Waspada Dampak Penguapan Air Selama Kemarau, Diperkirakan Berlangsung di Jakarta dan Banten pada Juni-Agustus 2024

Selasa, 26 Maret 2024 21:19 WIB

Warga beraktivitas di pinggir Waduk Cacaban, Kedung Banteng, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Selasa, 11 September 2018. Akibat musim kemarau tahun ini, volume air di salah satu waduk penyuplai di wilayah Pantura itu menyusut hingga lebih dari puluhan meter sehingga mengancam kekeringan, terutama persawahan di sejumlah wilayah itu. ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Sumber daya air di Jakarta dan Banten diperkirakan akan tergerus selama musim kemarau pada pertengahan 2024. Balai Besar Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah II sebelumnya memprediksikan dua provinsi di ujung barat Pulau Jawa ini akan memasuki kemarau mulai Juni mendatang, dan berlanjut hingga Agustus.

Selain curah hujan yang minim, kemarau tersebut juga akan memicu evapotranspirasi, penguapan air dari tanah. Kondisi itu dipicu oleh peningkatan suhu bumi dan penurunan kelembaban udara selama puncak musim kering.

Kepala BBMKG Wilayah II, Hartanto, menyarankan masyarakat dan regulator beradaptasi dengan situasi kemarau pada tahun ini. Setelah mempelajari data dari Organisasi Meteorologi Dunia (WMO), dia meyebut kapasitas sumber daya air akan terganggu dalam skala global, tak terkecuali di Indonesia.

"WMO merekomendasikan untuk menjaga persediaan air saat musim kemarau terjadi," kata Hartanto dalam konferensi pers secara daring pada Selasa, 26 Maret 2024.

Dia juga membahas isu pemanasan global yang terjadi hampir di seluruh dunia. Rata-rata suhu bumi naik 1,45 derajat celcius dan menyebabkan munculnya gelombang panas di berbagai belahan bumi, mulai dari Asia, Amerika, dan Afrika.

Advertising
Advertising

Krisis iklim itu juga yang belakangan memicu bencana hidrometeorologi di berbagai lokasi Ada juga peningkatan titik panas di sebagian besar wilayah tropis.

"Meningkatnya suhu bumi akan berdampak pada keringnya udara dan suhu. Tahun lalu kita telah mengalami fenomena El Nino dan kondisi suhu mencapai tingkat tertingginya, meskipun belum El Nino kuat," kata dia.

Dalam acara yang sama, Forecaster Stasiun Klimatologi Banten, Qurrata A'yun Kartika, menyebut awal musim kemarau di Banten dan Jakarta kemungkinan mundur selama satu dasarian (rentang 10 hari) dari jadwal tahun sebelumnya. Penundaan itu dipengaruhi dinamika atmosfer dan perkembangan iklim di Indonesia.

Dari pengamatan Stasiun Klimatologi Banten, musim kemarau akan berlangsung selama kurang lebih tiga bulan. Jakarta dan Banten diprediksi memasuki puncak kemarau pada Agustus 2024.

"Kecuali untuk daerah Selatan Banten yang diperkirakan lebih dulu mengalami puncak musim kemarau pada Juli," tuturnya.

Pilihan Editor: Komitmen Iklim Uni Eropa Dipertanyakan, Kredit Rp 4 Ribu Triliun Disebut Mengalir ke Perusak Lingkungan

Berita terkait

Antisipasi Musim Kemarau, Jokowi Siapkan Sumur Pompa

11 jam lalu

Antisipasi Musim Kemarau, Jokowi Siapkan Sumur Pompa

BMKG memperkirakan musim kemarau 2024 berlangsung pada Mei hingga Agustus.

Baca Selengkapnya

Jakarta Diperkirakan Cerah Berawan Rabu Pagi hingga Sore, kecuali Jakarta Selatan dan Timur

17 jam lalu

Jakarta Diperkirakan Cerah Berawan Rabu Pagi hingga Sore, kecuali Jakarta Selatan dan Timur

Cuaca diperkirakan masih cerah berawan pada siang hari, kecuali Jakarta Selatan.

Baca Selengkapnya

Kembali Aktif Ngonten di Akun YouTube Pribadinya, Apa Saja yang Dibicarakan Ahok?

1 hari lalu

Kembali Aktif Ngonten di Akun YouTube Pribadinya, Apa Saja yang Dibicarakan Ahok?

Ahok kembali aktif di akun YouTube pribadinya dengan membuat konten yang membahas permasalah di Jakarta hingga sosok pemimpin yang ideal.

Baca Selengkapnya

5 Manfaat Energi Terbarukan yang Harus Dilestarikan

1 hari lalu

5 Manfaat Energi Terbarukan yang Harus Dilestarikan

Energi terbarukan perlu dijaga kelestariannya untuk generasi mendatang karena memiliki beberapa manfaat. Simak 5 manfaat energi terbarukan.

Baca Selengkapnya

Mayoritas Jakarta Diprakirakan Berawan, Hujan Ringan Malam Hari

1 hari lalu

Mayoritas Jakarta Diprakirakan Berawan, Hujan Ringan Malam Hari

Seluruh wilayah DKI Jakarta diprakirakan cerah berawan pada pagi harinya dan sebagian besar berawan pada siang hari.

Baca Selengkapnya

Suhu Panas di Thailand, Petani Pakai Boneka Doraemon untuk Berdoa agar Turun Hujan

4 hari lalu

Suhu Panas di Thailand, Petani Pakai Boneka Doraemon untuk Berdoa agar Turun Hujan

Sejumlah negara Asia Tenggara, termasuk Thailand, mengalami panas ekstrem beberapa pekan ini. Suhu 40 derajat Celcius terasa 52 derajat Celcius.

Baca Selengkapnya

Bima NTB Diguncang Gempa Magnitudo 4,9, Dampak Pergerakan Lempeng Indo-Australia

4 hari lalu

Bima NTB Diguncang Gempa Magnitudo 4,9, Dampak Pergerakan Lempeng Indo-Australia

Gempa M4,9 di area Bima, NTB, dipicu aktivitas lempeng Indo-Australia. Tidak ada gempa susulan dan tidak berpotensi tsunami.

Baca Selengkapnya

Suhu Panas di Indonesia, Bukan Heatwave hingga Siklus Biasa

4 hari lalu

Suhu Panas di Indonesia, Bukan Heatwave hingga Siklus Biasa

Fenomena heatwave di sebagian wilayah Asia selama sepekan belakangan tidak terkait dengan kondisi suhu panas di Indonesia

Baca Selengkapnya

Masuk Awal Kemarau, Suhu Panas di Indonesia Masih Siklus Normal

4 hari lalu

Masuk Awal Kemarau, Suhu Panas di Indonesia Masih Siklus Normal

BMKG memastikan suhu panas di Indonesia masih bagian dari kondisi tahunan, seperti kemarau, bukan akibat heatwave.

Baca Selengkapnya

Projo Banten Dorong Program Calon Kepala Daerah Searah dengan Program Prabowo-Gibran

5 hari lalu

Projo Banten Dorong Program Calon Kepala Daerah Searah dengan Program Prabowo-Gibran

Projo Banten berharap program-program Prabowo-Gibran dapat berjalan dan searah dengan program kepala daerah.

Baca Selengkapnya