Peneliti yang Sebut Puting Beliung Rancaekek Tornado Menilai Banyak Ilmuwan Tak Paham Perubahan Iklim

Kamis, 29 Februari 2024 04:30 WIB

Peneliti Ahli Utama Pusat Riset Iklim dan Atmosfer BRIN, Erma Yulihastin saat ditemui seusai acara Media Lounge Discussion perihal cuaca ekstrem, Rabu 31 Januari 2024. TEMPO/Alif Ilham Fajriadi

TEMPO.CO, Jakarta - Peneliti klimatologi di Pusat Riset Iklim dan Atmosfer, Badan Riset dan Inovasi Nasional atau BRIN, Erma Yulihastin, mengkritik para ilmuwan yang masih abai terhadap risiko perubahan iklim di Indonesia. Kritikan ini disampaikan Erma dalam sebuah diskusi via zoom yang bertajuk Antisipasi Fenomena Angin Puting Beliung Akibat Perubahan Iklim.

Dalam kesempatan diskusi yang menghadirkan Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto dan Dirjen Pengendalian Perubahan Lingkungan KLHK Laksmi Dhewanthi itu Erma memaparkan tiga bentuk fenomena cuaca ekstrem yang dahulu tak pernah terbayangkan bakal terjadi di Indonesia. Ketiganya adalah bow echo, squall line dan mesoscale convective complex.

Menurut Erma, ketiganya bisa dijumpai di Indonesia karena adanya dorongan perubahan iklim. Sayang, dia menambahkan, banyak ilmuwan tak menyadari dan bahkan mengabaikan peringatan dalam rupa tiga fenomena itu. "Mohon maaf, banyak para ilmuwan yang belum memahami ini," kata Erma.

Erma mengatakan, teori lama memang menyatakan kalau tiga fenomena itu tidak mungkin terjadi di Indonesia yang berada di wilayah tropis. Sebab, fenomena ini kerap terjadi dan dijumpai hanya di wilayah dengan lintang tinggi.

Daerah lintang tinggi--antara 60 dan 90 derajat lintang di belahan bumi utara maupun selatan--sangat dingin dan kelembapannya rendah. Wilayah ini disebutan berperilaku kompleks karena interaksi yang kuat antara lautan, atmosfer, daratan, es laut, es daratan, dan ekosistem terkait.

Advertising
Advertising

Adapun penyangkalan ketiganya bisa terjadi di Indonesia atau daerah tropis, kata Erma, masih begitu kuat. "Gak mungkin ada squall line, MCC, sebab hanya terjadi di wilayah lintang menengah dan tinggi saja. Tapi kenyataannya, fenomena ini pernah terjadi di Indonesia," kata Erma menegaskan.

Dulu Siklon Seroja, Sekarang Tornado Rancaekek?

Fenomena yang diragukan bisa terjadi di Indonesia karena bukan berada di wilayah lintang menengah dan tinggi, pernah dipublikasikan Erma bersama tim risetnya. Laporannya dimuat di jurnal ilmiah, misalnya, tentang tropical squall line yang memicu Siklon Tropis Seroja.

"Dan juga di Rancaekek kemarin saya sebut juga small tornado, supaya masyarakat teredukasi dan semakin paham kalau perubahan iklim ini sangat nyata adanya," ucap Erma menunjuk peristiwa amuk puting beliung dahsyat di Rancaekek, Kabupaten Bandung, dan sekitarnya pada 21 Februari lalu.

Saat itu Erma menyebut tornado pertama di Indonesia, sementara kalangan ahli dari BMKG menegaskannya sebagai sebatas puting beliung. Dasarnya, kecepatan angin masih di bawah tornado terlemah yang masih di atas 100 kilometer per jam.

Itu sebabnya, dalam diskusi Rabu siang, Erma meminta kepada para peneliti dan ilmuwan untuk bisa memperbarui pengetahuannya dengan mencocokkan pada situasi di masa kini. Sebab, kata dia lagi, teori lama yang sudah berkembang harus dikaji ulang supaya ada pembaruan.

"Cara pandang kita menggali dunia baru harus ditingkatkan," katanya sambil menambahkan bahwa Global Bowling sedang terjadi dan kenaikan temperatur ini bukan perkara main-main. "Segala hal yang dikatakan tidak akan terjadi di masa lalu, di masa kini bisa saja terjadi."

Pilihan Editor: Puting Beliung Ciamis Merusak 157 Rumah di 5 Kecamatan

Berita terkait

Ekspedisi Jalur Sesar Baribis, BPBD Jabar Sosialisasi Bahaya Gempa

12 jam lalu

Ekspedisi Jalur Sesar Baribis, BPBD Jabar Sosialisasi Bahaya Gempa

Ekspedisi Sesar Baribis akan tersebar ke beberapa titik untuk sosialisasi dan upaya mitigasi bahaya gempa.

Baca Selengkapnya

BMKG Prakirakan Hujan Ringan Guyur Sebagian Besar Wilayah Indonesia, Waspadai Gelombang Tinggi

14 jam lalu

BMKG Prakirakan Hujan Ringan Guyur Sebagian Besar Wilayah Indonesia, Waspadai Gelombang Tinggi

BMKG memperingatkan masyarakat agar waspada hujan disertai petir pada siang hari ini di wilayah Banda Aceh, Pontianak, Banjarmasin, dan Palembang.

Baca Selengkapnya

Prediksi Cuaca Dasarian Medio Mei BMKG, Curah Hujan Mayoritas Jawa Barat Rendah

15 jam lalu

Prediksi Cuaca Dasarian Medio Mei BMKG, Curah Hujan Mayoritas Jawa Barat Rendah

Seluas 77 persen wilayah Jawa Barat pada dasarian kedua Mei 2024 diprediksi masuk kriteria hujan rendah.

Baca Selengkapnya

Potensi Gempa Sesar Lembang, Peneliti BRIN Sebut Tingkat Ancaman Besar Karena Dangkal

17 jam lalu

Potensi Gempa Sesar Lembang, Peneliti BRIN Sebut Tingkat Ancaman Besar Karena Dangkal

Sampai kedalaman 4,5 meter tanah ditemukan empat kejadian gempa yang berkaitan dengan Sesar Lembang

Baca Selengkapnya

Pemugaran Situs Candi di Jambi Ungkap 5 Lapisan Tanah Purba, Kota Besar yang Runtuh oleh Banjir?

1 hari lalu

Pemugaran Situs Candi di Jambi Ungkap 5 Lapisan Tanah Purba, Kota Besar yang Runtuh oleh Banjir?

Pemugaran situs Candi Parit Duku di Jambi mengungkap lima lapisan tanah purba atau lapisan budaya dalam istilah arkeologi.

Baca Selengkapnya

Menteri PUPR Resmikan Stasiun Lapangan Geologi UGM

1 hari lalu

Menteri PUPR Resmikan Stasiun Lapangan Geologi UGM

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono meresmikan Stasiun Lapangan Geologi Prof R Soeroso Notohadiprawiro Universitas Gadjah Mada (UGM.

Baca Selengkapnya

BMKG: 14 Daerah Berstatus Waspada Dampak Cuaca Ekstrem Akibat Bibit Siklon Tropis

1 hari lalu

BMKG: 14 Daerah Berstatus Waspada Dampak Cuaca Ekstrem Akibat Bibit Siklon Tropis

BMKG menyebut 14 daerah berstatus waspada dampak cuaca ekstrem sebagai akibat dari intervensi bibit siklon tropis.

Baca Selengkapnya

BMKG Prakirakan Jakarta Selatan dan Jakarta Timur Hujan Ringan

1 hari lalu

BMKG Prakirakan Jakarta Selatan dan Jakarta Timur Hujan Ringan

BMKG memprakirakan cuaca di Jakarta Selatan dan Jakarta Timur akan hujan ringan siang ini.

Baca Selengkapnya

Joging Weekend Tak akan Terganggu, BMKG Perkirakan Mayoritas Area Jakarta Bebas Hujan Hari Ini

1 hari lalu

Joging Weekend Tak akan Terganggu, BMKG Perkirakan Mayoritas Area Jakarta Bebas Hujan Hari Ini

BMKG perkirakan cuaca Jakarta cenderung cerah berawan sepanjang hari ini, Sabtu, 11 Mei 2024. Hanya ada sedikit potensi hujan ringan siang nanti.

Baca Selengkapnya

Harga Jual Maksimal Rp 1 Juta, Meteran Air Sistem Token Ala Telkom University Siap Menyaingi Produk Swasta

2 hari lalu

Harga Jual Maksimal Rp 1 Juta, Meteran Air Sistem Token Ala Telkom University Siap Menyaingi Produk Swasta

Alat dan perangkat lunak meteran air bersistem token yang dikembangkan Telkom University direncanakan masuk ke pasaran.

Baca Selengkapnya