Peneliti BRIN: Hujan Akan Berakhir Februari, Maret Pancaroba, Juni Kemarau

Jumat, 23 Februari 2024 13:29 WIB

Petugas Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memantau monitor prakiraan cuaca wilayah Jakarta dan sekitarnya di gedung BMKG, Jakarta. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Peneliti Ahli Utama di Pusat Riset Iklim dan Atmosfer Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Eddy Hermawan mengatakan, kondisi suhu permukaan laut yang menghasilkan fenomena El Nino dan Indian Ocean Dipole (IOD) kini mengarah ke fase netral.

Kedua fenomena itu diprediksi tidak cukup punya tenaga untuk mempengaruhi musim berkala tahunan di Indonesia yaitu monsun utara dan selatan pada 2024. “Secara global tidak ada ada kemarau atau musim basah yang panjang,” kata Eddy, Jumat, 23 Februari 2024.

Menurut Eddy, sampai akhir Februari ini musim hujan masih akan berlangsung di kawasan pantai utara atau pantura Jawa, Sumatera Selatan, Kalimantan Selatan, dan Sulawesi. “Cuma curah hujannya akan berkurang tapi tidak ada yang ekstrem,” ujarnya.

Mulai Maret, April, dan Mei 2024 adalah masa transisi musim atau pancaroba. Juni, Juli, Agustus, diperkirakan masuk kemarau yang diperkirakan normal. Walau begitu, ada beberapa daerah seperti di Aceh dan Sumatera Utara yang bisa terus basah atau diguyur hujan. “Karena lokasinya berhadapan dengan Lautan Hindia,” kata Eddy.

Soal prediksi musim 2024 di wilayah Indonesia itu baru-baru ini dibahas bersama para ahli dari BRIN, BMKG, dan beberapa perguruan tinggi seperti Institut Teknologi Bandung, Universitas Sriwijaya, dan Universitas Hasanudin. Mereka tergabung dalam kelompok yang dinamakan National Climate Expert Forum.

Advertising
Advertising

Tugas forum itu, kata Eddy, membuat konsensus lewat pertemuan dua kali setahun untuk membahas prediksi musim hujan dan kemarau di Indonesia. Waktu pertemuan biasanya antara Januari-Februari untuk membahas musim kemarau. Agustus mengulas potensi musim hujan yang akan terjadi.

Beberapa lembaga pemantau cuaca dari beberapa negara sekitar Indonesia juga memprediksi soal pola musim yang tanpa pengaruh El Nino maupun El Nina. Fenomena El Nino yang terpantau muncul sejak Mei 2023 menghasilkan kemarau yang panjang di Indonesia setelah tahun-tahun sebelumnya musim tahunan dipengaruhi fenomena El Nina yang membuat kemarau basah.

ANWAR SISWADI

Berita terkait

Top 3 Tekno: Prakiraan Cuaca BMKG, Penyakit Ngorok Mematikan, Sekolah Bisnis Terbaik

14 menit lalu

Top 3 Tekno: Prakiraan Cuaca BMKG, Penyakit Ngorok Mematikan, Sekolah Bisnis Terbaik

Top 3 Tekno Berita Terkini pada Kamis pagi ini, 9 Mei 2024, dimulai dari artikel prakiraan cuaca BMKG kemarin.

Baca Selengkapnya

Prediksi Cuaca Jabodetabek Hari Ini, Hujan Berpotensi Kembali Hadir di Jakarta

3 jam lalu

Prediksi Cuaca Jabodetabek Hari Ini, Hujan Berpotensi Kembali Hadir di Jakarta

Setelah absen beberapa lama, peringatan dini cuaca kembali diberikan BMKG untuk Jakarta pada hari ini, Kamis 9 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Kata Pakar Soal Posisi Koalisi dan Oposisi dalam Pemerintahan Prabowo

13 jam lalu

Kata Pakar Soal Posisi Koalisi dan Oposisi dalam Pemerintahan Prabowo

Prabowo diharapkan tidak terjebak dalam politik merangkul yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Antisipasi Musim Kemarau, Jokowi Siapkan Sumur Pompa

19 jam lalu

Antisipasi Musim Kemarau, Jokowi Siapkan Sumur Pompa

BMKG memperkirakan musim kemarau 2024 berlangsung pada Mei hingga Agustus.

Baca Selengkapnya

Prakiraan Cuaca BMKG: Hujan Melanda Sejumlah Kota Besar Dipicu Bibit Siklon 91W, Waspadai Banjir Rob

1 hari lalu

Prakiraan Cuaca BMKG: Hujan Melanda Sejumlah Kota Besar Dipicu Bibit Siklon 91W, Waspadai Banjir Rob

Potensi awan hujan di sekitar bibit siklon tropis, sirkulasi siklonik dan di sepanjang daerah konvergensi atau konvensi.

Baca Selengkapnya

Jakarta Diperkirakan Cerah Berawan Rabu Pagi hingga Sore, kecuali Jakarta Selatan dan Timur

1 hari lalu

Jakarta Diperkirakan Cerah Berawan Rabu Pagi hingga Sore, kecuali Jakarta Selatan dan Timur

Cuaca diperkirakan masih cerah berawan pada siang hari, kecuali Jakarta Selatan.

Baca Selengkapnya

Kaji Efek Heatwave Asia, Peneliti BRIN Temukan Hot Spell 40 Derajat di Bekasi

1 hari lalu

Kaji Efek Heatwave Asia, Peneliti BRIN Temukan Hot Spell 40 Derajat di Bekasi

Bukan heatwave yang mengancam wilayah Indonesia. Simak hasil kajian tim peneliti BRIN berikut.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Studi Lutesium-177-PSMA untuk Obat Nuklir Kanker Prostat

1 hari lalu

Peneliti BRIN Studi Lutesium-177-PSMA untuk Obat Nuklir Kanker Prostat

Peneliti BRIN Rien Ritawidya mengembangkan studi Lutesium-177-PSMA untuk obat nuklir kanker prostat

Baca Selengkapnya

Satelit NEO-1 Karya BRIN Masuki Tahap Penyelesaian, Diluncurkan Akhir 2024 atau Awal 2025

1 hari lalu

Satelit NEO-1 Karya BRIN Masuki Tahap Penyelesaian, Diluncurkan Akhir 2024 atau Awal 2025

BRIN mengembangkan konstelasi satelit untuk observasi bumi. Satelit NEO-1 kini memasuki tahap penyelesaian akhir.

Baca Selengkapnya

Ada Bibit Siklon 91P, BMKG Prakirakan Hujan Guyur Mayoritas Kota Besar

2 hari lalu

Ada Bibit Siklon 91P, BMKG Prakirakan Hujan Guyur Mayoritas Kota Besar

Bibit siklon tropis 91P berdampak hujan sedang hingga lebat dan angin kencang di sekitar wilayah bibit siklon tersebut.

Baca Selengkapnya