Letusan dan Hembusan pada Erupsi Gunung Marapi Meningkat, Apa Perbedaannya?

Jumat, 1 Maret 2024 16:23 WIB

Pelajar berangkat ke sekolah saat Gunung Marapi mengeluarkan abu vulkanik terlihat dari Jorong Batang Silasiah, Nagari Bukik Batabuah, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, Jumat, 23 Februari 2024. ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra

TEMPO.CO, Jakarta - Intensitas erupsi Gunung Marapi di Sumatera Barat meningkat pada Februari 2024. Pos Pengamatan Gunung Api atau PGA Marapi mencatat terjadinya 62 letusan dan 1.112 hembusan di Gunung Marapi sepanjang bulan lalu. Pada Januari hanya 32 letusan dan 313 hembusan.

Secara umum, letusan dan hembusan pada letusan gunung berbeda, terutama ihwal dampaknya. dampaknya. Letusan terjadi akibat adanya tekanan di inti gunung yang memicu ledakan serta muntahan material vulkanik, gas, dan batu dengan kekuatan sedang hingga besar. Sedangkan hembusan biasanya menghasilkan asap atau mengeluarkan abu vulkanik, yang ditandai dengan minimnya getaran dan ledakan.

Sepanjang bulan lalu, letusan Gunung Marapi paling banyak terjadi pada 25 Februari. Ahad itu, Gunung Marapi mengalami tujuh kali letusan yang disertai 79 kali hembusan. Adapun aktivitas hembusan paling banyak terjadi pada 28 Februari, yakni mencapai 79 kali hembusan, kendati pada hari yang sama tak ada letusan.

Selain masih meletus dan menghembuskan abu vulkanik, erupsi Marapi juga menimbulkan fenomena volcanic glow atau cahaya yang dipicu oleh panas dari magma. Cahaya kuning kemerah-merahan ini bersinar terang di malam hari.

"Cahaya yang diakibatkan oleh panas dari magma membakar udara di sekitarnya sehingga tampak terang. Ini menandakan sistem terbuka dan magma bisa dengan mudah naik ke permukaan gunung," kata Petugas Pos PGA Marapi, Ahmad Rafandi, seperti dikutip dalam platform percakapan Marapi Information.

Advertising
Advertising

Rafandi menjelaskan, sistem terbuka yang dimaksud pada fenomena volcanic glow itu memungkinkan aktivitas erupsi bisa cepat mereda karena tekanan di dalamnya tidak terlalu kuat. "Mudah-mudahan saja dengan cara seperti ini, energinya cepat habis," kata dia.

Hingga awal bulan ini, aktivitas erupsi Gunung Marapi masih terus terjadi. Data terakhir yang didapat Tempo per 1 Maret 2024 pukul 12.18 WIB menunjukkan terjadinya erupsi dengan ketinggian asap kawah bertekanan sedang di ketinggian 200-300 meter dari puncak. Asap tersebut condong ke arah Barat dengan warna yang teramati putih dan kelabu. Aktivitas erupsi hari ini di Marapi juga turut ditandai adanya dua kali gempa vulkanik dalam, dengan amplitudo 1.2-8.7 milimeter dengan durasi 10 hingga 19 detik.

"Masyarakat di sekitar Gunung Marapi dilarang memasuki kawasan gunung dengan radius 4,5 kilometer dari puncak kawah Verbeek. Pemukiman di sekitar lembah dan sungai yang berhulu di Marapi agar selalu waspada potensi lelehan lahar, terutama sekali saat musim hujan," kata Rafandi.

Berita terkait

Polda Sumbar Tangkap 2 Penambang Emas Ilegal, Pemilik Modal Masih Diburu

1 jam lalu

Polda Sumbar Tangkap 2 Penambang Emas Ilegal, Pemilik Modal Masih Diburu

Kepolisian Daerah Sumatera Barat (Polda Sumbar) menangkap 2 pelaku penambang emas ilegal di Kabupaten Solok pada Senin 29 April 2024 lalu.

Baca Selengkapnya

Dua Kali Letusan, Gunung Dukono di Halmahera Utara Waspada

2 hari lalu

Dua Kali Letusan, Gunung Dukono di Halmahera Utara Waspada

Aktivitas Gunung Dukono di Halmahera Utara, Maluku Utara meningkat. Masyarakat diminta tak mendekati kawah hingga radius 3 km.

Baca Selengkapnya

Kecelakaan Bus ALS di Agam Sumatera Barat, Ini Profil Perusahaan Otobus Berusia 58 Tahun

20 hari lalu

Kecelakaan Bus ALS di Agam Sumatera Barat, Ini Profil Perusahaan Otobus Berusia 58 Tahun

Bus ALS alami kecelakaan di Malalak Selatan, Agam, Sumatera Barat pada Senin 15 April 2024. Berikut profil PO bus ALS yang beroperasi sejak 1966.

Baca Selengkapnya

Libur Lebaran 2024: Kunjungi 3 Rekomendasi Destinasi Wisata Religi di Kota Padang

24 hari lalu

Libur Lebaran 2024: Kunjungi 3 Rekomendasi Destinasi Wisata Religi di Kota Padang

Kota Padang punya beberapa destinasi wisata religi antara lain Masjid Raya Sumatera Barat, Masjid Al Hakim, dan Masjid Raya Ganting. Ini istimewanya.

Baca Selengkapnya

BNPB: 72 Rumah di Kabupaten Agam Rusak Akibat Banjir Bandang

29 hari lalu

BNPB: 72 Rumah di Kabupaten Agam Rusak Akibat Banjir Bandang

Puluhan rumah rusak tersebut akibat banjir bandang yang berisi lahar dingin atau material vulkanik Gunung Marapi yang terseret limpasan air hujan.

Baca Selengkapnya

5 Tradisi Unik Lebaran di Sumatera Barat, Malamang hingga Tradisi Bakajang

31 hari lalu

5 Tradisi Unik Lebaran di Sumatera Barat, Malamang hingga Tradisi Bakajang

Keunikan tradisi Idul Fitri atau lebaran di Sumatera Barat tak kalah dengan daerah lainnya. Di sini ada Malamang, Kabau SIrah, hingga Bakajang.

Baca Selengkapnya

Menu Lebaran ala Padang: Lamang Tapai, Kue Sapik, hingga Itik Koto Gadang

31 hari lalu

Menu Lebaran ala Padang: Lamang Tapai, Kue Sapik, hingga Itik Koto Gadang

Menu lebaran di tiap daerah banyak variannya, termasuk di Sumatera Barat. Makanan ala restoran Padang pun tersaji mulai lamang sampai Itik Koto Gadang

Baca Selengkapnya

Banjir Lahar Gunung Marapi Terjang Daerah di Kabupaten Agam dan Tanah Datar

33 hari lalu

Banjir Lahar Gunung Marapi Terjang Daerah di Kabupaten Agam dan Tanah Datar

Banjir lahar dingin dari Gunung Marapi pada Jumat sore, 5 April 2024, dipicu hujan deras

Baca Selengkapnya

Pertamina Amankan Stok BBM Menjelang Mudik Lebaran di Sumatera Barat

38 hari lalu

Pertamina Amankan Stok BBM Menjelang Mudik Lebaran di Sumatera Barat

PT Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut mengaktifkan Satgas RAFI untuk memastikan stok BBM aman.

Baca Selengkapnya

Konsumsi BBM Jenis Gasolin saat Lebaran di Sumatra Barat Diprediksi Naik, Gasoil Turun

38 hari lalu

Konsumsi BBM Jenis Gasolin saat Lebaran di Sumatra Barat Diprediksi Naik, Gasoil Turun

Pertamina Patra Niaga memprediksi konsumsi BBM jenis gasolin bakal meningkat saat libur Idul Fitri 2024 di Sumatra Barat.

Baca Selengkapnya