TEMPO.CO, Jakarta - Pengembangan teknologi bus listrik di Indonesia tak sepesat moda electric vehicles (EV) lainnya, seperti mobil dan motor. Namun, angkutan massal bertenaga setrum kembali diguyuri insentif oleh pemerintah pada tahun ini, melalui Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 8 Tahun 2024. Insentif pajak sebesar 5 persen diberikan kepada bus listrik yang memiliki tingkat komponen dalam negeri (TKDN) minimal 20 persen, sementara bus listrik dengan TKDN minimal 40 persen dikucuri 10 persen.
Bila ditelusuri, belum banyak produk bus listrik yang sudah mengaspal di jalanan Tanah Air. Berikut daftar bus listrik yang sudah ada dan akan masuk di Indonesia.
E-Inobus
PT Industri Kereta Api (Persero) atau PT INKA sempat merakit puluhan bus yang dipakai untuk Konferensi Tingkat Tinggi G-20 pada paruh kedua 2022. Dinamai E-Inobus, perseroan membuat bus medium sepanjang 8 meter dan berkonfigurasi 20 kursi. Baterai yang dipakai berkapasitas 138 kilowatt jam (kWh) dengan daya jelajah 160 kilometer (Km). Ada juga tipe 12 meter dengan baterai 355 kWh dan daya jelajahnya 250 Km.
Dalam proyek E-Inobus, PT INKA mengerjakan perangkat sasis, mulai dari drive train, baterai, motor, inverter, dan komponen pengontrol atau vehicle control unit (VCU). Teknologi motornya diklaim sudah menggunakan merek Eropa.
Armada yang purwarupanya sempat ditawarkan kepada PT Transjakarta ini berkecepatan maksimum 100 Km per jam. Bus itu dikembangkan PT INKA sejak 2021 bersama beberapa entitas, seperti Tron-E, perusahaan teknologi asal Taiwan; serta Piala Mas, karoseri dari Malang.
Bus Listrik VKTR-BYD
Sampai akhir 2023, PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk menjadi pemasok 52 bus buatan BYD Auto Co Ltd, untuk PT Transportasi Jakarta (Transjakarta). Cucu usaha Grup Bakrie itu memang difokuskan menggarap potensi pasar kendaraan listrik di Indonesia.
Armada tanpa emisi yang kini meluncur di koridor pengumpan Transjakarta itu merupakan bus tipe K-9 low deck sepanjang 12 meter yang bisa memuat 60 penumpang. Bus BYD asal Cina itu memakai baterai 324 kWh untuk jarak jelajah 250 kilometer per hari.
Pengisian daya setiap baterainya membutuhkan waktu 1,5-2 jam. Bus berlantai rendah atau low entry tersebut juga punya pengisian daya model overnight charging atau pengisian daya pada malam hari
Hyundai County EV dan Elec City
Hyundai Motor Company bakal memasok bus listrik ke Indonesia melalui INVI, anak usaha PT Indika Energy Tbk (INDY) dalam waktu dekat. Dua produk yang akan mereka pasarkan di dalam negeri adalah County EV dan Elec City.
County EV hanya bisa memuat belasan penumpang karena panjangnya hanya 7,7-8 meter. Namun, dengan baterai berkapasitas 128 kWh, akselerasi County EV diklaim 30 persen lebih cepat ketimbang bus bermesin diesel.
Bus ini dilengkapi baterai lithium-ion-polimer 128 kWh yang mampu menyokong perjalanan berjarak 250 km dengan muatan penumpang penuh. Baterai itu bisa terisi penuh dalam 72 menit menggunakan sistem combo DC standar (berdasarkan pengisian daya 150 kW). Pengisian dayanya pun bisa menggunakan stop kontak rumah tangga 220 Volt.
Hyundai County EV juga dilengkapi sistem rem air-over-hydraulic (AOH) yang dikontrol secara elektronik. Solusi rem cakram itu untuk mengantisipasi peningkatan bobot kendaraan akibat tambahan dari baterai.
Dengan teknologi serupa, ada juga Elec City yang merupakan bus low entry sepanjang 10-12 meter dan kapasitas 27 penumpang. Baterainya yang berkapasitas 256 kWh bisa melayani jarak tempuh 290 kilometer.
Bus Listrik MAB
Bus listrik yang diberi nama kode MD12 E-NF oleh PT Mobil Anak Bangsa memiliki dimensi besar dengan panjang 12 meter. Dalam kondisi baterai penuh, bus ini diklaim bisa menempuh jarak 250 kilometer. Pada 2020, MAB mengklaim bus listriknya berteknologi automatic manual transmission, sehingga menghemat penggunaan daya listrik per Km.
Perusahaan yang didirikan oleh Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko itu sempat menerima belasan pesanan bus listrik dari pemerintah daerah dan perusahaan swasta. Bus MAB juga dipakai sebagai angkutan wisata dan transportasi sekolah. Beberapa pengguna bus MAB yang terkenal adalah produsen listrik PT Paiton Energy serta PT Bukit Asam Tbk.
Pilihan Editor: Waspada Cuaca Ekstrem, BMKG: Indonesia Mulai Masuk Musim Pancaroba