Menyentuh 3,45 Meter, Banjir di Kalimantan Tengah Berangsur Surut

Jumat, 15 Maret 2024 17:18 WIB

Dua warga menggunakan perahu saat keluar rumahnya yang terendam banjir di Desa Sungai Rangas Ulu, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, Ahad, 5 Maret 2023. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banjar mencatat sejak 25 Februari hingga 4 Maret 2023, sebanyak 65.784 jiwa dan 17.257 rumah di 99 desa dan kelurahan terdampak banjir di Kabupaten Banjar. ANTARA/Bayu Pratama S

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan delapan kabupaten dan kota di Kalimantan Tengah yang sebelumnya dilaporkan terendam banjir mulai berangsur surut. Daerah-daerah tersebut yakni Kabupaten Barito Selatan, Pulang Pisau, Gunung Mas, Katingan, Murung Raya, Sukamara, dan Kota Palangkaraya.

“Genangan tertinggi terpantau di Kabupaten Barito Selatan, sekitar 345 centimeter,” kata Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi BNPB Abdul Muhari dalam keterangan tertulis pada Jumat, 15 Maret 2024.

Adapun Kabupaten Murung Raya, Barito Utara, dan Sukamara sudah mengalami surut. Muhari lantas menjelaskan intensitas surut banjir bervariasi karena ketinggian air banjir berbeda-beda di masing-masing daerah. Hal ini terpantau dalam laporan Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana Provinsi Kalimantan Tengah.

Banjir di Kalimantan Tengah dimulai ketika adanya hujan deras yang mengguyur sejak Selasa malam, 12 Maret 2024. Banjir terjadi akibat meluapnya Sungai Kahayan dan beberapa anak sungai lain. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palangkaraya sempat mendata lima warganya dilaporkan tenggelam.

Muhari menyebut, pemerintah juga terus mendata ribuan keluarga yang dilaporkan terdampak. Di antaranya berdampak pada 6.954 keluarga di Kota Palangkaraya; 5.302 keluarga di Barito Selatan; 1.976 keluarga di Pulang Pisau; 639 keluarga di Gunung Mas; 206 keluarga di Katingan; 180 keluarga di Murung Raya; dan 85 keluarga di Sukamara.

Dari jumlah tersebut, dilaporkan 323 keluarga di Kota Palangkaraya dan 81 keluarga di Pulang Pisau harus mengungsi. Pemerintah daerah disebut telah mengaktifkan sejumlah layanan publik untuk penanganan darurat. Mulai dari tiga pos pengungsian dan dua gedung fasilitas publik di Kota Palangkaraya.

“Pos di Kota Palangkaraya didukung dengan pos kesehatan, dapur umum, dan MCK (Mandi Cuci Kakus),” kata Muhari. Sedangkan di Kabupaten Pulang Pisau, warga pengungsi ditampung di rumah kerabat atau tetangga terdekat. Pemerintah juga mendata sedikitnya 6.902 unit rumah mengalami kerugian akibat terendam banjir.

Saat ini, BPBD telah melakukan siap-siaga bencana di masing-masing daerah. Di antaranya dengan mengirimkan bantuan kemanusiaan dan distribusi logistik. Adapun Pemerintah Kota Palangkaraya bahkan memberlakukan status tanggap darurat banjir selama tujuh hari sejak 10 hingga 17 Maret mendatang. Pemerintah turut mengaktifkan pos komando bantuan.

Penjabat Wali Kota Palangkaraya Hera Nugrahayu menyatakan saat ini pemerintah memprioritaskan penanganan korban banjir. Khususnya warga yang terdampak sungai meluap di tepi Sungai Kahayan dan sungai-sungai lain. “Kami melakukan tinjauan langsung di lokasi terdampak untuk memastikan bahwa semua kebutuhan mendesak warga dapat terpenuhi," kata Hera seperti dikutip dari Antara pada Jumat, 15 Maret 2024.

Pemerintah kota menyiapkan bantuan berupa sandang, pangan, papan, dan layanan kesehatan di tempat pengungsian. Hera juga berkoordinasi dengan berbagai instansi terkait untuk memastikan penanganan bencana berjalan dengan efektif dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat.

"Apalagi saat ini tercatat ribuan warga dari berbagai wilayah di Palangkaraya telah menjadi korban banjir baik dalam kategori ringan atau sampai harus pindah di rumah kerabat ataupun di posko pengungsian," ucap dia. Hera juga mengimbau warga yang masih bertahan di rumah untuk segera mengungsi ke posko-posko yang telah disediakan oleh pemerintah.

“Pemerintah Kota Palangka Raya telah menyediakan posko-posko pengungsian yang aman dan memadai. Posko pengungsian yang telah disediakan dapat menjadi tempat perlindungan yang aman bagi warga yang terdampak banjir karena telah disediakan fasilitas dan kebutuhan dasar bagi para pengungsi,” katanya.

Tim gabungan dari berbagai instansi terkait telah dikerahkan untuk memberikan bantuan evakuasi, logistik, dan pelayanan kesehatan kepada masyarakat terdampak. Selain itu, ia mengajak seluruh elemen masyarakat untuk saling membantu sesama dalam menghadapi musibah ini. Menurut dia, dalam situasi darurat, kerja sama penting untuk meminimalkan dampak bencana dan memastikan keselamatan semua warga.

IRSYAN HASYIM | ANTARA

Baca Juga: BNPB Laporkan Wilayah Pantura Terdampak Bencana Hidrometeorologi

Berita terkait

Korban Tewas Akibat Banjir Bandang di Brasil Bertambah Jadi 90 Orang dan Ribuan Kehilangan Rumah

12 jam lalu

Korban Tewas Akibat Banjir Bandang di Brasil Bertambah Jadi 90 Orang dan Ribuan Kehilangan Rumah

Setidaknya 90 orang tewas dan ribuan orang terpaksa kehilangan tempat tinggal dalam banjir bandang di negara bagian Rio Grande do Sul, Brasil.

Baca Selengkapnya

Tanah Longsor di Kota Padang, Dua Warga Dilaporkan Hilang Tertimbun

22 jam lalu

Tanah Longsor di Kota Padang, Dua Warga Dilaporkan Hilang Tertimbun

Tanah longsor terjadi di Padang Sumatera Barat akibat hujan deras mengguyur kota itu sejak Selasa siang. Akses jalan menuju Solok terputus.

Baca Selengkapnya

Jokowi Kesal Indonesia Banjir Impor Perangkat Teknologi: Kenapa Kita Diam?

1 hari lalu

Jokowi Kesal Indonesia Banjir Impor Perangkat Teknologi: Kenapa Kita Diam?

Jokowi mengatakan CEO dari perusahaan teknologi global, yakni Tim Cook dari Apple dan Satya Nadela dari Microsoft telah bertemu dengan dia di Jakarta.

Baca Selengkapnya

BNPB Salurkan Dana Siap Pakai Rp 2,5 Miliar untuk Banjir di Sulawesi Selatan

1 hari lalu

BNPB Salurkan Dana Siap Pakai Rp 2,5 Miliar untuk Banjir di Sulawesi Selatan

BNPB menyalurkan dana siap pakai sebesar Rp 2,15 miliar kepada Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan untuk penanganan darurat banjir dan tanah

Baca Selengkapnya

BNPB Kirim Helikopter dan Pesawat Caravan untuk Bantu Korban Banjir di Sulawesi Selatan

1 hari lalu

BNPB Kirim Helikopter dan Pesawat Caravan untuk Bantu Korban Banjir di Sulawesi Selatan

BNPB minta masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi curah hujan, khususnya pada wilayah yang masih terdampak banjir dan tanah longsor.

Baca Selengkapnya

BNPB: Banjir Wajo Renggut Satu Warga

1 hari lalu

BNPB: Banjir Wajo Renggut Satu Warga

Lebih dari 3.800 unit rumah terdampak banjir di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan.

Baca Selengkapnya

Dua Dusun Sempat Terisolir Banjir di Kabupaten Enrekang, BNPB Ingatkan Risiko Longsor Susulan

2 hari lalu

Dua Dusun Sempat Terisolir Banjir di Kabupaten Enrekang, BNPB Ingatkan Risiko Longsor Susulan

Banjir dan longsor melanda Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan, sejak Jumat dinihari lalu. Diipicu hujan intensitas tinggi pada 04.00 WITA.

Baca Selengkapnya

BNPB: Banjir dan Longsor di Kabupaten Enrekang Sulawesi Selatan, Dua Dusun Masih Terisolir

2 hari lalu

BNPB: Banjir dan Longsor di Kabupaten Enrekang Sulawesi Selatan, Dua Dusun Masih Terisolir

Berdasarkan informasi BNPB, dua desa masih terisolir akibat banjir dan longsor di Kabupaten Enrekang, Provinsi Sulawesi Selatan.

Baca Selengkapnya

Zero Delta Q Akan Jadi Gagasan Indonesia di World Water Forum ke-10, Apa Itu?

2 hari lalu

Zero Delta Q Akan Jadi Gagasan Indonesia di World Water Forum ke-10, Apa Itu?

Indonesia akan mengusulkan penerapan kebijakan Zero Delta Q sebagai solusi pengendalian banjir dalam World Water Forum ke-10.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Perjalanan Bisnis Sepatu Bata hingga Tutup Pabrik, Kawasan IKN Kebanjiran

2 hari lalu

Terpopuler: Perjalanan Bisnis Sepatu Bata hingga Tutup Pabrik, Kawasan IKN Kebanjiran

Terpopuler: Perjalanan bisnis sepatu Bata yang sempat berjaya hingga akhirnya tutup, kawasan IKN kebanjiran.

Baca Selengkapnya