Serangan ke Ponsel Meningkat 50 Persen, Kaspersky: Dipicu Iklan Otomatis dan Aplikasi Ilegal

Jumat, 1 Maret 2024 18:05 WIB

Kaspersky XDR (Kaspersky)

TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan global spesialis keamanan siber, Kaspersky, mencatat serangan siber ke perangkat seluler meningkat hingga 50 persen pada 2023. Total serangan via ponsel yang dilaporkan perusahaan asal Rusia ini mencapai 33,8 juta pada tahun lalu, padahal pada 2022 jumlahnya masih 22,2 juta. Penyebab utamanya adalah adware alias konten online yang muncul secara otomatis.

Pakar Keamanan Seluler di Kaspersky, Anton Kivva, mengatakan aktivitas malware dan riskware pada android semakin meningkat. Peluang kejahatan di perangkat seluler kini bertambah karena adware, biasanya dipicu oleh perangkat lunak dengan iklan pop-up.

“Dari seluruh ancaman yang terdeteksi, kami melihat 40 persen di antaranya karena adware. Lalu disusul dengan serangan mobile banker yang cukup tinggi pula,” kata Kivva melalui keterangan tertulis pada Jumat, 1 Maret 2024.

Munculnya berbagai aplikasi dan situs baru di laman pencarian Google, menurut laporan Kaspersky, membuat pengguna internet mudah terpapar adware. Reklame digital itu tak kunjung hilang dan hanya bisa dihapus dengan klik.

Fenomena adware membuat peluang kejahatan siber di internet semakin masif, para peretas bisa saja menanamkan aplikasi pihak ketiga pada iklan online ini, akibatnya bila pengguna mengaksesnya maka perangkat bakal langsung diretas atau disusupi.

Advertising
Advertising

Menurut Kivva, serangan di platform aplikasi resmi juga marak terjadi sepanjang 2023. Para peretas menyusupi aplikasi resmi dan memasangkan alat penjebak yang berpotensi diakses pengguna. Penyamaran ini kerap terjadi pada aplikasi mod atau aplikasi yang sudah diutak-atik oleh pihak ketiga.

“Pelaku nantinya akan mengekstrak data pribadi pengguna, terutama nomor telepon dan nama lengkap, kemudian ditambahkan ke database. Setelah itu, korban dihubungi untuk menipunya,” tuturnya.

Kivva menyarankan pengguna smartphone menghapus aplikasi yang jarang digunakan. Pengguna ponsel sebaiknya juga tidak sembarangan mengunduh aplikasi, meskipun tersedia di toko resmi yang sudah terverifikasi.

Saran lainnya adalah pemakaian metode autentikasi dua faktor (2FA) untuk meningkatkan keamanan gawai. Metode itu menghasilkan pengamanan berlapis ketika aplikasi diakses oleh pihak ketiga. Pembaharuan sistem operasi dan aplikasi juga penting. “Karena bila memakai aplikasi yang sudah kadaluarsa, bisa meningkatkan risiko peretasan terjadi,” ucap Kivva.

Pilihan Editor: Getarkan Parigi Moutong dan Menggoyang Lemah Malang, Ini Info Gempa Terkini BMKG

Berita terkait

Survei Klaim Ponsel Oppo Paling Diminati di Indonesia Awal Tahun Ini, Berkat Oppo Reno 11 5G

1 hari lalu

Survei Klaim Ponsel Oppo Paling Diminati di Indonesia Awal Tahun Ini, Berkat Oppo Reno 11 5G

Ponsel Oppo meraih 17,99 persen dan menyabet posisi pertama sebagai merek paling diminati masyarakat Indonesia.

Baca Selengkapnya

Google Maps Bakal Hadirkan Tampilan Baru, Edisi Awal Diujicoba untuk Pengguna Android

2 hari lalu

Google Maps Bakal Hadirkan Tampilan Baru, Edisi Awal Diujicoba untuk Pengguna Android

Google sedang mengembangkan desain antarmuka baru dari Google Maps. Masih diujicoba untuk pengguna Android.

Baca Selengkapnya

Realme C65 Masuk Indonesia, Ponsel 2 Jutaan dengan Sertifikat Anti Lemot

2 hari lalu

Realme C65 Masuk Indonesia, Ponsel 2 Jutaan dengan Sertifikat Anti Lemot

Realme C65 yang debut di Indonesia sejak 2 Mei 2024. Dengan jaminan lag-free 2 tahun, bagaimana harga dan spesifikasinya?

Baca Selengkapnya

Kominfo Jamin Keamanan Siber saat Penyelenggaraan World Water Forum di Bali

5 hari lalu

Kominfo Jamin Keamanan Siber saat Penyelenggaraan World Water Forum di Bali

Kominfo menggandeng BSSN untuk menjaga keamanan siber selama penyelenggaraan World Water Forum ke-10 di Bali

Baca Selengkapnya

Ponsel Asing Bakal Disortir Balai Pengujian Perangkat, Dilarang Jual Bila Gagal Uji

5 hari lalu

Ponsel Asing Bakal Disortir Balai Pengujian Perangkat, Dilarang Jual Bila Gagal Uji

Balai Pengujian Perangkat Telekomunikasi di Tapos, Depok, akan menjadi gerbang bagi produk gawai asing yang akan masuk ke pasar Indonesia.

Baca Selengkapnya

Galaxy S24 Bantu Samsung Kembali ke Puncak Pasar Smartphone Global Awal 2024

8 hari lalu

Galaxy S24 Bantu Samsung Kembali ke Puncak Pasar Smartphone Global Awal 2024

Laporan terkini dari Canalys memperkirakan total 296,2 juta smartphone telah didistribusikan di dunia sepanjang kuartal pertama tahun ini.

Baca Selengkapnya

Cara Menyematkan Komentar di Postingan Instagram

9 hari lalu

Cara Menyematkan Komentar di Postingan Instagram

Sekarang pengguna dapat dengan mudah menyematkan komentar di Instagram untuk meningkatkan pengalaman berbagi dan berinteraksi dengan pengguna lainnya.

Baca Selengkapnya

Begini Cara Memblokir SMS Spam atau Penipuan

10 hari lalu

Begini Cara Memblokir SMS Spam atau Penipuan

Jika Anda tak ingin menerima SMS spam atau penipuan, lakukan ikuti langkah berikut.

Baca Selengkapnya

Jatuh Bangun Konosuke Matsushita Dirikan Perusahaan Elektronik Panasonic 93 Tahun Lalu

11 hari lalu

Jatuh Bangun Konosuke Matsushita Dirikan Perusahaan Elektronik Panasonic 93 Tahun Lalu

Pada 35 tahun lalu, pengusaha Jepang Konosuke Matsushita pendiri Panasonic Corporation meninggal. Ini kisahnya membangun perusahaan elektronik itu.

Baca Selengkapnya

Xiaomi Civi 4 Muncul di Daftar Google Play Console, Ini Detailnya

12 hari lalu

Xiaomi Civi 4 Muncul di Daftar Google Play Console, Ini Detailnya

Perangkat Xiaomi dengan nomor model "24053PY09C", nama kode "chenfeng", dan nama pemasaran Xiaomi Civi 4 telah muncul di Google Play Console.

Baca Selengkapnya