Pendaratan Odysseus di Bulan, Misi Perdana Pesawat Ruang Angkasa Buatan Swasta

Senin, 26 Februari 2024 17:07 WIB

Pesawat ruang angkasa Odysseus milik Intuitive Machines melewati sisi dekat Bulan setelah masuk orbit bulan pada 21 Februari 2024, dalam gambar selebaran yang dirilis 22 Februari 2024. Intuitive Machines/Handout via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta -Pesawat ruang angkasa yang dibangun oleh Intuitive Machines, perusahaan asal Texas, Amerika Serikat (AS), berhasil mendarat di bulan pada Kamis, 22 Februari 2024. Misi pengintaian ilmiah ke bulan itu merupakan yang pertama untuk sektor swasta, sekaligus menjadi pendaratan pertama AS dalam setengah abad terakhir, pasca misi Apollo terakhir.

Pesawat ruang angkasa ini memiliki robot pendarat berkaki enam tanpa awak yang dijuluki Odysseus. Turun di dekat kutub selatan bulan, Odysseus rencananya akan menetap hingga Kamis, 29 Februari nanti.

Perjalanan Odysseus sekaligus untuk mengukur jumlah bahan bakar dalam roket kriogenik—bagian dari mesin pendorong pesawat luar angkasa—sejak lepas landas hingga mendarat di permukaan bulan dengan presisi. Terdapat teknologi sensor yang dipakai untuk memantau pergerakan kriogenik di tangki, serta oksidator Nova-C.

Robot ini membawa enam instrumen penelitian sains dan teknologi NASA. Sebagian alat milik lembaga antariksa Negeri Abang Sam itu berfungsi untuk meneliti permukaan bulan lewat frekuensi radio.

Pesawat antariksa besutan Intuitive Machines itu juga membawa susunan retro reflektor yang akan berkontribusi pada jaringan penanda lokasi di bulan. Tujuannya untuk membangun sistem komunikasi dan navigasi otonom di masa depan.

Advertising
Advertising

Administrator NASA, Bill Nelson, mengapresiasi pendaratan Odysseus. "Selamat kepada Intuitive Machines yang membawa instrumen ilmiah NASA ke kutub selatan bulan," katanya, dikutip dari situs resmi NASA.

Perjalanan Hari Ini untuk Bekal di Masa Depan

Chief Executive Officer Intuitive Machines, Steve Altemus, menyebut misi pendaratan Odysseus sebagai upaya untuk mencari hal-hal luar biasa dari sisi ilmu pengetahuan. Program pendaratan AS di bulan kali ini lebih unggul dibanding 50 tahun yang lalu.

"Intuitive Machines menciptakan program pendaratan bulan untuk perjalanan yang lebih jauh. Kita mengejar hal-hal luar biasa yang membutuhkan keberanian dan ketahanan," kata Altemus.

Data yang didapat Odysseus akan sangat berguna untuk misi penerbangan ke bulan di masa depan. Lewat misi ini, prediksi hingga bahan bakar yang digunakan ke bulan bisa diuji oleh Odysseus.

Pengamatan dengan frekuensi radio juga bermanfaat untuk menentukan aktivitas alam dan manusia di sekitar permukaan bulan. Terdapat empat kamera kecil untuk menangkap citra dan memantau pergerakan tersebut.

REUTERS | NASA

Pilihan Editor: Adu Teknologi Bus Listrik di Indonesia, Buatan Lokal Vs Asing

Berita terkait

Hentikan Sementara Pengiriman Senjata, Amerika Serikat Ingin Peringatkan Israel

14 jam lalu

Hentikan Sementara Pengiriman Senjata, Amerika Serikat Ingin Peringatkan Israel

Sumber mengatakan langkah penghentian sementara senjata ke Israel adalah untuk memperingatkan Tel Aviv jangan menyerang Rafah

Baca Selengkapnya

AS Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel, Khawatir Serangan ke Rafah

15 jam lalu

AS Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel, Khawatir Serangan ke Rafah

Amerika Serikat menghentikan pengiriman senjata yaitu 3.500 bom ke Israel pekan lalu, khawatir digunakan di Rafah.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Sebut Israel akan Kembali Buka Penyeberangan Kerem Shalom dan Rafah

20 jam lalu

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Sebut Israel akan Kembali Buka Penyeberangan Kerem Shalom dan Rafah

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat meyakinkan Israel akan kembali membuka penyeberangan Kerem Shalom dan Rafah.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Jusuf Kalla Bertemu Hamas Hingga AS-Israel Diduga Langgar Hukum Internasional

1 hari lalu

Top 3 Dunia: Jusuf Kalla Bertemu Hamas Hingga AS-Israel Diduga Langgar Hukum Internasional

Berita Top 3 Dunia pada Selasa 7 Mei 2024 diawali oleh kabar Ketua Umum PMI Jusuf Kalla meminta kelompok Palestina Hamas untuk bersatu dengan Fatah

Baca Selengkapnya

Polisi New York Tangkap Demonstran Pro-Palestina di Dekat Acara Met Gala

1 hari lalu

Polisi New York Tangkap Demonstran Pro-Palestina di Dekat Acara Met Gala

Pengunjuk rasa pro-Palestina mengadakan protes di sekitar acara mode bergengsi Met Gala di Museum Seni Metropolitan, New York.

Baca Selengkapnya

Bintang Film Dewasa Stormy Daniels Dijadwalkan Bersaksi dalam Sidang Donald Trump

1 hari lalu

Bintang Film Dewasa Stormy Daniels Dijadwalkan Bersaksi dalam Sidang Donald Trump

Stormy Daniels, bintang film dewasa yang menjadi pusat persidangan uang tutup mulut mantan presiden Donald Trump, akan bersaksi

Baca Selengkapnya

Tragedi Penembakan di Pesta Remaja Buffalo AS Tewaskan Seorang Remaja Putri dan Lukai 5 Lainnya

1 hari lalu

Tragedi Penembakan di Pesta Remaja Buffalo AS Tewaskan Seorang Remaja Putri dan Lukai 5 Lainnya

Lagi-lagi terjadi penembakan di Amerika Serikat, kali ini terjadi di Buffalo yang menewaskan seorang remaja putri dan melukai lima orang lainnya.

Baca Selengkapnya

Jumlah Kematian Akibat Senjata Api di Amerika Serikat Capai Rekor Tertinggi

1 hari lalu

Jumlah Kematian Akibat Senjata Api di Amerika Serikat Capai Rekor Tertinggi

Amerika Serikat tengah menjadi sorotan pasca-penembakan terbaru di Buffalo dan legalisasi senjata api di Tennessee. Bagaimana fakta-faktanya?

Baca Selengkapnya

12 Senator AS Ancam Sanksi Pejabat ICC dan Anggota Keluarga Jika Perintahkan Tangkap Netanyahu

1 hari lalu

12 Senator AS Ancam Sanksi Pejabat ICC dan Anggota Keluarga Jika Perintahkan Tangkap Netanyahu

12 senator AS mengancam akan menjatuhkan sanksi terhadap ICC jika menerbitkan perintah penangkapan terhadap perdana menteri Israel Benjamin Netanyahu.

Baca Selengkapnya

Jika Lolos Olimpiade Paris 2024, Timnas Indonesia Satu Grup dengan Prancis, AS, dan Selandia Baru

1 hari lalu

Jika Lolos Olimpiade Paris 2024, Timnas Indonesia Satu Grup dengan Prancis, AS, dan Selandia Baru

Timnas Indonesia akan satu grup dengan tuan rumah Prancis, Amerika Serikat, dan Selandia Baru bila lolos Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya