Para Menteri Sudah Rapat Kebakaran Hutan dan Lahan, Ancang-ancang Hujan Buatan

Kamis, 14 Maret 2024 23:28 WIB

Petugas dari Manggala Agni Daops OKI dan Daops Lahat melakukan pemadaman kebakaran lahan gambut di Desa Jungkal, Kecamatan Pampangan, Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan, Selasa, 7 November 2023. Balai Pengendalian Perubahan Iklim dan Kebakaran Hutan dan Lahan Wilayah Sumatera menerjunkan 60 orang petugas Manggala Agni dari Daops OKI, Banyuasin, Lahan dan Muba untuk melakukan pemadaman kebakaran lahan gambut di wilayah tersebut yang terbakar sejak 30 Agustus 2023. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi

TEMPO.CO, Jakarta - Saat banyak wilayah di Indonesia dilanda bencana banjir, bahkan banjir bandang dan tanah longsor, pemerintah telah menggelar rapat koordinasi khusus penanggulangan kebakaran hutan dan lahan. Rapat yang dipimpin Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Hadi Tjahjanto, digelar di Kantor Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan pada Kamis, 14 Maret 2024.

"Baru saja kami melakukan rapat koordinasi khusus untuk mengantisipasi dan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan. Kami sampaikan bahwa sesuai dengan prediksi BMKG, el nino masih terjadi pada 2024 ini," kata Hadi dalam konferensi pers usai rapat tersebut.

Hadir dalam rapat itu Menteri LHK Siti Nurbaya, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, dan Kepala Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) Hartono Prawiraatmaja. Rapat hari ini bersamaan antara lain dengan warga Pesisir Selatan di Sumatera Barat atau warga di sejumlah kota di pesisir utara Jawa Tengah yang masih berjibaku dengan bencana banjir.

Hadi mengungkap rapat berbasis analisis BMKG bahwa masih ada fenomena el nino (yang biasanya membawa kekeringan di wilayah Indonesia) pada tahun ini. Pada Mei-Juli diprediksi el nino masih netral. El nino diperkirakan baru akan berakhir pada akhir 2024, ketika memasuki kembali periode musim hujan.

Hadi menyebutkan, adanya el nino membuka potensi kebakaran hutan dan lahan. Antisipasi antara lain disiapkan pemerintah di Nusa Tenggara pada Mei nanti. Sedangkan Juli, Agustus, September perhatiannya tertuju ke wilayah Riau, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Tengah. "Namun untuk Jawa, Bali, dan Nusa tenggara, April ini sudah akan terjadi kekeringan," kata Hadi.

Advertising
Advertising

Untuk mengantisipasi terjadinya kekeringan penyebab kebakaran hutan dan lahan, Hadi menyebutkan bakal mengerahkan TNI/Polri, kepala daerah, dan masyarakat untuk bahu membahu dalam mitigasi. Termasuk menyiapkan pelaksanaan teknologi modifikasi cuaca atau hujan buatan mulai Maret. "Kami sudah antisipasi sampai dengan September," ucapnya.

Menurut Hadi, pemerintah telah memiliki data daerah rawan kebakaran hutan dan lahan. Proses pemantauan diaku sudah dilakukan untuk memastikan lahan gambut tetap dalam kondisi basah. Disusul tim akan turun ke daerah rawan sehabis lebaran nanti. "Kami sudah melakukan koordinasi untuk tetap menjaga kondisi basah gambut tersebut dengan melihat TMA, tinggi muka air, di seluruh wilayah gambut. Jangan sampai kering."

Sebelumnya, kebakaran hutan dan lahan tercatat kembali meluas pada tahun lalu. KLHK sempat memutakhirkan data SiPongi, sistem pemantauan kebakaran hutan dan lahan yang mereka kelola. Luas indikatif kebakaran hutan dan lahan per Desember 2023 menembus angka 1,16 juta hektare, hampir setara dengan 18 kali luas wilayah DKI Jakarta.

Angka itu bertambah dibandingkan Oktober 2023 yang 994,3 ribu hektare. Kalimantan Selatan menjadi provinsi dengan kebakaran hutan dan lahan terluas sepanjang 2023, yakni mencapai 190,39 ribu hektare.

Pilihan Editor: Ilmuwan di Cina Kembangkan Chip Otak Seperti Neuralink, Sudah Diuji di Ikan Zebra

Berita terkait

Cuaca Panas Ancam Produksi Beras

17 jam lalu

Cuaca Panas Ancam Produksi Beras

Cuaca panas belakangan ini di satu sisi dapat meningkatkan rendemen padi, tapi di sisi lain berpotensi membuat gagal tanam dan gagal panen.

Baca Selengkapnya

Korban Tewas Akibat Banjir Bandang di Brasil Bertambah Jadi 90 Orang dan Ribuan Kehilangan Rumah

1 hari lalu

Korban Tewas Akibat Banjir Bandang di Brasil Bertambah Jadi 90 Orang dan Ribuan Kehilangan Rumah

Setidaknya 90 orang tewas dan ribuan orang terpaksa kehilangan tempat tinggal dalam banjir bandang di negara bagian Rio Grande do Sul, Brasil.

Baca Selengkapnya

Banjir Rendam Selatan Brasil, 39 Orang Tewas dan 68 Lainnya Hilang

5 hari lalu

Banjir Rendam Selatan Brasil, 39 Orang Tewas dan 68 Lainnya Hilang

Sebanyak 39 orang tewas dan 68 lainnya belum ditemukan akibat hujan lebat dan banjir yang melanda Rio Grande do Sul, Brasil.

Baca Selengkapnya

Mentan Amran Genjot Produksi di NTB Melalui Pompanisasi

6 hari lalu

Mentan Amran Genjot Produksi di NTB Melalui Pompanisasi

Kekeringan El Nino sudah overlap dan harus waspada.

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

8 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

Asia alamai dampak krisis perubahan iklim. Beberapa negara dilanda cuaca panas ekstrem. Ada yang mencapai 48,2 derajat celcius.

Baca Selengkapnya

5 Negara Asia Tenggara Dilanda Gelombang Panas, Indonesia Diserang DBD

10 hari lalu

5 Negara Asia Tenggara Dilanda Gelombang Panas, Indonesia Diserang DBD

Negara-negara Asia Tenggara tengah berjuang melawan gelombang panas yang mematikan tahun ini.

Baca Selengkapnya

Ratusan Paus Pilot Terdampar di Australia Barat, Apa Keunikan Paus Ini?

13 hari lalu

Ratusan Paus Pilot Terdampar di Australia Barat, Apa Keunikan Paus Ini?

Sekitar 140 paus pilot yang terdampar di perairan dangkal negara bagian Australia Barat. Apakah jenis paus pilot itu?

Baca Selengkapnya

Separuh Jawa Barat Kemarau Mulai Juni, Durasi Cuaca Kering di Indramayu Paling Panjang

15 hari lalu

Separuh Jawa Barat Kemarau Mulai Juni, Durasi Cuaca Kering di Indramayu Paling Panjang

Sebagian besar Jawa Barat baru akan memasuki kemarau pada pertengahan 2024. Durasi di beberapa wilayah lebih panjang.

Baca Selengkapnya

Harga Gabah Anjlok, Kemendag: Gara-gara Panen Raya

15 hari lalu

Harga Gabah Anjlok, Kemendag: Gara-gara Panen Raya

Harga gabah anjlok menjadi Rp 4.500 per kilogram. Kemendag sebut gara-gara panen raya.

Baca Selengkapnya

Uang Judi Online Tembus Rp 327 Triliun, Alasan Judi Slot Diminati Masyarakat Indonesia

15 hari lalu

Uang Judi Online Tembus Rp 327 Triliun, Alasan Judi Slot Diminati Masyarakat Indonesia

PPATK mencatat ada 3,2 juta pemain judi online di Indonesia

Baca Selengkapnya