Ramai Angin Kencang di Rancaekek, Apa Beda Tornado dan Puting Beliung?

Reporter

Tempo.co

Editor

Laili Ira

Jumat, 23 Februari 2024 16:50 WIB

Cuplikan video saat terjadi angin tornado pertama di Indonesia di Rancaekek, Bandung, Rabu, 21 Februari 2024. X.com/@@DhankSuhendar

TEMPO.CO, Jakarta - Peneliti Ahli Utama Klimatologi dan Perubahan Iklim Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Erma Yulihastin menduga fenomena angin kencang di Kabupaten Bandung, Jawa Barat pada Rabu, 21 Februari 2024, sudah mendekati ambang batas minimal tornado.

Pusaran angin disertai hujan yang melanda area pemukiman itu terjadi di dua kecamatan, yaitu Rancaekek dan Jatinangor.

“Kita sudah anggap tornado saja. Ini bisa disebut sebagai kejadian yang tidak biasa,” kata Erma pada Rabu, 21 Februari 2024.

Sementara itu, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menolak definisi tornado untuk angin ribut yang terjadi di Rancaekek, Kabupaten Bandung dan sekitarnya.

BMKG memilih menggunakan istilah puting beliung. Alasannya, penamaan tornado dianggap memicu kepanikan dan ketakutan yang berlebihan di tengah masyarakat.

Advertising
Advertising

“Bagi siapa pun yang berkepentingan, untuk tidak menggunakan istilah yang dapat menimbulkan kegaduhan di masyarakat, cukup menggunakan istilah yang familiar dan dapat dipahami,” ucap Deputi Meteorologi BMKG Guswanto saat dihubungi, Kamis, 22 Februari 2024.

Lantas, apa bedanya tornado dengan puting beliung?

Perbedaan Tornado dan Puting Beliung

Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), puting beliung didefinisikan sebagai udara yang bergerak dengan cepat dan bertekanan tinggi. Sedangkan tornado merupakan angin berolak atau berpusar berbentuk spiral yang disertai turunnya gumpalan awan berwujud corong dan dapat menyebabkan kerusakan.

BMKG melalui situs resminya menyebut puting beliung, tornado, siklon, dan water spout sebagai pusaran atmosfer. Namun, ukuran diameter puting beliung, tornado, dan water spout berkisar ratusan meter, sedangkan ukuran diameter siklon bisa mencapai ratusan kilometer.

Tornado terjadi di atas daratan, sedangkan tornado yang berada di perairan disebut sebagai water spout. Puting beliung sendiri adalah sebutan lokal untuk tornado skala kecil yang terjadi di Indonesia.

Adapun arah pergerakan tornado, puting beliung, dan water spout tergantung pada arah gerak badai guntur (thunderstorm) pembentuknya yang berlangsung tiga menit hingga lebih dari satu jam.

Ciri-ciri Tornado dan Puting Beliung

Berikut perbedaan ciri-ciri puting beliung dan tornado:

Puting beliung

Mengacu pada Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana, puting beliung memiliki ciri-ciri datang secara tiba-tiba, memiliki pusat, bergerak melingkar menyerupai spiral dengan kecepatan 40-50 kilometer per jam hingga menyentuh permukaan bumi, dan akan hilang dalam waktu singkat, sekitar 3-5 menit.

Selanjutnya, dilansir dari eprints.ums.ac.id, angin puting beliung mempunyai gejala awal, yaitu:

  • Udara terasa gerah dan panas.
  • Tampak ada pertumbuhan awan Cumulus (awan putih bergerombol dan berlapis-lapis) di langit.
  • Ada satu jenis awan yang memiliki batas tepi sangat jelas berwarna abu-abu menjulang tinggi yang secara visual seperti bunga kol.
  • Awan tiba-tiba berubah warna, dari putih menjadi hitam pekat.
  • Ranting pohon dan daun bergoyang cepat karena tertiup angin yang terasa dingin.
  • Kemungkinan besar disertai hujan dan angin kencang.

Tornado

Sementara itu, melansir laman University of Arizona, berikut karakteristik tornado:

  • Umumnya terjadi Amerika Serikat, tetapi juga dapat ditemui di bagian bumi yang lain.
  • Tornado biasanya terjadi pada Maret-Juli di Amerika Serikat pada pukul 16.00-18.00.
  • Memiliki ukuran diameter hingga 45,72 meter dengan kecepatan gerakan mencapai 30 meter per jam.
  • Arah gerakan menuju timur laut dengan kecepatan angin lebih dari 375 kilometer per jam.
  • Tornado biasanya berputar berlawanan arah jarum jam selama beberapa menit dan dapat bertahan hingga jam.

MELYNDA DWI PUSPITA

Pilihan Editor: Beda Pendapat Soal Amukan Angin di Rancaekek, Begini Cara Membedakan Puting Beliung dan Tornado

Berita terkait

Hujan Lebat Picu Banjir Lahar Hujan di Sumbar, BMKG: Berpotensi Sepekan ke Depan

1 jam lalu

Hujan Lebat Picu Banjir Lahar Hujan di Sumbar, BMKG: Berpotensi Sepekan ke Depan

Hujan dengan intensitas sedang hingga lebat berpotensi bakal terjadi hingga tanggal 22 Mei 2024 atau selama sepekan ke depan.

Baca Selengkapnya

Peringatan Gelombang Tinggi di Laut Selatan Jawa Hingga Perairan Sulawesi, Kapal Nelayan Harus Waspada

8 jam lalu

Peringatan Gelombang Tinggi di Laut Selatan Jawa Hingga Perairan Sulawesi, Kapal Nelayan Harus Waspada

BMKG mengeluarkan peringatan gelombang tinggi untuk perairan. Pola angin yang memicu ombak tinggi banyak terdeteksi di area Indonesia tengah.

Baca Selengkapnya

BMKG Deteksi Gempa Magnitudo 5,8 di Bolaang Mongondow, Hasil Pergerakan Lempeng Laut Sulawesi

9 jam lalu

BMKG Deteksi Gempa Magnitudo 5,8 di Bolaang Mongondow, Hasil Pergerakan Lempeng Laut Sulawesi

Gempa M5,8 mengguncang Pantai Utara Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara, pada Senin pagi, 13 Mei 2024. Tidak ada potensi tsunami.

Baca Selengkapnya

Masuk Musim Kemarau, Ini Daerah di Yogyakarta yang Diprediksi Masih Tetap Diguyur Hujan

9 jam lalu

Masuk Musim Kemarau, Ini Daerah di Yogyakarta yang Diprediksi Masih Tetap Diguyur Hujan

BMKG Yogyakarta memperkirakan cuaca di sebagian wilayah DIY periode 12 - 14 Mei 2024 akan diguyur hujan, meski Mei ini masuk musim kemarau.

Baca Selengkapnya

Definisi PTNBH, Gempa di Balik Banjir Sumbar, dan Daftar Game Mei 2024 Mengisi Top 3 Tekno Terkini

10 jam lalu

Definisi PTNBH, Gempa di Balik Banjir Sumbar, dan Daftar Game Mei 2024 Mengisi Top 3 Tekno Terkini

Konsep kelola PTNBH menjadi artikel terpopuler dalam Top 3 Tekno Berita Terkini, Senin, 13 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

BMKG Prakirakan Jakarta Cerah Hingga Siang, Beberapa Area Bahkan Minim Awan

13 jam lalu

BMKG Prakirakan Jakarta Cerah Hingga Siang, Beberapa Area Bahkan Minim Awan

BMKG memperkirakan Jakarta cerah sepanjang hari ini, Senin, 13 Mei 2024. Tak ada potensi hujan hingga esok dinihari.

Baca Selengkapnya

Prediksi Cuaca Sepekan di Jawa Barat, Ada Tiga Hari dengan Potensi Hujan Besar

14 jam lalu

Prediksi Cuaca Sepekan di Jawa Barat, Ada Tiga Hari dengan Potensi Hujan Besar

BMKG memprediksi potensi hujan dengan intensitas sedang hingga sangat lebat di Jawa Barat bakal berkurang selama sepekan, 13-19 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Bukan Cuma Cuaca, Ada Gempa di Balik Bencana Banjir Lahar Sumbar

15 jam lalu

Bukan Cuma Cuaca, Ada Gempa di Balik Bencana Banjir Lahar Sumbar

BMKG menyerukan waspada bencana banjir lahar Gunung Marapi, banjir bandang, dan longsor di Sumbar sampai sepekan ke depan.

Baca Selengkapnya

BMKG Prakirakan Hujan Ringan Guyur Sebagian Besar Wilayah Indonesia, Waspadai Gelombang Tinggi

1 hari lalu

BMKG Prakirakan Hujan Ringan Guyur Sebagian Besar Wilayah Indonesia, Waspadai Gelombang Tinggi

BMKG memperingatkan masyarakat agar waspada hujan disertai petir pada siang hari ini di wilayah Banda Aceh, Pontianak, Banjarmasin, dan Palembang.

Baca Selengkapnya

Prediksi Cuaca Dasarian Medio Mei BMKG, Curah Hujan Mayoritas Jawa Barat Rendah

1 hari lalu

Prediksi Cuaca Dasarian Medio Mei BMKG, Curah Hujan Mayoritas Jawa Barat Rendah

Seluas 77 persen wilayah Jawa Barat pada dasarian kedua Mei 2024 diprediksi masuk kriteria hujan rendah.

Baca Selengkapnya