Puting Beliung Dahsyat: Cerita Penjabat Gubernur Jawa Barat Lihat Atap Rumah Melayang
Reporter
Ahmad Fikri (Kontributor)
Editor
Zacharias Wuragil
Kamis, 22 Februari 2024 18:49 WIB
TEMPO.CO, Bandung - Penjabat Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin, menyaksikan sendiri dahsyatnya puting beliung yang terjadi di daerah perbatasan Bandung dan Sumedang pada Rabu sore lalu, 21 Februari 2024. Begitu kuatnya pusaran angin yang terjadi saat itu, dan luasnya wilayah terdampak, hingga sebagian kalangan menyebutnya sebagai tornado.
Bey mengungkap sedang terjebak kemacetan lalu lintas di daerah Cicalengka, Kabupaten Bandung, ketika pusaran awan di langit menjulurkan belalainya ke permukaan. Saat itu, sekitar pukul setengah lima, dia sedang dalam perjalanan pulang ke Bandung dari Banjar. “Sempat lihat itu pusaran,” kata dia, Kamis, 22 Februari 2024.
Selembar seng lalu jatuh tak jauh dari mobil yang ditumpanginya. Empasan seng itu disebutnya tak keras. Tapi di kejauhan dilihatnya atap rumah melayang. “Banyak saya lihat di lapangan itu, ada rangka atap dari baja ringan milik sebuah rumah yang sedang dibangun kebawa angin, terbangnya jauh juga ternyata,” kata Bey menuturkan.
Berada di lokasi, dia mengaku lalu langsung mampir ke sejumlah lokasi untuk melihat dari dekat apa yang terjadi. Termasuk dia mendatangi lokasi pabrik PT Kahatex yag satu bagian dari atapnya rusak berat. Pabrik tekstil yang biasanya beroperasi 24 jam, pada sore itu terpaksa berhenti beroperasi dulu.
Bey mengatakan juga sempat mengunjungi area Perumahan Brimob di Desa Sayang, Sumedang. “Banyak rumah yang atapnya terbang,” kata dia.
Ia juga menyambangi sejumlah klinik dan rumah sakit untuk menjenguk korban luka-luka akibat puting beliung atau tornado itu. Di klinik kesehatan milik PT Kahatex misalnya tengah dirawat 19 orang korban luka ringan, lalu di Rumah Sakit Kesejahteraan Keluarga dirawat 10 korban luka ringan.
Bey mengatakan, seluruh biaya perawatan korban akibat bencana puting beliung akan ditanggung pemerintah. “Kalau memang misalkan harus dikirim ke rumah sakit akan kami tanggung,” kata dia.
Data BPBD Jawa Barat per Kamis, 22 Februari 2024, pukul 10.00 WIB, mencatat 14 pabrik terdampak dan 10 rumah rusak sedang di Kabupaten Sumedang. Warga terdampak menembus 412 KK dan 21 KK di antaranya atau setara 74 orang mengungsi.
Sementara di Kabupaten Bandung tercatat 18 pabrik dan toko terdampak, 233 rumah rusak ringan, 119 rumah rusak sedang, dan 151 rumah rusak berat. Tercatat 422 KK atau setara 1.359 jiwa terdampak dan 21 orang luka-luka.
Pilihan Editor: Kisruh Sirekap KPU, Apa Itu Server Cloud dan Apa Saja Ragam Tipenya?