Kemarau Mundur, Kapan Musim Hujan di Indonesia Selesai?

Reporter

Andika Dwi

Selasa, 19 Maret 2024 14:32 WIB

Umat muslim menggunakan perahu untuk berangkat melaksanakan salat Tarawih di Masjid Riyadhul Abidin, Ulu Gedong, Jambi, Jumat, 15 Maret 2024. Banjir yang telah merendam kawasan itu sejak tiga bulan terakhir dan melumpuhkan akses jalan darat tidak menyurutkan umat muslim setempat untuk melaksanakan ibadah salat Tarawih berjamaah di masjid. ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sebelumnya telah memprediksi bahwa puncak musim hujan di sejumlah wilayah di Indonesia akan terjadi pada Januari dan Februari 2024. Hal ini mengakibatkan bencana alam terjadi di beberapa daerah, seperti banjir di Demak, Jawa Tengah, dan Kabupaten Bungo, Jambi.

Pada Maret 2024, curah hujan masih cukup tinggi di berbagai wilayah di Indonesia. Hal ini menunjukkan musim hujan tak didominasi angin monsun Asia, tapi juga pembentukan mesovorteks atau bibit siklon di samudera dekat wilayah Indonesia.

Terbaru, melalui keterangan resminya, BMKG memprediksi awal musim kemarau mulai mendarat di sejumlah wilayah di Indonesia pada April 2024. Lantas, kapan musim hujan di Indonesia tepatnya akan berakhir?


Akhir Musim Hujan di Indonesia


Berdasarkan rilis resmi BMKG, musim kemarau di Indonesia diperkirakan tidak akan terjadi secara bersamaan. Namun, musim kemarau tersebut akan masuk di beberapa kawasan mulai April, Mei, dan Juni 2024.

Dengan begitu, transisi dari musim hujan di Indonesia masih akan terus berlangsung selama Maret 2024. Akhir musim hujan tersebut secara berangsur-angsur kemungkinan terjadi pada April, Mei, dan Juni, menjelang awal musim kemarau. Prediksi ini juga menunjukkan bahwa sebagian besar wilayah di Indonesia akan mengalami kemunduran jadwal musim kemarau, dibanding tahun-tahun sebelumnya.

Advertising
Advertising

“Jika dibandingkan terhadap rata-rata klimatologinya (periode 1991-2020), maka awal musim Kemarau 2024 di Indonesia diprediksi mundur di 282 zona musim atau ZOM (40 persen), sama di 175 ZOM (25 persen), dan maju di 105 ZOM (15 persen),” kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam keterangan resminya di Jakarta, 15 Maret 2024.

Adapun beberapa wilayah yang akhir musim hujannya diperkirakan mundur adalah sebagian Sumatra Utara, sebagian Riau, Lampung, Banten, Jakarta, Jawa Barat, DIY, dan Jawa Timur. Selain itu, hal ini juga terjadi di sebagian besar Kalimantan, sebagian Bali, NTB, sebagian NTT, sebagian Sulawesi Tenggara, sebagian Sulawesi Barat, sebagian besar Sulawesi Tengah, Gorontalo, sebagian Sulawesi Tengah dan sebagian Maluku.

Sebelumnya, Kepala Pusat Informasi Perubahan Iklim BMKG, A. Fachri Radjab, menyebutkan bahwa musim kemarau di Indonesia diprediksi akan terjadi pada Mei-Juni 2024. Meski begitu, beberapa wilayah telah mulai memasuki periode kemarau--meski di sebagian wilayah yang lain masih menjalani puncak musim hujan.

"Beberapa daerah yang sudah memasuki periode kemarau, seperti Aceh, Sumatera Utara bagian timur, dan Riau. Karena di wilayah itu memang terjadi dua kali musim hujan, dan saat ini sudah masuk musim kemarau,” kata Fachri dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah Tahun 2024, yang disiarkan langsung akun YouTube Kementerian Dalam Negeri, 5 Februari 2024.

Pada kesempatan berbeda, Peneliti Ahli Utama Pusat Riset Iklim dan Atmosfer Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Eddy Hermawan mengatakan, musim hujan seharusnya hanya terjadi hingga akhir Januari. Penyebabnya, fenomena El Nino moderat. El Nino yang membawa kekeringan ke wilayah Indoneia diprediksi baru akan menghilang Mei nanti, setelah terdeteksi sejak Mei tahun lalu.

Eddy menjelaskan, fenomena hujan yang sekarang turun di berbagai daerah di Indonesia dipengaruhi oleh Monsun Asia atau angin barat. Angin musim yang bersifat periodik itu membawa uap air dari Siberia, Jepang, Hong Kong hingga Vietnam ke Indonesia dan menghasilkan hujan.

Menurut dia, Monsun Asia lebih dominan daripada El Nino moderat yang tengah berlangsung. Alhasil, hujan masih bisa turun terutama di wilayah selatan Indonesia, seperti Sumaetra bagian timur dan Pulau Jawa. “Walaupun El Nino tidak kuat, tetapi ada efek mengurangi jumlah curah hujan yang bakal masuk ke Indonesia,” ucapnya.

RADEN PUTRI

Pilihan Editor: Ahli Gizi Unair Beberkan Kelebihan dan kekurangan Minyak Makan Merah yang Diluncurkan Jokowi

Berita terkait

Peneliti BRIN Sebut Pernyataan Oposisi Ganjar Berpotensi Jadi Arah PDIP, Ini Alasannya

3 jam lalu

Peneliti BRIN Sebut Pernyataan Oposisi Ganjar Berpotensi Jadi Arah PDIP, Ini Alasannya

Deklarasi Ganjar menjadi oposisi di pemerintahan Prabowo bisa jadi merupakan penegasan arah politik PDIP.

Baca Selengkapnya

Indonesia Dilanda Suhu Panas yang Bikin Gerah, Sampai Kapan?

6 jam lalu

Indonesia Dilanda Suhu Panas yang Bikin Gerah, Sampai Kapan?

Suhu panas yang melanda Indonesia diperkirakan terjadi hingga Agustus 2024.

Baca Selengkapnya

Gempa Darat Dangkal Terjadi di Sukabumi, Ini Data dan Penjelasan BMKG

7 jam lalu

Gempa Darat Dangkal Terjadi di Sukabumi, Ini Data dan Penjelasan BMKG

Gempa darat menggetarkan wilayah Bogor dan Sukabumi, Jawa Barat, pada Kamis siang, 9 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Inovasi Meteran Air Sistem Token dari Tim Peneliti di Telkom University

11 jam lalu

Inovasi Meteran Air Sistem Token dari Tim Peneliti di Telkom University

Tim peneliti di Telkom University mengembangkan sistem perangkat lunak dan alat pencatat meteran air bagi kalangan pelanggan perusahaan air minum.

Baca Selengkapnya

Peringatan Dini BMKG: Sebagian Wilayah Indonesia Berpotensi Hujan Badai

13 jam lalu

Peringatan Dini BMKG: Sebagian Wilayah Indonesia Berpotensi Hujan Badai

Potensi hujan badai di sejumlah wilayah Indonesia akibat keberadaan tiga sirkulasi siklonik dan bibit siklon tropis 91P.

Baca Selengkapnya

Otoritas Hentikan Sementara Operasi Penyelamat Korban Banjir di Brasil

13 jam lalu

Otoritas Hentikan Sementara Operasi Penyelamat Korban Banjir di Brasil

Hujan lebat disertai petir dan angin kecang telah mempersulit upaya penyelamatan korban banjir di selatan Brasil. Korban tewas tercatat 100 orang

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: Prakiraan Cuaca BMKG, Penyakit Ngorok Mematikan, Sekolah Bisnis Terbaik

14 jam lalu

Top 3 Tekno: Prakiraan Cuaca BMKG, Penyakit Ngorok Mematikan, Sekolah Bisnis Terbaik

Top 3 Tekno Berita Terkini pada Kamis pagi ini, 9 Mei 2024, dimulai dari artikel prakiraan cuaca BMKG kemarin.

Baca Selengkapnya

BMKG: Pulau Jawa Nihil Potensi Cuaca Hujan Lebat Hari Ini

15 jam lalu

BMKG: Pulau Jawa Nihil Potensi Cuaca Hujan Lebat Hari Ini

Tak banyak faktor yang mempengaruhi cuaca di wilayah Indonesia pada hari ini, Kamis 9 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Prediksi Cuaca Jabodetabek Hari Ini, Hujan Berpotensi Kembali Hadir di Jakarta

17 jam lalu

Prediksi Cuaca Jabodetabek Hari Ini, Hujan Berpotensi Kembali Hadir di Jakarta

Setelah absen beberapa lama, peringatan dini cuaca kembali diberikan BMKG untuk Jakarta pada hari ini, Kamis 9 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ancam Produksi Beras

17 jam lalu

Cuaca Panas Ancam Produksi Beras

Cuaca panas belakangan ini di satu sisi dapat meningkatkan rendemen padi, tapi di sisi lain berpotensi membuat gagal tanam dan gagal panen.

Baca Selengkapnya