu

Top 3 Tekno: Risiko Bencana di Lembah Anai, Studi HAM Soal IKN, dan Korban Banjir Sumbar

Walhi yang sempat mewanti-wanti pemerintah mengenai risiko bencana area Taman Wisata Alam di Lembah Anai menjadi artikel terpopuler Top 3 Tekno.

Baca Selengkapnya