Bagaimana Kabupaten Demak Terbentuk dari Sebuah Lautan?

Reporter

Editor

Avit Hidayat

Selasa, 19 Maret 2024 14:20 WIB

Foto udara kondisi jalur utama pantura Demak-Kudus yang terendam banjir di Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, Senin 18 Maret 2024. Banjir yang kembali melanda Kabupaten Demak itu karena curah hujan tinggi yang menyebabkan sejumlah tanggul sungai jebol sehingga mengakibatkan ribuan rumah terendam banjir di 89 desa dari 11 kecamatan, 24.946 jiwa mengungsi, serta terputusnya jalur utama pantura Demak-Kudus. ANTARA FOTO/Aji Styawan

TEMPO.CO, Jakarta - Dari laut kembali menjadi laut. Begitu nasib puluhan desa di Kabupaten Demak dan Kudus, Jawa Tengah. Dulu, setidaknya pada masa kejayaan Kerajaan Demak di bawah Raden Trenggono pada abad ke-16, desa-desa di dua kabupaten itu tidak ada, melainkan hanyalah Selat Muria yang memisahkan Jawa dan Pulau Muria.

Desa-desa itu muncul pada abad ke-17 akibat terjadinya sedimentasi laut yang masif sehingga menghilangkan Selat Muria. Menurut studi Dian Novita, Intan Utami Agustiani, dan Agus Hendratno dari Jurusan Teknik Geologi, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta, hilangnya Selat Muria menyebabkan kemunduran kerajaan maritim yang kuat itu.

Studi ini memakai analisis citra satelit serta data geologi permukaan dan bawah permukaan pada lokasi di Kecamatan Sayung, Kalikondang, dan Bintoro. Tim mempublikasikan makalahnya dalam Laporan Pertemuan Ilmiah Tahunan dan Eksibisi ke-39 Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) pada 2010.

Secara morfologi, kawasan Demak saat ini merupakan dataran rendah yang dikelilingi oleh Pegunungan Muria di arah timur laut, Pegunungan Rembang (tenggara), Pegunungan Rembang (barat daya), serta berbatasan dengan Laut Jawa (barat laut).

Mulanya, cekungan Demak berisi air laut. Kemudian, cekungan ini mulai terisi oleh limpahan material hasil erupsi vulkanis Gunung Muria dan dari proses denudasi Pegunungan Kendeng yang diangkut melalui sungai yang bermuara di cekungan Demak. Limpahan material inilah yang perlahan membentuk delta-delta dan menjelma sebuah daratan.

Ahli geologi lingkungan pada Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Oki Oktariadi, menyebutkan pendangkalan di Selat Muria saat itu tak terbendung serta sangat pesat. Sedimentasi lama-kelamaan mengendap menjadi tanah lunak. “Dalam posisi menjadi tanah lunak, terjadi pemampatan atau pemadatan yang dipengaruhi oleh adanya patahan pada struktur geologi wilayah itu,” kata Oki saat dihubungi Tempo, Senin, 18 Maret 2024.

Menurut Oki, selain mengalami sedimentasi, wilayah Demak dan sekitarnya menghadapi patahan Sesar Baribis-Kendeng. Patahan ini memanjang dari Jawa Barat bagian utara melintasi Jawa Tengah hingga mencapai Jawa Timur. Di Jawa Tengah, sesar ini terbagi ke beberapa segmen, yaitu Brebes sepanjang 22 kilometer, Tegal (15 km), Pemalang (9 km), Pekalongan (16 km), Semarang (34 km), dan Demak (31 km).

Cerita lengkapnya dapat Anda akses pada www.koran.tempo.co:

AVIT HIDAYAT

Berita terkait

BPJS Ketenagakerjaan Serahkan Bantuan Banjir di Demak

36 hari lalu

BPJS Ketenagakerjaan Serahkan Bantuan Banjir di Demak

Bantuan uang tunai untuk lima yayasan yatim piatu/panti asuhan yang terkena dampak bencana banjir bandang. Ada pula bantuan sembako untuk anak yatim.

Baca Selengkapnya

Kondisi Terkini Banjir Demak, Sudah Tidak Ada Warga yang Mengungsi

40 hari lalu

Kondisi Terkini Banjir Demak, Sudah Tidak Ada Warga yang Mengungsi

Tersisa empat titik banjir di Demak dengan ketinggian 10-20 sentimeter. Pengerahan teknologi modifikasi cuaca belum berani dihentikan.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN: Butuh Jutaan Tahun Supaya Selat Muria Bisa Terbentuk Lagi

41 hari lalu

Peneliti BRIN: Butuh Jutaan Tahun Supaya Selat Muria Bisa Terbentuk Lagi

Peneliti BRIN menepis kemungkinan Selat Muria akan terbentuk lagi dalam waktu dekat.

Baca Selengkapnya

Isu Munculnya Selat Muria Mengemuka, BRIN: Perlu Riset Cuaca Ekstrem dan Penurunan Tanah

41 hari lalu

Isu Munculnya Selat Muria Mengemuka, BRIN: Perlu Riset Cuaca Ekstrem dan Penurunan Tanah

Selat Muria merupakan selat yang pernah ada, yang memisahkan Pulau Jawa dan Pulau Muria.

Baca Selengkapnya

Soal Kemungkinan Kembalinya Selat Muria, Ahli Lingkungan Unair: Itu Mustahil Terjadi

41 hari lalu

Soal Kemungkinan Kembalinya Selat Muria, Ahli Lingkungan Unair: Itu Mustahil Terjadi

Pengajar Unair yakin Selat Muria tidak akan muncul kembali akibat banjir di Demak.

Baca Selengkapnya

Banjir Demak, Pemerintah Kerahkan 12 Pompa untuk Mengurangi Titik Banjir

43 hari lalu

Banjir Demak, Pemerintah Kerahkan 12 Pompa untuk Mengurangi Titik Banjir

Wilayah terdampak banjir berkurang karena curah hujan terus berkurang, serta penempatan pompa di daerah banjir, dan perbaikan tanggul yang jebol.

Baca Selengkapnya

Lumpuh karena Banjir Berhari-hari , Jalur Pantura Demak-Kudus Sudah Kembali Dibuka

43 hari lalu

Lumpuh karena Banjir Berhari-hari , Jalur Pantura Demak-Kudus Sudah Kembali Dibuka

Habis banjir lebih dari sepekan terbitlah jalan rusak di Jalur Pantura Demak-Kudus.

Baca Selengkapnya

Polda Jawa Timur Kirim 50.789 Paket untuk Korban Banjir Demak dan Kudus

44 hari lalu

Polda Jawa Timur Kirim 50.789 Paket untuk Korban Banjir Demak dan Kudus

Polda Jawa Timur mengirim 50.789 paket bantuan peduli bencana banjir Demak dan Kudus Jawa Tengah. Paket itu berisi sejumlah kebutuhan bahan pokok.

Baca Selengkapnya

Sepekan Banjir Demak, Jalur Pantura Masih Ditutup

45 hari lalu

Sepekan Banjir Demak, Jalur Pantura Masih Ditutup

Dampak banjir demak, kendaraan yang hendak melintasi Jalur Pantura Demak-Kudus dialihkan melalui Kabupaten Jepara.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Optimalkan Pemenuhan Kebutuhan Pengungsi Banjir Demak dan Kudus

45 hari lalu

Pemerintah Optimalkan Pemenuhan Kebutuhan Pengungsi Banjir Demak dan Kudus

Pemerintah setempat mendirikan 25 Dapur Umum di 25 titik sebaran untuk memenuhi kebutuhan pengungsi banjir Demak dan Kudus.

Baca Selengkapnya