Mahasiswa ITS Gagas Aspal Ramah Lingkungan, Hasil Modifikasi Lumpur Panas dan Serat Kelapa Sawit

Minggu, 3 Maret 2024 17:17 WIB

Ilustrasi pembuatan jalan aspal.[pxfuel.com]

TEMPO.CO, Jakarta - Para mahasiswa dari Departemen Teknik Sipil Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) memodifikasi pembuatan lapis aspal beton (laston) untuk menambah kekuatan jalan aspal. Inovasi produk lapis aus itu juga untuk membuat permukaan jalan lebih kesat, mengingat sebagian kecelakaan lalu lintas disebabkan oleh kondisi jalan yang licin.

Ketua Tim Reswara 64 dari ITS, Bahrul Ilmi Mubarak, mengatakan ide tersebut juga didasari oleh besarnya emisi yang dihasilkan dalam proses produksi aspal. “Jadi kami melakukan inovasi penggunaan limbah serat kelapa sawit dan lumpur panas Sidoarjo sebagai bahan tambahan penyusun lapisan aspal,” katanya melalui keterangan tertulis, Ahad, 3 Maret 2024.

Pemuda asal Kabupaten Paser, Kalimantan Timur, tersebut menjelaskan bahwa emisi yang dihasilkan jalan berbahan aspal dapat berasal dari beberapa faktor. Paparan radiasi matahari terhadap permukaan aspak, sebagai contoh, dapat meningkatkan produksi gas karbon dioksida (CO2) sebanyak tiga kali lipat. Pemeliharaan dan perkerasan jalan aspal juga turut menyumbang emisi.

Untuk mengurangi emisi sekaligus menambah kualitas laston, tim mahasiswa ITS memakai sejumlah bahan khusus, salah satunya aerogel yang berasal dari sintesis silikon dioksida (SiO2) hasil ekstraksi lumpur panas di Sidoarjo, Jawa Timur. Aerogel mampu menyerap CO2.

Ada juga penggunaan besi oksida (Fe2O3) hasil ekstraksi lumpur panas sebagai modifikasi pigmen aspal. Senyawa ini dinilai dapat menurunkan suhu jalan aspal. Yang terakhir adalah penambahan split mastic dengan aditif serat kelapa sawit untuk mengurangi kelicinan dan meningkatkan kemampuan jalan untuk menyerap air.

Advertising
Advertising

“Jadi hasil modifikasi pada lapis aus ini turut berperan meningkatkan umur teknis aspal,” kata Bahrul yang merupakan mahasiswa ITS angkatan 2021

Untuk mengeksekusi ide aspal ini, Tim Reswara 64 berkolaborasi dengan Lapindo Brantas Inc untuk mendapat pasokan lumpur panas. Stim juga menggandeng Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) untuk meneliti modifikasi aspal lebih lanjut. Ada juga kerja sama dengan PT Sinar Mas Agro mengenai pengelolaan limbah serat kelapa sawit.

Tim Reswara 64 bimbingan dosen ITS, Cahya Buana, sempat menuangkan ide tersebut ke dalam sebuah karya tulis bertajuk Inovasi Laston Lapis Aus Berbasis Split Mastic-Aerogel dengan Aditif Limbah Serat Kelapa Sawit Termodifikasi Pigmen Fe2O3 dari Limbah Lumpur Sidoarjo. Dengan gagasan itu, tim Reswara 64 menyabet juara ke-3 pada ajang ADHI Innovation for Construction 2024 pada Februari 2024. Kompetisi itu diselenggarakan oleh PT Adhi Karya (Persero) Tbk.

Bahrul dan anggota timnya, Marchel Audy Pratama dan Em Syahdu Aflahis Salam El Wanda, berharap inovasi mereka bisa menjadi produk unggul bagi perusahaan konstruksi, termssuk PT Adhi Karya. “Semoga inovasi ini bisa dikembangkan lebih jauh lagi dengan riset mendalam dan peninjauan dari berbagai aspek fungsional,” tutur Bahrul.

Pilihan Editor: BMKG Sebut Cuaca Ekstrem akan Berlangsung sampai 8 Maret 2024, Ini Indikator Cuaca Ekstrem

Berita terkait

UTBK SNBT 2024 Hari Kelima, Dirjen Dikti Pantau Kesiapan dan Pengawasan di ITS

4 hari lalu

UTBK SNBT 2024 Hari Kelima, Dirjen Dikti Pantau Kesiapan dan Pengawasan di ITS

Dirjen Dikti memantau pelaksanaan UTBK SNBT di ITS.

Baca Selengkapnya

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

5 hari lalu

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

Cina menjadi salah satu negara yang bisa mengurangi dampak polusi udaranya secara bertahap. Mengikis dampak era industrialisasi.

Baca Selengkapnya

Bambang Pramujati Resmi Dilantik Sebagai Rektor ITS Periode 2024-2029

8 hari lalu

Bambang Pramujati Resmi Dilantik Sebagai Rektor ITS Periode 2024-2029

ITS melantik Bambang Pramujati sebagai rektor baru periode 2024-2029, menggantikan Mochamad Ashari.

Baca Selengkapnya

Pertamina International Shipping Catat Penurunan Emisi Karbon 25.445 Ton

12 hari lalu

Pertamina International Shipping Catat Penurunan Emisi Karbon 25.445 Ton

PT Pertamina International Shipping mencatat data dekarbonisasi PIS turun signifikan setiap tahun.

Baca Selengkapnya

ITS Buka Jalur Mandiri, Bisa Bebas Uang Pangkal dan Bisa Pakai KIP Kuliah

13 hari lalu

ITS Buka Jalur Mandiri, Bisa Bebas Uang Pangkal dan Bisa Pakai KIP Kuliah

Cara daftar jalur mandiri ITS untuk dapat beasiswa bebas uang pangkal.

Baca Selengkapnya

Masukkan Sektor Laut Dalam Second NDC, KLHK: Ekosistem Pesisir Menyerap Karbon

15 hari lalu

Masukkan Sektor Laut Dalam Second NDC, KLHK: Ekosistem Pesisir Menyerap Karbon

KLHK memasukkan sektor kelautan ke dalam dokumen Second NDC Indonesia. Potensi mangrove dan padang lamun ditonjolkan.

Baca Selengkapnya

Sambut Hari Bumi, PGE Laporkan Pengurangan Emisi CO2

16 hari lalu

Sambut Hari Bumi, PGE Laporkan Pengurangan Emisi CO2

PGE berkomitmen dalam penghematan konsumsi energi dan pengendalian jumlah limbah.

Baca Selengkapnya

Biaya Kuliah ITS 2024 Jalur SNBP, SNBT, dan Mandiri

20 hari lalu

Biaya Kuliah ITS 2024 Jalur SNBP, SNBT, dan Mandiri

Rincian biaya kuliah jalur SNBP, SNBT, dan Seleksi Mandiri Beasiswa ITS tahun akademik 2024

Baca Selengkapnya

Mudik Lebaran Dibayangi Masalah Kemacetan dan Infrastruktur, Dosen ITS Jelaskan Perspektif Perencana Transportasi

21 hari lalu

Mudik Lebaran Dibayangi Masalah Kemacetan dan Infrastruktur, Dosen ITS Jelaskan Perspektif Perencana Transportasi

Momentum mudik kali ini kembali diiringi oleh permasalahan yang terjadi dari tahun ke tahun.

Baca Selengkapnya

ITS Targetkan 30 Persen Mahasiswa Dapat Beasiswa, Dana Pencairannya Meningkat Sejak 2020

22 hari lalu

ITS Targetkan 30 Persen Mahasiswa Dapat Beasiswa, Dana Pencairannya Meningkat Sejak 2020

ITS berencana meningkatkan jumlah mahasiswa penerima beasiswa.

Baca Selengkapnya