Perangkat Apple Disebut Kebal Peretasan, Kaspersky: Tidak Ada yang Sepenuhnya Aman
Reporter
Alif Ilham Fajriadi
Editor
Yohanes Paskalis
Selasa, 27 Februari 2024 17:38 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Kaspersky, perusahaan keamanan siber asal Rusia, mematahkan anggapan mengenai sistem iOS pada iPhone yang digadang-gadang lebih kebal terhadap peretasan dibanding android. Territory Manager Indonesia Kaspersky, Dony Koesmandarin, mengatakan tidak ada sistem operasi di dunia ini yang benar-benar aman. Semua perangkat bisa diretas dan dibobol, tak terkecuali iPhone buatan Apple.
"Ini hanya masalah waktu. Tidak ada yang benar-benar aman seluruhnya," kata Dony di Jakarta, Selasa, 27 Februari 2024.
Bila desain suatu sistem benar-benar aman, kata Dony, peretas masih bisa membobol keamanannya melalui orang dalam alias pekerja perusahaan yang berkaitan sistem tersebut. "Sekelas Apple itu punya lebih dari seribu karyawan. Anggap saja ada satu karyawan yang lalai dan jadi korban peretasan, maka data kerjanya di Apple bisa di-hack dan dipelajari.”
Pada 2023, Dony menjelaskan, Kaspersky menemukan upaya peretasan terhadap karyawan Apple. Hal itu terindikasi dari aktivitas yang tidak normal pada lalu lintas jaringan WiFi di perusahaan tersebut. Gangguan itu masuk kategori Advanced Persistent Threat (APT).
"Pelaku menarget karyawan Apple, lalu mendistribusikan eksploitasi zero-click untuk mendapatkan kendali penuh atas perangkat dan data pengguna," tutur dia.
Ancaman Siber makin Beragam
Untuk menghindari kejahatan siber, Dony menyarankan para pengguna layanan digital saling meningkatkan keamanan dan kewaspadaan diri masing-masing. Pasalnya, pelaku kejahatan siber belakangan terus meningkatkan kemampuan untuk membobol perangkat pengguna. Metodenya beragam, mulai dari penyerangan melalui aplikasi, phising, hingga penipuan.
Berbeda dengan zaman dulu lalu ketika peretasan cenderung hanya untuk ketenaran dan kesenangan, kini kejahatan itu juga menyasar sektor finansial. Di era ekonomi digital, seluruh transaksi dan data keuangan lainnya banyak tersimpan di perangkat teknologi.
“Seaman apapun, kalau pengguna tidak paham akan kejahatan siber, maka sama saja. Peretas masih bisa membobol perangkat itu," ucap Dony.
Pilihan Editor: Panen Raya di Beberapa Sentra Padi Dibayangi Potensi Cuaca Ekstrem